Pilihan Obat untuk Mengatasi Sembelit: Dari Apotek hingga Resep Dokter
Temukan solusi efektif untuk sembelit dengan berbagai pilihan obat yang tersedia di apotek maupun dengan resep dokter. Pelajari jenis obat dan cara kerjanya untuk mengatasi sembelit Anda.
Apa Itu Sembelit?
Sembelit adalah kondisi ketika frekuensi buang air besar berkurang dari biasanya, atau tinja menjadi keras dan kering sehingga sulit dikeluarkan. Sembelit biasanya didefinisikan sebagai kurang dari tiga kali buang air besar dalam seminggu.
Banyak orang mengalami sembelit sesekali, namun jika gejala berlangsung lama atau terus kambuh, kondisi ini disebut sembelit kronis.
Sembelit bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penyakit seperti sindrom iritasi usus (IBS) atau penggunaan obat opioid yang sering dipakai untuk mengatasi nyeri berat.
Olahraga dan perubahan pola makan sering membantu mencegah atau mengatasi sembelit ringan. Namun, jika cara ini belum berhasil, berbagai obat bebas dan resep tersedia untuk membantu.
Obat Sembelit yang Bisa Dibeli Bebas
Untuk sembelit ringan, obat bebas atau laxative sering digunakan. Jenisnya meliputi:
- laxative pembentuk massa
- laxative pelumas
- laxative osmotik
- laxative stimulan
- pelembut tinja
- obat kombinasi
Setiap jenis bekerja dengan cara berbeda untuk mengatasi sembelit, dan sebagian besar tersedia dalam bentuk generik maupun merek dagang.
Memahami nama generik obat membantu memilih produk yang tepat karena satu merek bisa memiliki produk berbeda dengan kandungan laxative yang berbeda.
Laxative Pembentuk Massa
Dikenal juga sebagai suplemen serat, obat ini menarik cairan ke dalam usus sehingga tinja menjadi lebih lunak dan volumenya meningkat, merangsang kontraksi otot usus untuk mendorong tinja keluar.
Laxative jenis ini biasanya memerlukan waktu beberapa hari untuk bekerja dan aman digunakan jangka panjang.
Contohnya meliputi psyllium (Metamucil, Konsyl), calcium polycarbophil (FiberCon), dan methylcellulose (Citrucel).
Produk ini tersedia dalam bentuk bubuk, cairan, tablet, paket, atau wafer, dan harus dikonsumsi dengan banyak air agar tidak terjadi sumbatan tinja.
Efek samping yang umum adalah perut kembung dan nyeri ringan.
Laxative Pelumas
Laxative pelumas melapisi tinja agar lebih mudah melewati usus dan biasanya mulai bekerja dalam 6-8 jam setelah konsumsi.
Penggunaan jangka panjang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan ketergantungan serta mengurangi penyerapan vitamin A, D, E, dan K.
Mineral oil adalah contoh laxative pelumas yang tersedia dalam bentuk enema dan cairan oral.
Efek samping yang mungkin muncul adalah nyeri dan kram perut serta potensi gangguan penyerapan obat dan vitamin.
Laxative Osmotik
Jenis ini membantu mempertahankan cairan di dalam usus sehingga tinja menjadi lunak dan frekuensi buang air besar meningkat.
Contoh produk saline laxative adalah magnesium hydroxide, magnesium citrate, dan sodium phosphate.
Laxative osmotik tersedia dalam bentuk enema, suppositoria, dan sediaan oral yang bekerja cepat, biasanya dalam waktu 30 menit atau kurang.
Obat-obatan ini umumnya aman digunakan jangka panjang dengan syarat minum air yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
Efek samping umum termasuk kram perut dan diare, yang dalam beberapa kasus dapat menyebabkan dehidrasi.
Laxative Stimulan
Laxative stimulan merangsang otot usus untuk berkontraksi dan mendorong tinja keluar. Biasanya bekerja dalam 6 hingga 10 jam.
Produk stimulasi meliputi bisacodyl (Dulcolax) dan senna (Senokot) yang tersedia dalam bentuk cair, kapsul, enema, dan suppositoria.
Efek samping yang sering terjadi adalah kram perut dan penggunaan jangka panjang tidak disarankan karena dapat menyebabkan ketergantungan dan memperburuk sembelit saat berhenti.
