Mengungkap Realita dan Dampak Mendalam dari Bantuan Bunuh Diri
Cynthia Vinney
Cynthia Vinney 2 tahun yang lalu
Penulis Ahli #Depresi
0
8.0K

Mengungkap Realita dan Dampak Mendalam dari Bantuan Bunuh Diri

Telusuri pemahaman mendalam tentang bantuan bunuh diri, kontroversi yang melingkupinya, dan bagaimana praktik ini memengaruhi keluarga serta masyarakat secara luas.

Cynthia Vinney, PhD adalah ahli psikologi media yang karya ilmiahnya telah dipublikasikan dalam jurnal psikologi terkemuka.

Bantuan bunuh diri adalah tindakan dimana seorang dokter atau pihak lain memberikan obat kepada seseorang yang ingin mengakhiri hidupnya sendiri.

Di beberapa negara dan wilayah di Amerika Serikat, bantuan bunuh diri diizinkan secara hukum, khususnya bagi orang dewasa yang secara mental kompeten dan didiagnosis dengan penyakit terminal yang diperkirakan bertahan hidup kurang dari enam bulan. Praktik ini kerap dianggap sebagai cara untuk mengakhiri penderitaan pasien. Namun, masih banyak perdebatan tentang apakah bantuan bunuh diri seharusnya diperbolehkan.

Simak pembahasan berikut untuk memahami kontroversi dan dampak bantuan bunuh diri terhadap keluarga.

Ketika Kehidupan Tak Lagi Diinginkan, Namun Kematian Pun Tak Diinginkan

Perbedaan Antara Bantuan Bunuh Diri dan Eutanasia

Sering kali istilah bantuan bunuh diri dan eutanasia disamakan, namun sebenarnya keduanya berbeda dalam satu aspek penting.

Bantuan Bunuh Diri vs. Eutanasia

  • Bantuan bunuh diri melibatkan pemberian obat oleh dokter atau pihak lain yang kemudian diminum sendiri oleh pasien untuk mengakhiri hidupnya.
  • Eutanasia adalah tindakan sengaja mengakhiri hidup seseorang oleh dokter atau pihak lain.

Jenis-jenis Eutanasia

Eutanasia dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan cara dan persetujuan pasien:

  • Eutanasia aktif: tindakan langsung seperti suntikan obat mematikan, bisa sukarela (dengan persetujuan pasien) atau tidak sukarela.
  • Eutanasia pasif: menghentikan perawatan medis yang menyelamatkan nyawa, seperti menghentikan alat bantu napas.

Perdebatan tentang Istilah 'Bantuan Bunuh Diri'

Beberapa organisasi seperti American Academy of Hospice and Palliative Medicine menyarankan agar istilah "bunuh diri" tidak digunakan karena keinginan mengakhiri hidup dalam konteks penyakit terminal berbeda dengan bunuh diri konvensional.

Sementara itu, istilah "dokter membantu bunuh diri" dinilai terlalu menekankan peran dokter dan mengabaikan keputusan pasien.

Istilah Alternatif: Kematian Dipercepat, Bantuan Mengakhiri Hidup, dan Bantuan Medis dalam Mengakhiri Hidup

Untuk menghindari stigma negatif, istilah seperti "kematian dipercepat" atau "bantuan mengakhiri hidup" sering digunakan. "Bantuan medis dalam mengakhiri hidup" juga populer, yang merujuk pada pasien dewasa yang kompeten secara mental menerima resep obat untuk mengakhiri hidup dengan damai.

Beragam definisi ini bisa membuat pemahaman tentang bantuan bunuh diri menjadi kompleks.

Legalitas Bantuan Bunuh Diri

Opini publik semakin mendukung legalisasi bantuan bunuh diri dan eutanasia. Survei Gallup 2018 menunjukkan 72% penduduk AS mendukung legalisasi eutanasia dan 65% mendukung bantuan bunuh diri.

Namun, hanya beberapa negara bagian di AS seperti California, Colorado, Hawaii, New Jersey, Oregon, Washington, Washington D.C., dan Vermont yang melegalkan bantuan bunuh diri, sementara eutanasia belum diizinkan.

Secara internasional, bantuan bunuh diri legal di Swiss dan sebagian Australia, sedangkan kedua praktik ini diizinkan di Belanda, Belgia, Luksemburg, Kanada, dan Kolombia.

