Perjalanan Inspiratif Lady Louise: Kisah Lahir yang Penuh Harapan dan Keajaiban
Mengenal kisah luar biasa kelahiran Lady Louise, cucu kesayangan Ratu Elizabeth II, yang lahir dalam kondisi penuh tantangan namun tumbuh menjadi sosok inspiratif.
Pada tanggal 8 November, Lady Louise merayakan ulang tahunnya yang ke-18. Namun, tak banyak yang tahu bahwa kelahirannya hampir berubah menjadi tragedi.
Lady Louise Windsor, putri sulung Pangeran Edward dan Sophie, Countess of Wessex, baru-baru ini menginjak usia 18 tahun. Meski memiliki posisi istimewa sebagai cucu Ratu Elizabeth II, ia jarang tampil di depan publik dibandingkan anggota keluarga kerajaan lainnya. Louise masih menempuh pendidikan di sekolah dan relatif jauh dari sorotan media, meskipun perjalanan hidupnya, termasuk tantangan kesehatan, telah terdokumentasi dengan baik.
Semua bermula jauh sebelum kelahirannya. Pada Desember 2001, Countess Sophie dilarikan ke Rumah Sakit King Edward VII karena kecurigaan kehamilan ektopik yang mengancam nyawanya. Berkat penanganan cepat, nyawanya berhasil diselamatkan, namun pengalaman itu meninggalkan bayangan. Dua tahun kemudian, pada Mei 2003, berita kehamilan Sophie kembali menggembirakan seluruh keluarga kerajaan dan publik Inggris.
Pada 8 November 2003, Countess of Wessex dibawa ke rumah sakit kerajaan karena keluhan sakit perut akut. Para dokter kemudian memastikan bahwa Sophie mengalami persalinan prematur.

Persalinan tersebut penuh komplikasi akibat riwayat kehamilan ektopik sebelumnya. Lady Louise lahir prematur melalui operasi caesar darurat dengan berat hanya 1,8 kilogram. Baik ibu maupun bayi mengalami kehilangan darah yang signifikan akibat robekan plasenta, sehingga nyawa keduanya sempat terancam, menurut laporan ahli bedah kerajaan Marcus Setchell.
Hari-hari pertama Lady Louise dihabiskan dalam inkubator di Rumah Sakit St. George, London, sementara ibunya menjalani perawatan hingga 23 November untuk pemulihan setelah persalinan berat tersebut. Sayangnya, kondisi ini membawa dampak kesehatan seperti strabismus alias juling. Countess Sophie pernah menjelaskan dalam wawancara bahwa juling umum terjadi pada bayi prematur karena perkembangan mata adalah proses terakhir dalam kehamilan. Berita tentang operasi koreksi penglihatan Lady Louise sempat beredar, dengan prosedur pertama dilakukan pada Januari 2006 dan operasi kedua pada 2013 yang akhirnya berhasil memperbaiki penglihatannya secara signifikan. Selain itu, Lady Louise juga menghadapi tantangan kesehatan lain yang terkait dengan sistem kekebalan tubuhnya yang masih lemah.

Sebagai cucu kerajaan dari garis laki-laki, menurut Undang-Undang 1917, Lady Louise berhak menyandang gelar 'Yang Mulia Putri Louise dari Wessex'. Gelar serupa dimiliki oleh sepupunya, Pangeran Harry dari Wales. Namun, atas permintaan orang tua dan persetujuan Ratu, anak-anak Edward dan Sophie menggunakan gelar sebagai anak seorang Count, bukan pangeran—keputusan yang disambut baik oleh Pangeran Charles.
Pada tahun 2020, Countess of Wessex mengungkapkan bahwa Lady Louise tetap mempertahankan gelar kerajaan dan dapat memilih untuk menggunakannya setelah berusia 18 tahun. Keputusan ini dinantikan dengan penuh antusias oleh publik Inggris, karena jika Lady Louise menerima gelarnya, ia akan menjadi kandidat kuat dalam garis suksesi tahta kerajaan.
Dapatkan lebih banyak berita menarik di saluran Telegram kami.
Sumber foto: Getty Images, Legion-Media.ru
Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Kupu-Kupu Monarch pada tanggal 14-11-2021. Artikel berjudul "Perjalanan Inspiratif Lady Louise: Kisah Lahir yang Penuh Harapan dan Keajaiban" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Kupu-Kupu Monarch. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Topik " Perjalanan Inspiratif Lady Louise: Kisah Lahir yang Penuh Harapan dan Keajaiban " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Kupu-Kupu Monarch. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.


