Memahami Korelasi Negatif dan Dampaknya dalam Dunia Investasi
Adam Hayes
Adam Hayes 1 tahun yang lalu
Profesor Sosiologi Ekonomi, Penulis Keuangan, dan Pemimpin Pemikiran #Analisis Fundamental
0
6.5K

Memahami Korelasi Negatif dan Dampaknya dalam Dunia Investasi

Pelajari bagaimana korelasi negatif memengaruhi keputusan investasi dan keuangan Anda. Temukan cara memanfaatkan hubungan terbalik antar aset untuk mengurangi risiko dan meningkatkan diversifikasi portofolio.

Adam Hayes, Ph.D., CFA, adalah penulis keuangan dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di Wall Street sebagai trader derivatif. Selain keahliannya dalam perdagangan derivatif, Adam juga pakar di bidang ekonomi dan perilaku keuangan. Ia meraih gelar master ekonomi dari The New School for Social Research dan gelar Ph.D. dalam sosiologi dari University of Wisconsin-Madison. Adam adalah pemegang gelar CFA serta memiliki lisensi FINRA Series 7, 55 & 63. Saat ini ia meneliti dan mengajar sosiologi ekonomi dan studi sosial keuangan di Hebrew University, Yerusalem.

Korelasi negatif, atau korelasi terbalik, terjadi ketika dua variabel bergerak dalam arah yang berlawanan; saat satu naik, yang lain turun, dan sebaliknya. Hubungan ini tidak selalu menunjukkan sebab-akibat, tetapi menggambarkan pola yang dapat diamati.

Korelasi negatif berbeda dengan korelasi positif, di mana dua variabel cenderung bergerak searah. Memahami korelasi negatif sangat penting bagi investor karena memasukkan aset yang bergerak berlawanan ke dalam portofolio membantu mencapai diversifikasi yang efektif.

Misalnya, kelas aset seperti saham dan obligasi sering kali menunjukkan korelasi negatif, sehingga diversifikasi dapat meningkatkan potensi keuntungan sekaligus mengurangi risiko keseluruhan portofolio.

Di sini, kita akan menggali lebih dalam cara perhitungan korelasi dan mengapa aset yang berkorelasi negatif dapat saling melengkapi untuk menghasilkan hasil positif bagi investor, bukan hanya saling menghilangkan.

Intisari Penting

  • Korelasi negatif terjadi saat dua variabel secara konsisten bergerak ke arah berlawanan.
  • Investor dapat memanfaatkan aset dengan korelasi negatif untuk mengurangi risiko portofolio tanpa mengorbankan imbal hasil.
  • Korelasi negatif yang kuat tidak selalu berarti salah satu variabel menyebabkan perubahan pada variabel lain.
  • Hubungan antar variabel dapat berubah seiring waktu, kadang menunjukkan korelasi positif pula.

Memahami Korelasi Negatif

Korelasi mengukur seberapa terkait pergerakan dua variabel. Pola ini bisa berasal dari penyebab yang sama atau kebetulan semata, sehingga pepatah "korelasi bukanlah sebab-akibat" sangat penting diingat. Namun demikian, korelasi adalah alat statistik yang berguna untuk mengukur kekuatan hubungan antar variabel.

Korelasi diukur dengan koefisien korelasi, sering dilambangkan dengan "r" atau huruf Yunani rho (ρ), dengan nilai berkisar dari -1.0 hingga 1.0.

Korelasi positif sempurna (+1.0) berarti kedua variabel bergerak serentak dengan proporsi yang sama. Sedangkan korelasi negatif sempurna (-1.0) menunjukkan pergerakan berlawanan dengan besaran yang sama.

Dalam praktik, sangat jarang ditemukan korelasi sempurna. Nilai korelasi biasanya berada di antara -1 dan 1. Korelasi nol menandakan tidak ada hubungan atau pergerakan acak antar variabel.

Korelasi negatif sering ditemukan di banyak situasi alami, misalnya saat salju turun lebih banyak, jumlah pengemudi di jalan berkurang; semakin tua sapi, produksi susunya menurun; semakin sering berolahraga, berat badan cenderung turun; atau semakin banyak kucing di lingkungan, jumlah tikus menurun. Korelasi negatif juga banyak ditemukan pada bidang ekonomi dan keuangan.

Rumus korelasi adalah:

r = (βˆ‘(X - 𝑋̄)(Y - π‘ŒΜ„)) / √(βˆ‘(X - 𝑋̄)Β² βˆ‘(Y - π‘ŒΜ„)Β²)

di mana:
r = koefisien korelasi
𝑋̄ = rata-rata observasi variabel X
π‘ŒΜ„ = rata-rata observasi variabel Y

Korelasi Negatif
Korelasi Negatif. Gambar oleh Sabrina Jiang Β© ZAMONA 2021

Bagaimana Investor Memanfaatkan Korelasi

Investor dapat memahami korelasi negatif dengan mengamati dua saham yang bergerak berlawanan. Misalnya, jika saham A turun saat saham B naik, memiliki keduanya dapat mengimbangi kerugian dan keuntungan secara bersamaan.

Korelasi negatif bisa terjadi karena interaksi langsung antar perusahaan, seperti persaingan ketat antara Coca-Cola dan PepsiCo yang saling memengaruhi harga saham masing-masing. Atau karena respons berbeda terhadap faktor eksternal yang sama, misalnya saham keuangan yang menguat saat suku bunga naik, sementara sektor properti dan utilitas melemah.

Banyak investor juga mempelajari korelasi antar saham, industri, wilayah geografis, dan jenis aset. Contohnya, investor minyak bisa mengimbangi portofolio dengan saham maskapai penerbangan karena kedua sektor ini cenderung berkorelasi negatif β€” saat harga minyak turun, saham maskapai naik.

