Mengungkap Fakta di Balik Kenaikan Pasar Saham di Era Trump
Meskipun pasar saham mengalami kenaikan signifikan di awal masa kepemimpinan Presiden Donald Trump, performanya ternyata tidak sefenomenal klaim yang sering disampaikan. Artikel ini menganalisis fakta dan potensi masa depan pasar saham di bawah kebijakan Trump.
Pergerakan pasar saham dalam 500 hari pertama kepemimpinan Presiden Donald Trump memang menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan, namun tidak bisa dikatakan sebagai sesuatu yang benar-benar luar biasa atau belum pernah terjadi sebelumnya. Meskipun begitu, Trump kerap membuat pernyataan berlebihan, seperti yang terlihat dalam cuitannya pada 14 Januari, di mana ia mengklaim bahwa pasar saham mengalami "rally paling eksplosif dalam sejarah modern," sebagaimana dikutip dari Reuters. Dengan menggunakan kata favoritnya, "tremendous," Trump menggambarkan kenaikan pasar selama 14 bulan pertama masa jabatannya sebagai sesuatu yang sangat besar.
Dari penutupan pada Hari Pemilihan, 8 November 2016, hingga penutupan tertinggi sepanjang masa pada 26 Januari 2018, Indeks S&P 500 (SPX) mencatat kenaikan signifikan sebesar 34%, yang didorong oleh optimisme investor terhadap kebijakan pro-bisnis Trump.
Namun, sejak saat itu, pasar mengalami penurunan dengan koreksi sekitar 10% antara akhir Januari hingga awal Februari. Kekhawatiran mengenai tarif dan perang dagang yang dipicu oleh kebijakan Trump turut memengaruhi pasar, sehingga indeks ini belum sepenuhnya pulih dan masih berada sekitar 4% di bawah puncaknya pada 26 Januari hingga penutupan 5 Juni.

Data ^SPX oleh YCharts
Perbandingan Kinerja dengan Presiden Sebelumnya
Melihat 500 hari pertama masa jabatan 20 presiden terakhir sejak tahun 1900, LPL Financial melakukan pengukuran terhadap kenaikan Dow Jones Industrial Average (DJIA) selama periode tersebut. Trump berada di posisi keenam dengan selisih tipis.
Sumber: LPL Financial
Meski begitu, Trump memimpin dalam jumlah rekor tertinggi baru pada Dow di 500 hari pertamanya, yaitu sebanyak 82 kali, diikuti oleh Johnson dengan 75 kali, dan Clinton dengan 46 kali. Perlu dicatat, Roosevelt memulai masa jabatannya saat Depresi Besar, dan Obama saat krisis finansial 2008.
Kebijakan yang Beragam dan Dampaknya
Kebijakan Trump merupakan kombinasi antara langkah yang mendukung kenaikan pasar (bullish) dan yang menimbulkan kekhawatiran (bearish). Kebijakan bullish dominan sepanjang 2017 hingga Januari 2018, yang mendorong kenaikan harga saham.
Sumber: ZAMONA
Namun, sejak puncak pasar pada 26 Januari, Trump semakin fokus pada agenda lain, yaitu memperbaiki neraca perdagangan AS. Beberapa targetnya termasuk impor baja, semua impor dari China, serta perjanjian NAFTA dengan Meksiko dan Kanada. Langkah-langkah ini berpotensi menaikkan biaya produksi perusahaan AS, mengganggu rantai pasokan global, meningkatkan harga bagi konsumen, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi di AS dan dunia.
Sumber: ZAMONA
Bukan hal mengejutkan bahwa dengan semakin menonjolnya kebijakan bearish ini, para investor menjadi cemas dan pasar saham pun mengalami stagnasi.
Prospek Pasar Saham ke Depan
Masa depan pasar saham di bawah kepemimpinan Trump sangat bergantung pada pertumbuhan PDB dan lapangan kerja yang berkelanjutan. Jika ekonomi dan inflasi mulai terlalu panas, Federal Reserve berkomitmen untuk mengendalikan melalui kenaikan suku bunga, yang berpotensi menurunkan harga saham. Sebaliknya, jika agenda proteksionis pada perdagangan berlanjut dan membatasi pertumbuhan ekonomi, hal tersebut juga akan memberikan dampak negatif bagi pasar saham.
Apakah Anda memiliki informasi atau tips berita untuk reporter ZAMONA? Silakan kirim email ke tips@ZAMONA.
Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Berita Pemerintahan pada tanggal 11-06-2018. Artikel berjudul "Mengungkap Fakta di Balik Kenaikan Pasar Saham di Era Trump" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Berita Pemerintahan. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Topik " Mengungkap Fakta di Balik Kenaikan Pasar Saham di Era Trump " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Berita Pemerintahan. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.


