Gaya Hidup Modern dan Risiko Kanker: Cara Melindungi Diri Anda
Gaya hidup modern membawa tantangan baru bagi kesehatan kita, termasuk meningkatnya risiko kanker. Temukan cara efektif untuk mengurangi risiko kanker dengan perubahan gaya hidup sehat dan pola makan yang tepat.
Perkembangan peradaban membawa kemudahan, namun juga tantangan kesehatan serius. Kanker menjadi salah satu masalah utama di abad ke-21. Namun, dengan langkah tepat, setiap individu dapat mengurangi risiko terkena kanker melalui perawatan kesehatan yang proaktif.
Negara-negara maju dengan standar hidup tinggi menunjukkan angka kanker yang lebih tinggi sekitar 1,8%. Kasus melanoma, kanker ginjal, dan limfoma Hodgkin di negara maju tiga kali lipat lebih banyak dibanding negara berkembang. Dunia Barat juga mendominasi kasus kanker prostat, usus besar, dan payudara.

Di negara dengan kondisi hidup rendah, sekitar 25% kanker disebabkan oleh infeksi virus seperti human papillomavirus, Epstein-Barr, dan herpes tipe 8. Meskipun kemajuan medis membantu mengatasi infeksi ini, angka kanker terus meningkat.
Sekarang, penyebab utama bergeser ke lingkungan yang tercemar dan gaya hidup tidak sehat. Berikut ini faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan kanker.
Faktor Penyebab Kanker
Kekurangan Aktivitas Fisik
Sekitar 31% orang dewasa di dunia kurang melakukan aktivitas fisik. Menariknya, negara maju justru memiliki tingkat aktivitas fisik yang lebih rendah dibanding negara berkembang.


Aktivitas fisik rutin dapat menurunkan risiko kanker payudara hingga 25% dan kanker usus besar hingga 40–50%.
Para ahli memperkirakan beberapa mekanisme perlindungan aktivitas fisik terhadap kanker, antara lain:
- Mengatur produksi hormon seks dan hormon metabolik yang berperan dalam pertumbuhan sel, seperti penurunan estrogen yang berpengaruh pada kanker payudara.
- Meningkatkan gerakan usus sehingga makanan tidak tertahan lama, mengurangi risiko inflamasi dan kanker.
- Memperbaiki sensitivitas insulin yang mencegah lingkungan kondusif bagi pertumbuhan tumor.
- Meningkatkan imun nonspecific melalui aktivitas fagosit yang membantu melawan sel kanker.
- Membantu mengontrol berat badan dengan efektif.
Banyak dokter merekomendasikan minimal 30 menit aktivitas fisik sebanyak lima hari atau lebih dalam seminggu.
Kegemukan dan Berat Badan Berlebih
Pada tahun 2017, sekitar 774 juta orang di dunia mengalami obesitas. Sebagian besar berada di negara maju seperti Amerika Serikat (33%), Arab Saudi (34,7%), Kanada (28%), Australia (28,6%), dan Inggris (28,1%).
Orang dengan obesitas lebih rentan mengalami kanker saluran pencernaan, tiroid, ginjal, hati, dan kandung empedu. Wanita dengan berat badan berlebih lebih sering didiagnosis kanker payudara dan rahim.
Meski penyebab pasti belum diketahui, ada tiga teori utama mengapa lemak berlebih berkontribusi pada kanker:
- Perubahan hormon yang memicu pembelahan sel lebih cepat melalui hormon insulin dan faktor pertumbuhan.
- Peradangan kronis yang timbul akibat peningkatan sel imun dan produksi sitokin yang memacu pembelahan sel abnormal.
- Peningkatan hormon estrogen dari sel lemak yang dapat merangsang mutasi dan perkembangan kanker payudara serta rahim pada wanita pascamenopause.
Untuk mengetahui apakah berat badan Anda ideal, hitung Indeks Massa Tubuh (IMT).
Semakin lama seseorang mengalami kelebihan berat badan, semakin besar risiko kanker yang dihadapi. Segera mulai pola makan sehat, tingkatkan aktivitas fisik, dan pilih olahraga favorit untuk menurunkan berat badan secara aman.
Konsumsi Makanan Gorengan dan Asin Berlebihan
Makanan cepat saji, camilan asin, produk fermentasi, dan daging goreng mengandung zat karsinogen yang meningkatkan risiko kanker.
Konsumsi makanan tinggi garam secara terus menerus meningkatkan risiko kanker lambung hingga 1,78 kali, kanker usus besar 1,53 kali, dan kanker rektum 1,74 kali. Produk asap, fermentasi, dan makanan panggang juga berkontribusi terhadap risiko tersebut.
