Panduan Praktis untuk Komunikasi Harmonis di Aplikasi Pesan Instan
Pelajari cara berkomunikasi dengan nyaman dan efektif melalui aplikasi pesan instan. Hindari kesalahpahaman dan gangguan dengan tips mudah yang bisa diterapkan bersama keluarga Anda.
Meminta nenek untuk tidak mengirim kartu ucapan setiap jam tentu bukan pilihan yang mudah. Bersama Viber, kami menyusun panduan praktis agar komunikasi di aplikasi pesan instan menjadi lebih menyenangkan. Bagikan panduan ini kepada keluarga Anda dan cek apakah Anda sendiri sudah mengikuti etika digital yang baik.
1. Gabungkan Pesan Anda Dalam Satu Kiriman
Cobalah untuk menyampaikan pesan secara singkat dan lengkap. Bayangkan jika ponsel lawan bicara Anda menerima banyak notifikasi setiap saat, dengan suara atau getaran yang membuatnya terganggu. Kirimkan pesan beruntun seperti "Halo!", "Apa kabar?", "Sedang apa?", atau "Bisa bicara?" justru akan mengganggu dan membuat penerima merasa tidak nyaman.
Gunakan prinsip sederhana: bayangkan baterai ponsel Anda hampir habis dan Anda hanya bisa mengirim satu pesan kecil yang berisi inti pembicaraan. Ini akan menghemat waktu dan energi emosional keluarga Anda, sehingga mereka tidak perlu menunggu dengan cemas hingga Anda selesai menyampaikan semua pikiran Anda.
Jika lawan bicara tidak merespon dalam 2 menit, jangan langsung mengirim pesan seperti "Kenapa diam?" atau "Halo?" karena mereka mungkin sedang sibuk. Jika jeda berlangsung beberapa jam, kirimlah pesan yang sopan seperti "Apakah semuanya baik-baik saja?". Lebih baik lagi jika Anda memberitahukan sebelumnya bahwa akan membalas pesan nanti.
2. Sampaikan Pesan Anda dengan Ringkas dan Jelas
Bayangkan seseorang baru keluar dari rapat penting dan hanya punya waktu sebentar untuk membaca pesan masuk. Jika pesan Anda terlalu panjang dan sulit dipahami, mereka akan kesulitan menangkap inti pembicaraan dan memberi respons cepat.
Aplikasi pesan instan dirancang untuk komunikasi cepat, jadi buatlah pesan yang singkat, jelas, dan mudah dimengerti. Memecah teks menjadi paragraf atau menomori pertanyaan bisa sangat membantu. Jangan lupa untuk memeriksa kembali pesan Anda agar tidak ada kesalahan ketik yang bisa mengubah makna. Jika topik pembicaraan rumit, lebih baik atur waktu untuk panggilan suara agar diskusi lebih efektif.
3. Sepakati Waktu untuk Panggilan Video
Bayangkan Anda sudah menyepakati waktu untuk berbicara di malam hari dan langsung melakukan panggilan video, tetapi lawan bicara tidak merespons. Mengapa demikian?
Bahkan keluarga dekat pun bisa tidak siap untuk panggilan video mendadak. Ini bukan berarti mereka mengabaikan Anda, melainkan mungkin sedang lelah atau berada di tempat yang kurang cocok. Oleh karena itu, selalu buat kesepakatan terlebih dahulu sebelum melakukan panggilan video dan pastikan bahwa kedua pihak memahami bahwa ini adalah panggilan dengan video, bukan hanya suara.
4. Gunakan Pesan Suara dengan Bijak
Selain panggilan suara dan video, fitur pesan suara sangat berguna. Namun, pesan suara yang terlalu panjang atau terlalu banyak bisa membuat penerima kesulitan. Pesan suara tidak bisa dicari atau disalin sebagian, sehingga memakan waktu lebih lama daripada membaca teks.
Sebelum mengirim pesan suara, tanyakan dulu apakah penerima bersedia mendengarkan. Pikirkan juga terlebih dahulu apa yang ingin Anda sampaikan agar pesan singkat dan padat. Hindari mengirim pesan suara secara berlebihan atau tanpa persetujuan di grup chat karena ini bisa mengganggu anggota lain yang harus menghentikan aktivitasnya untuk mendengarkan.
Meskipun generasi yang lebih tua mungkin masih terbiasa menggunakan aplikasi pesan dengan cara unik, jangan ragu untuk mengajak mereka menggunakan Viber. Dengan aplikasi ini, keluarga bisa membuat grup, bertukar pesan, serta melakukan panggilan audio dan video dengan mudah di berbagai perangkat seperti ponsel, tablet, dan komputer.
