Mengungkap Tantangan Amazon dan Lonjakan Harga Nikel yang Memengaruhi Industri Mobil Listrik
Amazon menghadapi penyelidikan terkait dugaan penghalangan kriminal terhadap kongres, sementara harga nikel melonjak tajam dan berdampak pada biaya produksi mobil listrik.
Komite Kongres Amerika Serikat kini mengusulkan penyelidikan terhadap Amazon.com Inc. atas dugaan penghalangan kriminal dalam penyelidikan praktik anti-persaingan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, seperti dilaporkan oleh Wall Street Journal berdasarkan surat resmi dan sumber yang mengetahui masalah ini.
Anggota Partai Republik dan Demokrat dari Komite Kehakiman DPR mengirim surat pada tanggal 9 Maret kepada Jaksa Agung AS, Merrick Garland. Dalam surat tersebut, disampaikan bahwa Amazon menolak memberikan informasi yang diminta dalam penyelidikan Subkomite Anti-Monopoli terkait praktik bisnis perusahaan e-commerce ini.
Penolakan Amazon dianggap sebagai upaya menutupi kebohongan terkait penjual pihak ketiga yang mereka fasilitasi. Surat tersebut menegaskan, "Amazon berulang kali berusaha menghambat upaya Komite untuk mengungkap kebenaran mengenai praktik bisnis Amazon. Untuk hal ini, Amazon harus bertanggung jawab." Komite juga memperingatkan Departemen Kehakiman tentang potensi pelanggaran hukum yang melibatkan Amazon dan beberapa eksekutifnya tanpa menyebut nama secara spesifik.
Sampai saat ini, Amazon dan Departemen Kehakiman belum memberikan komentar resmi terkait isu ini.
Harga Nikel Melonjak, Tekan Biaya Produksi Mobil Listrik
Peribahasa lama "Nikel tidak lagi seharga sepuluh sen" mungkin tidak berlaku untuk koin, tapi sangat relevan untuk logam nikel saat ini. Setelah menghadapi gangguan rantai pasok dan kekurangan chip komputer, produsen mobil kini harus menghadapi lonjakan harga nikel yang signifikan.
Harga nikel di London Metal Exchange sempat menembus lebih dari $100.000 per metrik ton sebelum perdagangan dihentikan sementara. Dalam dua hari terakhir, harga nikel naik hingga 250% dan diperkirakan perdagangan baru akan dilanjutkan pada hari Jumat atau setelahnya.

Kenaikan ini dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina, mengingat Rusia adalah produsen nikel terbesar ketiga di dunia setelah Indonesia dan Filipina. Selain itu, tekanan pasar berupa short squeeze turut mempercepat lonjakan harga.
Nikel merupakan bahan utama dalam pembuatan baterai ion litium yang digunakan pada kendaraan listrik (EV), yang merupakan salah satu komponen biaya terbesar dalam produksi EV. Analis Morgan Stanley memperkirakan kenaikan harga nikel bisa menambah biaya produksi EV sebesar sekitar $1.000 per unit. Mereka juga memprediksi kekurangan pasokan nikel mulai tahun 2026 dan akan terus memburuk hingga akhir dekade ini, prediksi yang dibuat sebelum invasi Rusia ke Ukraina terjadi.
Analis Morgan Stanley menyarankan para investor untuk menurunkan ekspektasi terhadap laba produsen mobil serta penetrasi penjualan kendaraan listrik dalam beberapa tahun mendatang.
Meskipun produsen mobil kemungkinan tidak akan langsung merasakan dampak karena sebagian besar telah mengunci harga nikel melalui kontrak jangka panjang, biaya produksi yang meningkat ini dapat memperlambat laju transisi ke kendaraan listrik.
Jika Anda memiliki informasi terbaru untuk para jurnalis ZAMONA, silakan kirimkan kepada kami melalui email di tips@ZAMONA.
Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Berita Perusahaan pada tanggal 14-03-2022. Artikel berjudul "Mengungkap Tantangan Amazon dan Lonjakan Harga Nikel yang Memengaruhi Industri Mobil Listrik" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Berita Perusahaan. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Topik " Mengungkap Tantangan Amazon dan Lonjakan Harga Nikel yang Memengaruhi Industri Mobil Listrik " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Berita Perusahaan. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.


