Panduan Menulis Kata-kata yang Tidak Memerlukan Tanda Hubung

Meskipun terkadang terasa ingin menambahkan tanda hubung, ada banyak kata dalam bahasa Indonesia yang sebaiknya ditulis tanpa tanda hubung. Berikut adalah beberapa contoh dan penjelasannya.

1. "Fastfood" bukan "fast-food"

Kata yang merujuk pada makanan cepat saji seperti burger, hot dog, dan shawarma ini berasal dari bahasa Inggris "fast food". Dalam bahasa Indonesia, penulisannya menjadi satu kata tanpa tanda hubung, mengikuti standar ejaan yang benar.

2. "Pelan-pelan" bukan "pe-lan-pelan"

Kata ini mengandung imbuhan "pe-" yang bukan merupakan awalan yang mengharuskan tanda hubung. Dalam bahasa Indonesia, "pelan-pelan" ditulis dengan tanda hubung karena merupakan pengulangan kata untuk memberikan arti perlahan, jadi ini pengecualian khusus penggunaan tanda hubung.

3. "Perihal kecil" bukan "perihal-kecil"

Di sini "perihal" adalah kata depan dan harus ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. Misalnya, "perihal kecil" menandakan sesuatu yang terkait dengan hal kecil, sehingga penulisannya terpisah dan tidak menggunakan tanda hubung.

4. "Terkenal luas" bukan "terkenal-luas"

Frasa ini merupakan gabungan kata keterangan dan kata sifat. Karena "terkenal" adalah kata sifat dan "luas" kata keterangan, maka penulisannya harus terpisah tanpa tanda hubung.

5. "Kelas ekonomi" bukan "kelas-ekonomi"

Istilah ini merupakan gabungan kata benda yang menunjukkan kategori atau jenjang tertentu. Dalam penulisan bahasa Indonesia yang baku, istilah ini dipisah tanpa tanda hubung.

6. "Pengusaha wanita" bukan "pengusaha-wanita"

Walaupun terdengar seperti kata majemuk, "pengusaha wanita" merupakan frasa yang terdiri dari dua kata yang berdiri sendiri dan harus ditulis terpisah tanpa tanda hubung.

7. "Berdekatan" bukan "ber-dekatan"

Kata ini merupakan kata dasar dengan imbuhan dan harus ditulis sebagai satu kata tanpa tanda hubung agar sesuai dengan aturan ejaan bahasa Indonesia.

8. "Konferensi video" bukan "konferensi-video"

Dalam bahasa Indonesia, kata serapan dari bahasa asing yang terdiri dari dua kata umumnya ditulis terpisah. Oleh karena itu, "konferensi video" ditulis tanpa tanda hubung.

9. "Mikroekonomi" bukan "mikro-ekonomi"

Kata ini adalah gabungan dari awalan "mikro" dan kata "ekonomi" yang membentuk satu istilah khusus dalam ilmu ekonomi, sehingga ditulis menjadi satu kata tanpa tanda hubung.

10. "Berkas media" bukan "berkas-media"

Frasa ini merupakan gabungan kata benda dan harus ditulis terpisah tanpa tanda hubung sesuai aturan bahasa Indonesia.

11. "Antimonopoli" bukan "anti-monopoli"

Awalan "anti" yang berasal dari bahasa asing biasanya digabung dengan kata berikutnya tanpa tanda hubung dalam bahasa Indonesia.

12. "Superpintar" bukan "super-pintar"

Kata "super" sebagai awalan yang memperkuat kata berikutnya biasanya disambung tanpa tanda hubung dalam penulisan bahasa Indonesia.

13. "Lama dan baik" bukan "lama-baik"

Frasa ini terdiri dari dua kata sifat yang mendeskripsikan sesuatu dari sisi yang berbeda, sehingga harus ditulis secara terpisah tanpa tanda hubung.

14. "Fengshui" bukan "feng-shui"

Kata ini berasal dari bahasa Tionghoa dan dalam penulisan bahasa Indonesia modern, sudah disepakati untuk menulisnya sebagai satu kata tanpa tanda hubung.

15. "Jam sibuk" bukan "jam-sibuk"

Ungkapan ini merupakan frasa yang terdiri dari kata benda dan kata sifat dan harus ditulis terpisah tanpa tanda hubung menurut pedoman ejaan bahasa Indonesia.

Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Pendidikan, Karir & Studi pada tanggal 06-07-2022. Artikel berjudul "Panduan Menulis Kata-kata yang Tidak Memerlukan Tanda Hubung" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Pendidikan, Karir & Studi. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.

Topik " Panduan Menulis Kata-kata yang Tidak Memerlukan Tanda Hubung " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Pendidikan, Karir & Studi. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.