5. Waspadai Berita Hoaks dan Penipuan
Jika Anda menerima pesan dari pengirim yang tidak dikenal dengan kalimat seperti "SEGARA sebarkan ini ke semua orang! Teman saudara saya bilang...", kemungkinan besar itu adalah informasi palsu. Berita provokatif sering dikemas seolah-olah berasal dari kenalan atau kerabat jauh dan banyak beredar terutama selama pandemi COVID-19 untuk menimbulkan kepanikan di kalangan lansia.
Sebelum membagikan, tanyakan pada diri sendiri: Apakah sumbernya dapat dipercaya? Apakah bisa diverifikasi? Apa tujuan penyebarannya? Jika ragu, jangan teruskan pesan tersebut ke orang terdekat Anda.
Penipuan lain yang sering terjadi adalah pesan yang meminta donasi untuk pengobatan anak dengan cerita menyedihkan. Jangan terburu-buru mengirim uang. Periksa apakah Anda mengenal pengirim dan konfirmasi kebenaran informasi tersebut. Jangan pernah klik tautan yang tidak dikenal karena bisa mengandung malware.
6. Jaga Kerahasiaan Data Pribadi di Chat
Meskipun bertukar pesan cepat sangat praktis, jangan pernah membagikan informasi sensitif seperti:
- Nomor kartu kredit, kode PIN, atau kode keamanan CVC2/CVV2;
- Data paspor atau identitas resmi;
- Username dan password akun Anda.
Berikan data tersebut hanya secara langsung kepada orang yang benar-benar Anda percaya dan jika diperlukan. Penjahat siber sering mencoba mendapatkan data kartu kredit dengan mengirim pesan palsu yang mengaku dari bank dan meminta kode keamanan untuk mengamankan rekening Anda. Ingat, petugas bank asli tidak akan pernah meminta informasi seperti itu.
Waspadalah juga terhadap pesan dari orang asing yang mengaku salah memasukkan nomor Anda dan meminta kode SMS. Ini kemungkinan upaya untuk mencuri kode verifikasi pembayaran online. Segera hentikan komunikasi jika menemui hal seperti ini.
7. Batasi Pengiriman Kartu Ucapan dan Emoji
Tidak semua orang menyukai kartu ucapan berkilauan, bunga mawar, atau gambar kucing yang sering terlihat usang dan memenuhi memori ponsel. Tidak perlu membagikan ucapan untuk setiap perayaan kecil seperti Hari Apel atau Hari Bir Sedunia.
Jika ingin memberi ucapan selamat, tulislah dengan kata-kata Anda sendiri agar terasa lebih tulus. Pesan standar bisa dianggap sebagai bentuk formalitas tanpa makna. Jangan juga berlebihan menggunakan emoji; satu atau dua sudah cukup untuk menyampaikan perasaan. Lebih baik ungkapkan kasih sayang dengan kata-kata hangat seperti "Aku sayang kamu!" daripada hanya mengirim emoji hati.
8. Jangan Keluar dari Grup Chat dan Hindari Spam
Jika grup chat sudah tidak relevan, jangan langsung keluar karena ini bisa memicu reaksi berantai dari anggota lain yang juga keluar, sehingga mengganggu suasana. Tetaplah di grup untuk menghindari ketegangan.
Selain itu, hindari mengirim pesan berulang-ulang yang meminta orang lain memberi like atau ikut polling. Meminta bantuan memang wajar, tapi jangan sampai membuat orang lain jenuh dan akhirnya mematikan notifikasi percakapan dengan Anda. Kunci komunikasi yang sehat adalah menghargai batasan pribadi lawan bicara.
Anda bisa tetap terhubung dengan keluarga menggunakan Viber yang menyediakan grup chat, berbagi foto, pesan suara, video pendek, serta panggilan audio dan video. Viber juga memungkinkan panggilan ke nomor telepon rumah dan seluler yang tidak terdaftar di aplikasi. Nikmati stiker lucu untuk setiap suasana dan buat stiker khusus keluarga Anda untuk menambah kehangatan komunikasi.
Unduh aplikasi Viber sekarang
Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Teknologi Internet pada tanggal 15-11-2021. Artikel berjudul "Panduan Praktis untuk Komunikasi Harmonis di Aplikasi Pesan Instan" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Teknologi Internet. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Topik " Panduan Praktis untuk Komunikasi Harmonis di Aplikasi Pesan Instan " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Teknologi Internet. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.


