Pekerja Starbucks Bergerak Bersama untuk Perubahan Lewat Aksi Mogok Nasional
Ribuan pekerja Starbucks di seluruh Amerika Serikat menggelar aksi mogok sebagai bentuk perjuangan untuk membentuk serikat pekerja demi lingkungan kerja yang lebih adil dan aman.
Pekerja Starbucks United menyatakan perusahaan menunda-nunda negosiasi serikat pekerja.
Lebih dari 1.000 pekerja Starbucks dari 125 gerai di berbagai kota Amerika Serikat, mulai dari Times Square hingga Disneyland, melakukan aksi mogok pada hari Kamis sebagai bagian dari kampanye pembentukan serikat pekerja yang mereka sebut "Pemberontakan Cangkir Merah". Aksi ini bertepatan dengan hari ketika Starbucks membagikan cangkir merah yang dapat digunakan ulang dengan logo perusahaan.
Para barista dan anggota Starbucks Workers United, yang telah berusaha menegosiasikan kontrak sejak dibentuk tahun lalu di Buffalo, membawa spanduk dengan slogan seperti "Tanpa Kontrak, Tanpa Kopi" dan "Jangan Hilangkan Hak Kami" saat mereka membentuk barisan aksi di depan gerai. Mereka juga membagikan versi cangkir souvenir mereka sendiri, berwarna merah dengan gambar logo organisasi dalam ornamen Natal.
Poin Penting
- Pekerja Starbucks di lebih dari 100 lokasi melakukan mogok pada hari yang sangat sibuk bagi perusahaan.
- Mereka berjuang untuk membentuk serikat pekerja dan menghadapi kendala dalam negosiasi dengan perusahaan.
- Banyak pekerja di perusahaan besar lain seperti Amazon juga mengalami kesulitan dalam membentuk serikat baru-baru ini.
"Sangat mengecewakan ketika perusahaan yang mempekerjakan kami tidak mau mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak," ujar barista Jose Serrano kepada Washington Post.
Aksi mogok nasional pertama di Starbucks ini merupakan upaya terbaru para pekerja untuk bersatu dan meningkatkan kekuatan tawar mereka, terutama setelah pandemi yang mengubah banyak aspek operasional ritel di seluruh dunia. Studi dari National Labor Relations Board menunjukkan adanya kenaikan 58% dalam permohonan pemilihan serikat pekerja selama enam bulan terakhir dibandingkan periode sebelumnya.
Beberapa gerai, seperti toko anggur Trader Joe's di New York dan Chipotle Mexican Grill di Maine, bahkan terpaksa tutup setelah pekerja mulai mengajukan pembentukan serikat. Upaya serupa juga terjadi di Amazon, meskipun pekerja di salah satu gudang dekat Albany, New York, menolak pembentukan serikat pada Oktober lalu.
Starbucks menanggapi tuntutan Starbucks Workers United dengan menyatakan bahwa beberapa permintaan kelompok tersebut tidak dapat dinegosiasikan, contohnya permintaan agar anggota serikat dapat mengikuti pertemuan melalui Zoom.
"Kami datang ke meja perundingan dengan itikad baik, namun bertemu dengan perwakilan Workers United yang bersikeras menyiarkan sesi pertemuan kepada pihak yang tidak hadir dan bahkan salah satu rekaman disebarkan secara online," ungkap pernyataan resmi Starbucks.
Starbucks Workers United menegaskan bahwa tujuan mereka adalah menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, mengatasi masalah kekurangan staf, serta mencegah beban kerja berlebihan bagi para anggota.
Beberapa permintaan spesifik dari kelompok ini meliputi penghentian pelecehan dari manajemen, memberikan perlindungan kepada karyawan dari pelanggan yang agresif, memungkinkan pekerja mengambil shift di lokasi non-serikat, dan menetapkan peran kerja secara formal agar tidak diminta melakukan tugas tambahan yang tidak adil.
Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Berita Keuangan pada tanggal 23-11-2022. Artikel berjudul "Pekerja Starbucks Bergerak Bersama untuk Perubahan Lewat Aksi Mogok Nasional" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Berita Keuangan. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Topik " Pekerja Starbucks Bergerak Bersama untuk Perubahan Lewat Aksi Mogok Nasional " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Berita Keuangan. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.