Menambahkan aset dengan korelasi negatif adalah dasar diversifikasi portofolio. Teori portofolio modern (MPT) menyatakan bahwa penggabungan aset risiko tidak selalu menambah risiko keseluruhan jika terdapat korelasi negatif di antara mereka.

Penting

Korelasi belum tentu bermakna sebab-akibat. Ada banyak faktor kompleks yang bisa menyebabkan korelasi tersebut bersifat kebetulan.

Korelasi Negatif antara Saham dan Obligasi

Salah satu korelasi negatif yang paling dikenal adalah antara saham dan obligasi. Biasanya, investor dianjurkan memegang kedua aset ini dalam proporsi yang disesuaikan dengan tujuan investasi, jangka waktu, dan toleransi risiko. Saat saham turun, obligasi cenderung naik, sehingga risiko portofolio berkurang melalui diversifikasi.

Alasan korelasi negatif ini berkaitan dengan inflasi: inflasi yang meningkat biasanya menguntungkan saham karena perusahaan dapat menaikkan harga produk dan meraih keuntungan nominal lebih besar. Sebaliknya, obligasi yang menawarkan bunga tetap akan kehilangan nilai riil saat inflasi naik.

Selain itu, nilai pokok obligasi yang dikembalikan di masa depan berkurang daya belinya jika inflasi tinggi. Oleh karena itu, inflasi memainkan peran penting dalam hubungan harga saham dan obligasi.

Catatan

Meski perhitungan korelasi bisa rumit, perangkat lunak seperti Excel memudahkan analisis ini.

Faktor lain adalah risiko relatif. Obligasi biasanya dianggap lebih stabil dan konservatif dibanding saham. Jika pasar saham dinilai terlalu mahal atau ekonomi tidak pasti, investor dapat memindahkan dana ke obligasi sebagai "pelarian ke aman" yang menggerus harga saham tapi menaikkan harga obligasi.

Namun, penelitian menunjukkan korelasi negatif antara saham dan obligasi tidak selalu konsisten. Data historis sejak 1926 memperlihatkan korelasi positif di sebagian besar waktu, dengan periode korelasi negatif yang signifikan hanya terjadi pada 1929-1932, 1956-1965, dan 1998-2003.

Korelasi Negatif dalam Perdagangan Forex

Pasar valuta asing (forex) memperdagangkan pasangan mata uang yang saling berhubungan. Memahami korelasi antar pasangan mata uang dan perubahan korelasi ini dapat memberi keuntungan dalam trading.

Ketergantungan antar pasangan mata uang terkait erat dengan perdagangan internasional dan aliran keuangan global. Negara dengan defisit perdagangan besar sering memiliki mata uang yang berkorelasi negatif dengan negara yang mengalami surplus. Demikian pula, mata uang negara penghasil komoditas cenderung berkorelasi negatif dengan negara yang mengandalkan impor.

Korelasi Negatif dalam Manajemen Bisnis

Dalam bisnis, manajemen dapat mengenali korelasi negatif sebagai mekanisme alami untuk mengurangi risiko, yang dikenal sebagai lindung nilai alami. Misalnya, hubungan antara pengeluaran pemasaran dan penjualan dapat dianalisis. Jika kampanye pemasaran mahal justru menurunkan penjualan, ini bisa menjadi tanda bahwa strategi perlu dievaluasi ulang.

Namun, korelasi tidak selalu berarti satu variabel memengaruhi variabel lain secara langsung karena lingkungan bisnis sangat kompleks.

Apa Arti Korelasi Negatif?

Korelasi negatif menunjukkan hubungan terbalik antara dua variabel. Contohnya, jika harga X naik ketika Y turun, dan harga Y naik saat harga X turun, maka X dan Y berkorelasi negatif.

Contoh Korelasi Negatif

Salah satu contoh populer adalah antara nilai dolar AS dan harga emas. Ketika dolar melemah karena inflasi atau faktor lain, harga emas dalam dolar biasanya naik, dan sebaliknya. Karena itu, emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Perbedaan Korelasi Positif dan Negatif

Korelasi positif adalah hubungan di mana dua variabel naik atau turun bersama-sama. Namun, korelasi dapat berubah seiring waktu; hubungan yang positif sekarang belum tentu tetap demikian di masa depan, dan bisa berubah menjadi negatif.

Apa yang Dimaksud Korelasi Negatif yang Lemah?

Koefisien korelasi mengukur kekuatan hubungan antar variabel, dengan nilai -1.0 sebagai korelasi negatif sempurna. Rentang -1.0 sampai -0.70 menunjukkan korelasi negatif kuat, sekitar -0.50 menandakan korelasi sedang, dan sekitar -0.30 adalah korelasi negatif lemah.

Ingat bahwa korelasi negatif yang kuat tidak otomatis berarti hubungan sebab-akibat.

Kesimpulan

Korelasi negatif menggambarkan hubungan antara faktor-faktor yang bergerak berlawanan. Dalam dunia keuangan, pemahaman dan pemanfaatan korelasi negatif sangat penting untuk diversifikasi portofolio dan strategi pengurangan risiko.

Meskipun hubungan ini bisa bertahan lama, korelasi tidak selalu menunjukkan sebab-akibat dan dapat berubah seiring waktu, baik dalam kekuatan maupun arah.

Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Analisis Fundamental pada tanggal 18-05-2024. Artikel berjudul "Memahami Korelasi Negatif dan Dampaknya dalam Dunia Investasi" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Analisis Fundamental. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.

Topik " Memahami Korelasi Negatif dan Dampaknya dalam Dunia Investasi " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Analisis Fundamental. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.

0
6.5K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.