Perjalanan Inspiratif Asma Asad: Dari London hingga Jadi Ibu Negara Suriah
Team ZAMONA
Team ZAMONA 1 tahun yang lalu
Kolektif Editorial #Kehidupan Nyata
0
2.5K

Perjalanan Inspiratif Asma Asad: Dari London hingga Jadi Ibu Negara Suriah

Asma Asad, yang tumbuh di Inggris dan menikah dengan Presiden Suriah Bashar Asad, menunjukkan perjalanan hidup yang penuh liku, dari menolak karier di Harvard hingga menghadapi perjuangan melawan kanker. Kisahnya menginspirasi banyak orang dengan keberanian dan kerendahan hatinya.

Asma Asad tumbuh besar di Inggris dan sudah mengenal suaminya, Bashar Asad, sejak masa kecil. Pada akhir 1990-an, ia mendapatkan tawaran bekerja di Harvard, namun memilih untuk mengorbankan kesempatan itu demi pernikahan mereka.

Pada tahun 2011, majalah Vogue Amerika Serikat memuat profil Asma Asad dengan judul "Mawar Padang Pasir." Jurnalis Joan Juliet Buck menyebutnya sebagai ibu negara paling unik dan menawan di dunia, menyoroti kesederhanaan yang menjadi ciri khas Asma.

Julukan seperti "Cahaya Harapan," "Putri Diana Suriah," dan "Mawar Damaskus" melingkupi sosoknya yang anggun dan berpendidikan tinggi. Dunia menaruh harapan besar padanya untuk masa depan Suriah yang lebih cerah, namun gelombang Arab Spring mengguncang segalanya.

Asma Asad
Asma Asad

Artikel terkenal tersebut hanya bertahan beberapa bulan di situs Vogue sebelum akhirnya dihapus dan disertai permintaan maaf. Anna Wintour secara pribadi mengutuk rezim Bashar Asad. Asma kemudian menghilang dari sorotan publik selama beberapa tahun, dan setelah suaminya lengser akibat kudeta pada 2024, mereka bersama keluarga mendapatkan suaka politik di Moskow atas dasar kemanusiaan.

Asma Asad
Asma Asad

Emma dari London

Asma kini berusia 49 tahun, lahir pada 11 Agustus 1975 di London dari keluarga pengungsi Suriah. Ayahnya, Fawaz Akhras, seorang ahli jantung, dan ibunya, Sahar Otri Akhras, seorang diplomat, meninggalkan Suriah pada tahun 1970-an saat rezim Hafiz al-Asad berkuasa. Mereka ingin memberikan masa depan lebih baik untuk anak-anaknya. Asma bersekolah di salah satu sekolah tertua di Inggris, dikenal sebagai Emma oleh teman-temannya. Ia jarang membicarakan akar Suriahnya, meski keluarganya tetap loyal pada pemerintahan Suriah.

Asma Asad
Asma Asad

Setelah lulus dari Royal College di Inggris dengan dua gelar cum laude di bidang teknologi komputer dan sastra Perancis, Asma bekerja di Deutsche Bank pada divisi hedging. Rekan-rekannya menggambarkan dia sebagai sosok sederhana dan sopan yang cepat naik jabatan. Asma sendiri sering menekankan bahwa meski dibesarkan di lingkungan yang bebas, ia tetap pendiam dan tertutup.

Asma Asad
Asma Asad

Banyak yang mengakui bahwa Asma adalah wanita yang berpendidikan dan berasal dari keluarga terpandang, bahkan para kritikus pun mengakui latar belakangnya yang baik.

Asma Asad
Asma Asad

Kisah Cinta dan Kehidupan Pribadi

Saat bekerja di London, Asma tinggal bersama orang tuanya. Ia pernah dikabarkan didekati seorang pengusaha kaya yang siap melamarnya, tetapi orang tua Asma menolak pria tersebut karena mereka memiliki rencana lain. Sang ibu menganggap Bashar Asad, putra Presiden Suriah, sebagai pasangan yang ideal. Bashar saat itu juga belajar di London sebagai spesialis mata dan belum menunjukkan ambisi politik karena kakaknya Basil yang diharapkan menjadi presiden meninggal akibat kecelakaan pada 1994.

Bashar dan Asma Asad
Bashar dan Asma Asad

Hubungan Asma dan Bashar mulai berkembang saat Bashar sudah menjadi presiden dan Asma berkunjung ke Suriah. Mereka menikah beberapa bulan kemudian. Banyak yang menyebut pernikahan ini sebagai langkah politik, karena Bashar beragama Alawi sementara Asma beragama Sunni, namun mereka membantah rumor tersebut.