Aturan dan persyaratan berbeda di setiap tempat, misalnya di Belanda, anak usia 12 tahun ke atas bisa mengajukan permohonan dengan persetujuan orang tua, sedangkan di Oregon dan Vermont hanya pasien dengan penyakit terminal yang memenuhi syarat.

Sejarah Singkat Bantuan Bunuh Diri

Hippocrates, tokoh medis Yunani kuno, melarang dokter membantu bunuh diri sejak abad ke-5 SM. Namun, sepanjang sejarah, beberapa profesional medis tetap membantu pasien terminal untuk mengakhiri hidup mereka.

Seberapa Umum Bantuan Bunuh Diri?

Kanada menjadi negara dengan angka kematian akibat bantuan bunuh diri dan eutanasia tertinggi sejak legalisasi pada 2015, dengan 3,3% dari seluruh kematian pada 2021 berasal dari praktik ini. Belanda, Belgia, dan AS juga memiliki angka signifikan.

Secara global, angka kematian akibat bantuan bunuh diri berkisar antara 0,3% hingga 4,6% dari total kematian di wilayah yang melegalkannya.

Motivasi di Balik Permintaan Bantuan Bunuh Diri

Penelitian menunjukkan motivasi utama adalah hilangnya martabat dan kemandirian, serta ketidakmampuan melakukan aktivitas yang menyenangkan. Hanya sebagian kecil pasien yang mengajukan karena rasa sakit.

Kanker adalah penyebab utama lebih dari 70% kasus bantuan bunuh diri di seluruh dunia.

Pro dan Kontra Bantuan Bunuh Diri

Argumen Mendukung

  • Setiap individu berhak menentukan hidup dan kematiannya.
  • Penderita penyakit terminal berhak mendapatkan kematian yang bermartabat.
  • Dokter memiliki kewajiban mengurangi penderitaan, termasuk memenuhi permintaan pasien yang tak lagi berharap sembuh.

Argumen Menentang

  • Profesional kesehatan mungkin menolak atas dasar moral dan sumpah Hippokrates.
  • Beberapa agama menganggap mengakhiri hidup dengan bantuan adalah hal yang salah secara moral.
  • Kekhawatiran praktik ini meluas ke kelompok rentan seperti penyandang disabilitas atau penderita gangguan mental.
  • Biaya perawatan mungkin memengaruhi keputusan pasien untuk memilih bantuan bunuh diri.
  • Penderita depresi lebih rentan meminta bantuan bunuh diri, yang membuat keputusan menjadi rumit.
  • Legalitas yang meluas bisa menjadikan bantuan bunuh diri sebagai pilihan rutin, bukan pengecualian.
  • Pentingnya peningkatan kualitas perawatan akhir hayat dibandingkan hanya mengandalkan bantuan bunuh diri.
  • Penilaian kompetensi mental pasien untuk permohonan bantuan bunuh diri seringkali sulit.

Dampak Bantuan Bunuh Diri pada Keluarga dan Orang Terdekat

Penelitian menunjukkan bahwa keluarga pasien yang meninggal dengan bantuan bunuh diri mengalami hasil kesehatan mental yang mirip dengan keluarga pasien yang meninggal alami.

Namun, beberapa studi menemukan tingkat stres pascatrauma dan depresi lebih tinggi pada keluarga yang menyaksikan proses bantuan ini, terutama jika dukungan sosial kurang.

Sebaliknya, kesempatan untuk berbicara terbuka tentang kematian dapat membantu keluarga lebih siap dan menerima kondisi tersebut.

Dengan pemahaman yang lebih luas dan empati, masyarakat dapat mendukung keputusan yang bermartabat serta menghormati proses dan dampak emosional yang dialami pasien dan keluarga.

Oleh Cynthia Vinney, PhD
Cynthia Vinney adalah ahli psikologi media yang terpublikasi dalam jurnal psikologi terkemuka.

Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Depresi pada tanggal 22-05-2023. Artikel berjudul "Mengungkap Realita dan Dampak Mendalam dari Bantuan Bunuh Diri" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Depresi. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.

Topik " Mengungkap Realita dan Dampak Mendalam dari Bantuan Bunuh Diri " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Depresi. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.

0
8.0K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.