Pelembut Tinja
Obat ini membantu memasukkan air dan lemak ke dalam tinja sehingga lebih lunak, sangat berguna untuk mencegah mengejan berlebihan, terutama setelah operasi atau melahirkan.
Docusate (Colace) adalah contoh pelembut tinja yang hadir dalam bentuk tablet, kapsul, cairan, enema, dan suppositoria, dengan efek setelah 1-3 hari.
Obat ini memiliki efek samping minim dan aman untuk penggunaan jangka panjang.
Obat Kombinasi
Beberapa produk menggabungkan dua jenis laxative, biasanya pelembut tinja dan stimulan, untuk efek yang lebih optimal. Contohnya docusate-sodium-senna (Senokot-S, Peri-Colace).
Obat Resep untuk Sembelit
Jika obat bebas tidak efektif, dokter mungkin meresepkan obat khusus yang aman untuk penggunaan jangka panjang, terutama bagi penderita sembelit kronis, IBS dengan sembelit, atau sembelit akibat opioid.
Obat resep ini tidak memberikan efek instan, tapi meningkatkan frekuensi buang air besar secara bertahap dalam 24 jam hingga beberapa minggu.
Obat resep yang tersedia meliputi linaclotide, plecanatide, lubiprostone, methylnaltrexone, naloxegol, dan naldemedine.
Linaclotide (Linzess) dan Plecanatide (Trulance)
Kedua obat ini mengatur cairan di usus dan mempercepat pergerakan tinja, digunakan untuk sembelit kronis dan IBS-C. Tersedia hanya sebagai obat bermerek dalam bentuk kapsul atau tablet.
Efek samping meliputi diare, gas, kembung, dan nyeri perut. Penggunaan tidak dianjurkan untuk anak di bawah 18 tahun.
Lubiprostone (Amitiza)
Meningkatkan sekresi cairan di usus untuk memudahkan buang air besar.
Digunakan untuk sembelit kronis, IBS-C, dan sembelit akibat opioid, tersedia dalam kapsul oral.
Efek samping umum adalah diare, mual, dan nyeri perut.
Methylnaltrexone (Relistor)
Obat ini mengatasi sembelit akibat opioid dengan menghalangi efek opioid di usus tanpa mengganggu efek analgesik di otak.
Tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi, dengan efek samping mual, diare, dan nyeri perut.
Naloxegol (Movantik) dan Naldemedine (Symproic)
Kedua obat ini bekerja serupa dengan methylnaltrexone untuk sembelit akibat opioid, tersedia dalam bentuk tablet oral dengan efek samping diare, mual, dan nyeri perut.
Memilih Obat yang Tepat
Penyebab dan tingkat keparahan sembelit menentukan pilihan pengobatan. Anda mungkin harus mencoba beberapa obat sebelum menemukan yang paling efektif.
Perlu diingat, tidak semua asuransi menanggung obat sembelit, terutama obat bebas, sedangkan obat resep biasanya lebih sering ditanggung namun mungkin memerlukan percobaan obat bebas terlebih dahulu.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Meskipun banyak obat sembelit dapat dibeli bebas, konsultasikan ke dokter bila Anda mengalami:
- tidak buang air besar lebih dari 3 hari
- menggunakan laxative lebih dari satu minggu tanpa hasil
- penurunan berat badan mendadak lebih dari 4,5 kg
- nyeri perut hebat, darah pada tinja, atau gejala seperti lemas dan pusing
- sedang hamil atau menyusui
Jangan berikan laxative pada bayi atau anak kecil tanpa anjuran dokter.
Diskusi dengan Dokter
Sembelit adalah masalah umum yang bisa diatasi dengan pengobatan tepat. Selain meningkatkan kenyamanan, pengobatan yang tepat mencegah komplikasi serius seperti wasir, robekan kulit di anus, prolaps rektal, dan sumbatan tinja.
Jika Anda memiliki kekhawatiran terkait kebiasaan buang air besar, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rencana pengobatan yang sesuai dan kembalikan kenyamanan hidup Anda.
Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Kesehatan Seksual pada tanggal 05-02-2024. Artikel berjudul "Pilihan Obat untuk Mengatasi Sembelit: Dari Apotek hingga Resep Dokter" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Kesehatan Seksual. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Topik " Pilihan Obat untuk Mengatasi Sembelit: Dari Apotek hingga Resep Dokter " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Kesehatan Seksual. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.