Semakin tinggi suhu pengolahan daging di atas 150 °C, semakin banyak zat berbahaya yang terbentuk. Pengolahan dengan suhu rendah seperti merebus atau mengukus lebih dianjurkan.
Beberapa makanan sehat yang dapat membantu melindungi dari kanker adalah sayuran hijau dan kuning, buah-buahan terutama jeruk, tahu, dan minyak wijen.
Langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Hindari memasak daging dengan suhu di atas 150 °C, gunakan metode merebus, mengukus, atau menggoreng dengan api kecil.
- Kurangi konsumsi makanan fermentasi, ikan asin, dan batasi penambahan garam.
- Tingkatkan konsumsi sayuran hijau dan kuning serta buah-buahan segar.
- Gunakan minyak wijen sebagai dressing salad atau bumbu masakan.
Kebiasaan Buruk
Alkohol
Konsumsi minuman beralkohol meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan, dan laring. Alkohol juga meningkatkan risiko kanker kolorektal dan kanker payudara pada wanita. Selain itu, alkohol memicu sirosis hati yang merupakan faktor risiko kanker hati.
Beberapa mekanisme yang mungkin menyebabkan alkohol meningkatkan risiko kanker:
- Metabolit alkohol seperti asetaldehida bersifat karsinogenik.
- Alkohol meningkatkan produksi prostaglandin, peroksidasi lipid, dan radikal bebas yang merusak sel.
- Memperbesar penetrasi karsinogen ke dalam sel.
Merokok
Merokok merupakan penyebab utama kanker paru-paru. Sekitar 80% kasus kanker paru pada pria dan 50% pada wanita terkait merokok.
Tidak hanya paru-paru, merokok juga dikaitkan dengan 15 jenis kanker lain termasuk esofagus, kandung kemih, pankreas, dan hati.
Asap rokok mengandung lebih dari 80 zat karsinogen seperti arsenik, kadmium, amonia, dan formaldehida yang menyebabkan mutasi dan kematian sel. Merokok juga menurunkan kadar antioksidan penting seperti karotenoid dan vitamin C yang melindungi tubuh dari stres oksidatif.
Lama merokok lebih berpengaruh dibanding jumlah rokok yang diisap tiap hari. Misalnya, merokok dua batang per hari selama sepuluh tahun lebih berisiko dibanding satu bungkus per hari selama lima tahun.
Oleh karena itu, berhenti merokok secara tiba-tiba lebih efektif daripada mengurangi jumlah rokok secara bertahap.
Stres
Stres dan depresi kronis menjadi masalah utama masyarakat modern akibat tekanan sosial dan beban kerja tinggi.
Stres meningkatkan risiko kanker dan mempercepat perkembangan penyakit. Hormon stres seperti noradrenalin dan adrenalin mendorong penyebaran sel kanker lebih cepat dalam tubuh.
Selain itu, stres melemahkan sistem imun sehingga tubuh kehilangan kemampuan melawan sel rusak dan abnormal.
Kesimpulan
Tidak ada cara yang dapat menjamin perlindungan 100% terhadap kanker karena faktor genetik dan lingkungan sulit dihindari. Namun, sebagian besar kasus kanker disebabkan oleh gaya hidup dan kerusakan sel yang terjadi selama hidup.
Hanya 5–10% kanker diwariskan secara genetik, sedangkan sisanya muncul akibat akumulasi kerusakan sel.
Untuk mencegah risiko kanker, lakukan langkah berikut:
- Lakukan aktivitas fisik aerobik minimal 30 menit selama lima atau lebih hari dalam seminggu.
- Jaga berat badan agar tetap dalam batas normal sesuai indeks massa tubuh.
- Konsumsi lebih banyak sayur dan buah, kurangi garam dan makanan asin, serta masak daging dan ikan pada suhu tidak lebih dari 150 °C.
- Hindari penggunaan tembakau dan konsumsi alkohol.
- Kelola stres dengan baik dan hindari situasi yang memicu stres kronis.
Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Gaya Hidup Sehat & Kesejahteraan pada tanggal 11-04-2024. Artikel berjudul "Gaya Hidup Modern dan Risiko Kanker: Cara Melindungi Diri Anda" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Gaya Hidup Sehat & Kesejahteraan. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Topik " Gaya Hidup Modern dan Risiko Kanker: Cara Melindungi Diri Anda " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Gaya Hidup Sehat & Kesejahteraan. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.


