Mengenal Infeksi Staphylococcus yang Tahan Antibiotik dan Cara Mengatasinya
Pelajari perbedaan antara infeksi MRSE dan MRSA, dua jenis infeksi bakteri Staphylococcus yang tahan terhadap antibiotik. Ketahui gejala, risiko, dan cara penanganan efektif untuk melindungi kesehatan Anda.
Infeksi MRSE dan MRSA disebabkan oleh bakteri dari genus Staphylococcus yang memiliki kemampuan bertahan terhadap banyak jenis antibiotik, sehingga pengobatannya menjadi lebih kompleks. Jika tidak ditangani dengan tepat, infeksi ini dapat menimbulkan komplikasi serius.

Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk memperlambat pertumbuhan atau membunuh bakteri penyebab infeksi. Namun, beberapa bakteri dapat mengembangkan resistensi terhadap antibiotik tersebut, memungkinkan mereka bertahan dan berkembang biak meski sudah mendapat pengobatan. Fenomena inilah yang dikenal sebagai resistensi antibiotik.
Resistensi antibiotik menjadi ancaman besar bagi kesehatan masyarakat. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), lebih dari 2,8 juta infeksi resisten antibiotik terjadi di Amerika Serikat setiap tahunnya, menyebabkan lebih dari 35.000 kematian.
MRSE dan MRSA merupakan dua jenis infeksi bakteri Staphylococcus yang kebal terhadap methicillin dan beberapa antibiotik lainnya. Simak penjelasan berikut untuk memahami lebih dalam.
Apa itu MRSE?
MRSE adalah singkatan dari methicillin-resistant Staphylococcus epidermidis. Bakteri ini tahan terhadap methicillin dan sering kali antibiotik lain, yang diperoleh melalui pertukaran informasi genetik antar bakteri.
S. epidermidis biasanya hidup secara alami di kulit manusia dan biasanya tidak berbahaya. Namun, bakteri ini bisa menjadi patogen oportunistik yang menyebabkan infeksi jika masuk ke dalam tubuh melalui luka atau alat medis.
MRSE sering kali menginfeksi perangkat medis seperti:
- kateter intravaskular yang dapat menyebabkan infeksi aliran darah
- katup jantung buatan yang memicu endokarditis
- pacemaker
- prostesis sendi
- shunt sistem saraf pusat
Di permukaan perangkat tersebut, MRSE dapat membentuk biofilm—lapisan pelindung kompleks yang membuat bakteri lebih sulit dilawan oleh sistem imun dan obat antimikroba.
Apa itu MRSA?
MRSA adalah methicillin-resistant Staphylococcus aureus. Seperti MRSE, bakteri ini juga tahan terhadap methicillin dan beberapa antibiotik lainnya.
S. aureus, termasuk MRSA, bisa ditemukan secara alami di kulit manusia dan menjadi patogen oportunistik ketika memasuki tubuh melalui luka terbuka.
MRSA sering menyebabkan infeksi kulit, namun juga dapat menyerang organ lain seperti:
- paru-paru (pneumonia)
- jantung (endokarditis)
- tulang (osteomielitis)
- aliran darah
Infeksi MRSA terbagi menjadi dua jenis: MRSA yang didapat dari komunitas (komunitas sekitar tempat tinggal, sekolah, atau tempat kerja) dan MRSA yang didapat dari fasilitas kesehatan seperti rumah sakit atau panti jompo.
S. epidermidis dan S. aureus yang hidup berdampingan di kulit manusia dapat saling bertukar gen, sehingga MRSE dapat menularkan resistensi antibiotik ke S. aureus yang sebelumnya rentan.
Bagaimana membedakan MRSE dan MRSA?
Kedua bakteri berasal dari genus yang sama dan menyebabkan infeksi serupa, sehingga tidak bisa dibedakan hanya dengan pengamatan mikroskop atau gejala klinis. Diagnosis akurat memerlukan pengambilan sampel dari area infeksi yang kemudian dikultur dan diuji di laboratorium untuk menentukan jenis bakteri dan profil resistensinya.