"Aku jatuh cinta dengan pria Suriah yang mempesona dan kami menikah di sebuah tenda di Sahara. Siapa yang lebih memilih Harvard daripada cinta?" ujar Asma.

Untuk menikah dengan Bashar, Asma menolak tawaran melanjutkan studi di Harvard Business School dan pindah ke Amerika Serikat.

Asma dan Bashar Asad
Asma dan Bashar Asad

Keluarga dan Peran Publik

Asma dan Bashar memiliki tiga anak: dua putra, Hafez dan Karim, serta seorang putri, Zain. Pada 2002, mereka bersama-sama mengunjungi London dan bertemu dengan Ratu Elizabeth II, yang memuji sopan santun Asma. Setelah menikah, Asma memutuskan untuk meninggalkan istana megah senilai sekitar 1 miliar dolar AS dan memilih tinggal di rumah sederhana bertingkat tiga, menampilkan gaya hidup sederhana.

Setiap hari, Asma menjemput anak-anaknya dari sekolah dan sendiri merawat tamu yang datang tanpa bantuan staf. "Bashar kurang pandai berinteraksi dengan masyarakat, jadi aku yang mengambil peran dalam berkomunikasi dengan rakyat," katanya.

Asma dan Bashar Asad
Asma dan Bashar Asad

Meski berkepribadian kuat, Asma tidak pernah berusaha menjadi pusat perhatian dan lebih memilih mendukung suaminya. Gaya rambut bob yang tidak umum di negara Arab, pakaian klasik elegan, serta sepatu Christian Louboutin membuatnya dijuluki "Putri Diana Suriah." Harapan dunia terhadapnya sangat tinggi, menanti langkah besar seperti yang dulu diambil oleh sang ikon Inggris.

Bashar dan Asma Asad
Bashar dan Asma Asad

Fokus Asma terpusat pada tiga bidang: amal, budaya, dan pesona pribadi. Ia berhasil menyesuaikan diri dengan peran sebagai ibu negara dan pernah menyambut tokoh-tokoh dunia seperti Angelina Jolie, Brad Pitt, dan Sting yang terpukau dengan kepribadiannya. Banyak yang melihat Asma sebagai pencinta seni dan pejuang hak perempuan serta anak-anak, berharap dia bisa menginspirasi suaminya untuk melakukan reformasi. Namun, kondisi Suriah yang penuh konflik menyulitkan perubahan besar.

Asma dan Bashar Asad
Asma dan Bashar Asad

Pada Februari 2011, gelombang Arab Spring mengguncang Suriah dan memicu perang saudara. Asma bersama suaminya disalahkan oleh banyak pihak atas kekerasan yang terjadi. Ribuan perempuan menyerukan kepada pasangan presiden untuk menghentikan pertumpahan darah dan membangun mekanisme suksesi yang adil, namun Asma memilih mundur dari publik. Meski ada rumor bahwa ia melarikan diri ke Uni Emirat Arab, Rusia, atau Tunisia, Asma tetap tinggal dan terus aktif dalam kegiatan amal.

Asma Asad
Asma Asad

Reputasi Asma menurun seiring situasi politik yang memburuk. Ia terkena sanksi dari Eropa, dan media oposisi menuduhnya menghabiskan ribuan dolar untuk berbelanja barang mewah di butik Paris, yang memang menjadi kegemarannya.

Perjuangan Melawan Penyakit

Pada tahun 2018, Asma menghadapi tantangan kesehatan serius ketika didiagnosis kanker payudara stadium awal. Ia menjalani operasi pengangkatan tumor dan menjalani kemoterapi selama setahun, yang menyebabkan rambutnya rontok sehingga sering tampil dengan jilbab. Setelah masa pengobatan, kanker mereda, namun pada 2024 penyakit itu kembali muncul dalam bentuk leukemia. Kini, Asma tengah menjalani perawatan dan berusaha jarang muncul di depan publik.

Bashar dan Asma Asad
Bashar dan Asma Asad

Saat ini, Bashar Asad bersama keluarganya tinggal di Moskow. Ada spekulasi bahwa Asma mungkin kehilangan kewarganegaraan Inggris akibat kudeta di Suriah, namun pejabat Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyatakan bahwa keputusan seperti itu belum diambil dan masih terlalu dini untuk membahasnya.

Foto: Legion-Media.ru, East News

Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Kehidupan Nyata pada tanggal 15-12-2024. Artikel berjudul "Perjalanan Inspiratif Asma Asad: Dari London hingga Jadi Ibu Negara Suriah" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Kehidupan Nyata. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.

Topik " Perjalanan Inspiratif Asma Asad: Dari London hingga Jadi Ibu Negara Suriah " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Kehidupan Nyata. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.

0
2.5K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.