Pasar Kerja Tetap Kuat Meski Ada Kekhawatiran Resesi
Jumlah lowongan pekerjaan kembali meningkat mendekati rekor tertinggi, menunjukkan pasar kerja masih kuat meski ekonomi menghadapi tantangan.
Lowongan pekerjaan melonjak kembali mendekati rekor tertinggi, melampaui prediksi pasar yang melemah.
Jika benar ekonomi sedang menuju resesi, manajer perekrutan tampaknya belum menerima kabar itu hingga Desember—jumlah lowongan pekerjaan justru meningkat mendekati puncak tertinggi sepanjang sejarah.
Pada bulan Desember, terdapat 11 juta lowongan pekerjaan, naik dari 10,4 juta pada November, menurut data dari Biro Statistik Tenaga Kerja. Selain itu, jumlah pemutusan hubungan kerja tetap rendah di angka 1,5 juta, mendekati titik terendah dalam beberapa waktu terakhir.
Para pekerja masih menunjukkan kepercayaan diri tinggi dengan tingkat pengunduran diri yang stabil pada 4,1 juta per bulan, menandakan keyakinan mereka untuk menemukan pekerjaan baru. Hal ini wajar, mengingat rasio lowongan pekerjaan terhadap pencari kerja mencapai 1,9, hampir menyamai rekor tertinggi.
Pekerja masih memegang kendali di pasar kerja pada Desember, kabar baik bagi pencari kerja. Namun, kekuatan pasar tenaga kerja ini menjadi salah satu alasan Federal Reserve kemungkinan akan melanjutkan kenaikan suku bunga. Kebijakan ini bertujuan untuk memperlambat ekonomi dan menekan inflasi.
Federal Reserve dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunga pada Rabu sore, sementara Ketua Fed Jerome Powell menyatakan kekhawatiran bahwa pasar tenaga kerja yang panas dapat memicu "spiral upah-harga" yang mempercepat kenaikan harga konsumen.
"Fed kemungkinan tidak akan senang melihat peningkatan lowongan pekerjaan dan tingkat pengunduran diri yang tetap tinggi," kata Dante DeAntonio, direktur di Moody’s Analytics, dalam komentarnya.
Namun, indikator ekonomi lain menunjukkan pasar kerja yang semarak mungkin akan melambat. Menurut laporan ketenagakerjaan ADP yang dirilis Rabu, sektor swasta hanya menambah 106.000 pekerjaan pada Januari, angka terendah dalam dua tahun dan jauh di bawah perkiraan ekonom sebesar 190.000.
Laporan terpisah dari BLS juga menunjukkan pertumbuhan upah melambat pada kuartal keempat 2022, menandakan daya tawar pekerja mulai berkurang. Dengan data yang beragam ini, para investor menantikan langkah Fed berikutnya yang akan menentukan arah ekonomi ke depan.
Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Berita Ekonomi pada tanggal 06-02-2023. Artikel berjudul "Pasar Kerja Tetap Kuat Meski Ada Kekhawatiran Resesi" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Berita Ekonomi. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Topik " Pasar Kerja Tetap Kuat Meski Ada Kekhawatiran Resesi " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Berita Ekonomi. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.