Gejala infeksi MRSE dan MRSA
Gejala tergantung pada lokasi infeksi:
Infeksi pada perangkat medis
- demam dan menggigil
- nyeri dan pembengkakan di sekitar area perangkat
- keluarnya nanah dari lokasi pemasangan perangkat
Jika infeksi menyerang shunt sistem saraf pusat, gejala tambahan dapat berupa:
- sakit kepala
- pusing
- mual dan muntah
- bingung
Infeksi kulit atau luka
- benjolan atau luka merah
- bengkak dan hangat saat disentuh
- nyeri dan keluarnya nanah
- demam dan menggigil
Infeksi jantung (endokarditis)
- demam, menggigil, dan keringat malam
- kelelahan
- nyeri otot dan sendi
- sesak napas saat beraktivitas
- nafsu makan berkurang dan penurunan berat badan tidak sengaja
- perubahan kulit seperti petechiae (bintik merah kecil)
Infeksi paru-paru (MRSA)
- batuk
- sesak napas
- demam dan menggigil
- nyeri dada saat batuk atau bernapas dalam
Infeksi tulang (MRSA)
- demam dan menggigil
- perasaan tidak enak badan (malaise)
- area yang terinfeksi merah, bengkak, hangat, nyeri, dan sulit digerakkan
Infeksi aliran darah
- demam dan menggigil
- detak jantung cepat
- pernapasan cepat atau sulit bernapas
- mual, muntah, dan diare
- ruam merah pada kulit
- nyeri hebat
- tangan dan kaki terasa dingin
- penurunan jumlah urin
- bingung atau kehilangan kesadaran
Infeksi aliran darah sangat serius dan dapat menyebabkan sepsis, reaksi tubuh yang mengancam jiwa. Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala ini.
Pengobatan MRSE dan MRSA
Kedua infeksi ini diobati dengan antibiotik, namun pemilihan obat disesuaikan dengan sensitivitas bakteri, efek samping, interaksi obat, dan kondisi kesehatan pasien.
Antibiotik dapat diberikan melalui infus dengan contoh obat seperti:
- vancomycin
- daptomycin
- ceftaroline
Beberapa kasus juga dapat menggunakan antibiotik oral seperti:
- trimethoprim-sulfamethoxazole
- doxycycline
- clindamycin
- linezolid
- tedizolid
Jika infeksi MRSE terjadi pada perangkat medis, perangkat tersebut mungkin perlu dilepas sebagai bagian dari pengobatan.
Faktor Risiko
Siapa saja bisa terkena MRSE atau MRSA, namun beberapa kondisi meningkatkan risiko, antara lain:
- perawatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya
- baru saja menjalani operasi
- menggunakan perangkat medis seperti kateter
- berada di lingkungan padat dengan kontak kulit langsung atau berbagi barang seperti handuk dan pisau cukur (risiko khusus untuk MRSA)
Kelompok seperti atlet, personel militer, dan pelajar memiliki risiko lebih tinggi terhadap MRSA karena faktor tersebut.
Prognosis
Banyak pasien dengan infeksi MRSE atau MRSA dapat sembuh dengan pengobatan yang tepat. Namun, hasilnya bergantung pada resistensi bakteri, lokasi infeksi, kondisi kesehatan pasien, dan usia.
Infeksi ini dapat menyebar ke aliran darah dan menyebabkan sepsis, sehingga penanganan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.
Pertanyaan Umum
Bagaimana cara mencegah infeksi MRSE atau MRSA?
Menjaga kebersihan tubuh dan tangan secara rutin serta menutup luka hingga sembuh sepenuhnya adalah langkah utama untuk mencegah infeksi MRSE dan MRSA.
Apa contoh bakteri tahan antibiotik lainnya?
Beberapa bakteri tahan antibiotik yang menjadi ancaman serius antara lain: carbapenem-resistant Acinetobacter, Clostridioides difficile, carbapenem-resistant Enterobacteriaceae (CRE), dan Neisseria gonorrhoeae yang resisten obat.
Apakah semua jenis bakteri Staphylococcus menyebabkan infeksi pada manusia?
Tidak. Dari lebih 50 spesies Staphylococcus, S. aureus dan S. epidermidis paling sering menyebabkan infeksi pada manusia. Spesies lain jarang atau tidak menyebabkan infeksi manusia, dan beberapa hanya menginfeksi hewan.
Kesimpulan
MRSE dan MRSA adalah infeksi bakteri Staphylococcus yang tahan terhadap methicillin dan sering kali antibiotik lainnya, sehingga menuntut penanganan khusus. MRSE biasanya terkait dengan fasilitas kesehatan dan infeksi perangkat medis, sedangkan MRSA dapat ditemukan baik di komunitas maupun fasilitas kesehatan dan sering menyerang kulit serta organ lain.
Keduanya berpotensi menimbulkan komplikasi serius jika tidak diobati dengan tepat. Oleh karena itu, segera konsultasikan ke tenaga medis jika Anda mengalami gejala infeksi.
Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Kesehatan Seksual pada tanggal 21-10-2023. Artikel berjudul "Mengenal Infeksi Staphylococcus yang Tahan Antibiotik dan Cara Mengatasinya" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Kesehatan Seksual. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Topik " Mengenal Infeksi Staphylococcus yang Tahan Antibiotik dan Cara Mengatasinya " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Kesehatan Seksual. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.


