Piala Dunia 2026: Kisah Kejutan Underdog yang Layak Disimak
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 6 hari yang lalu
Tim Redaksi #Berita Olahraga

Piala Dunia 2026: Kisah Kejutan Underdog yang Layak Disimak

Format lebih luas membawa negara kecil ke panggung utama. Temui kisah menakjubkan Curacao, Cape Verde, Uzbekistan, Jordan, Haiti, hingga Suriname yang siap mengguncang turnamen.

Pengundian Piala Dunia FIFA 2026 akan berlangsung di Washington, DC pada 5 Desember. Walau para pendukung negara yang lolos panik menantikan lawan-lawan mereka, turnamen ini juga membuka peluang bagi banyak negara muda untuk bersaing lewat format final yang lebih besar.

Format baru ini membuat 48 tim beraksi di final global, setelah 64 tim mulai perjalanan menuju kompetisi di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat. Adapun negara-negara dengan populasi besar seperti Cina, India, Indonesia, Nigeria, dan Pakistan masih absen dari partisipasi kali ini.

Di antara 209 negara yang memulai kualifikasi, hanya 64 yang tersisa untuk memperebutkan tiket terakhir melalui play-off pada Maret mendatang. Berikut sejumlah kisah menarik dari para pengundian underdog yang patut diikuti.

Tim-tim kecil yang lolos ke Piala Dunia 2026

Curacao mencatatkan sejarah sebagai negara dengan populasi sekitar 155.000 jiwa dan luas wilayah 444 kilometer persegi yang lolos ke Piala Dunia, menjadikannya yang terkecil dalam hal ukuran dan penduduk yang pernah lolos. Pulau Karibia ini terletak sekitar 60 kilometer dari pantai Venezuela, dan Stadion MetLife di New Jersey (kapasitas 82.500) menjadi gambaran skala turnamen. Pelatih Dick Advocaat, berusia 78 tahun, menjadi pelatih tertua yang memimpin tim di Piala Dunia. Ia menggambarkan momen kualifikasi sebagai “kejadian paling gila” dalam kariernya.

Departemen kualifikasi yang sama juga membawa Cape Verde, negara kepulauan di Samudra Atlantik, menuju final. Mereka mengatasi Eswatini 3-0 dan memuncaki grup, lolos mendahului titel lain seperti Kamerun. Keberhasilan Cape Verde banyak didorong oleh para diaspora yang memperkuat tim nasional. Bek tengah Roberto Lopes—lahir di Irlandia—dipanggil ke skuad lewat jejaring profesional, menandai era baru bagi sepak bola nasional mereka.

Debutan yang dinanti

Uzbekistan kembali menoreh sejarah dengan masuk ke turnamen dunia untuk pertama kalinya. Tim Putih Putih ini akan dipayungi oleh mantan kapten Italia, Fabio Cannavaro, yang dipercaya memandu mereka melalui gerbang akhir kualifikasi. Sejak 2008, Uzbekistan telah menunjukkan kemajuan berarti di kancah Asia, termasuk menembus semi-final Piala Asia 2011 dan perempat final pada 2023, sebelum akhirnya meraih tiket ke Piala Dunia.

Jordan juga memastikan tiket tampil di pesta sepak bola terbesar setelah menang 3-0 di Oman pada Juni lalu. Pelatih mereka, Jamal Sellami, menyatakan penghargaan atas kerja keras para pemain dan dukungan federasi. Participasi Jordan di ajang Asia 2023 juga menambah kepercayaan diri mereka, setelah menyingkirkan Korea Selatan di semi-final sebelum akhirnya kalah dari tuan rumah Qatar.

Keberanian di tengah tantangan

Haiti, dibimbing pelatih Prancis Sebastien Migne berusia 52 tahun, berhasil mengantarkan negara itu ke final dunia untuk pertama kalinya sejak 1974 meski situasi dalam negeri sedang bergejolak. Konflik berkepanjangan telah menyebabkan krisis kemanusiaan, namun para pemain menunjukkan semangat sebagai duta negara yang membutuhkan harapan. Migne menegaskan bahwa timnya akan menjadi perwakilan negara yang kuat meski hasil di lapangan belum sempurna.

Republik Demokratik Kongo juga masuk dalam daftar kemungkinan besar lewat babak play-off antar benua. Wilayah timur yang kaya mineral ini telah lama dilanda konflik, namun skuad Leopards berambisi membangun kisah baru dengan menantang Jamaica atau Kaledonia Baru pada putaran playoff bulan Maret. Mantan kapten mereka, Gabriel Zakuani, menilai drawing tersebut cukup adil untuk sebuah tim yang sedang bangkit.

Iraq menjadi kandidat lain yang berharap menembus final lewat jalur play-off. Kemenangan dramatis 2-1 atas Uni Emirat Arab di Basra sempat membakar semangat publik setempat. Partisipasi mereka di Piala Dunia sebelumnya terakhir kali terjadi pada Mexico 1986, sehingga kembalinya Irak dinilai sebagai pembangkit cerita baru bagi sepak bola negara tersebut.

New Caledonia, dengan populasi sekitar 250.000, juga bersaing di putaran playoff antar benua untuk pertama kalinya. Mereka harus menaklukkan Jamaica dan Rep. Demokratik Kongo jika ingin melangkah ke final. Ini menandai momen langka bagi tim dari Kepulauan Pasifik yang berhadapan jarak jauh dengan lawan-lawan kuat.

Suriname—tim dengan peringkat FIFA sekitar 123 besar—masih punya peluang, namun perlu mengalahkan Bolivia dan Irak untuk lolos. Gol penentu pada detik akhir membawa mereka ke playoff, sebuah momen bersejarah bagi negara kecil di Amerika Selatan itu.

Turnamen yang terus bertambah besar?

Piala Dunia 2026 diperkirakan menjadi edisi dengan jumlah peserta terluas dalam sejarah, menandai arah arah persaingan global yang semakin inklusif. Sisi lain berpendapat peningkatan jumlah tim bisa menyebabkan benturan kualitas, sementara pendukung menyoroti keunikan drama yang lahir dari kejutan-kejutan di lapangan. Banyak pihak juga membahas gagasan 64 tim untuk edisi 2030, meski rencana tersebut masih dibahas.

Lebih lanjut tentang kisah ini

Analisis ahli menunjukkan bahwa perluasan partisipasi bisa menjadi peluang besar bagi negara-negara yang sebelumnya terpinggirkan, asalkan infrastruktur dan pembiayaan sepak bola nasional tidak tertinggal. Pembahasan mengenai format 2030 tetap dinamis dan menjadi fokus utama bagi FIFA ke depan.

Inti dari cerita ini adalah bagaimana format yang lebih luas membuka peluang kejutan besar bagi tim-tim kecil, membentuk momen bersejarah di sepanjang perjalanan menuju Piala Dunia. BBC Sport
0
11

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.