Mengungkap Potensi Ekonomi Energi Surya yang Menginspirasi
Trevir Nath
Trevir Nath 1 tahun yang lalu
Penulis Senior Keuangan dan Ahli Strategi Konten #Investasi Berkelanjutan
0
3.4K

Mengungkap Potensi Ekonomi Energi Surya yang Menginspirasi

Jelajahi bagaimana energi surya mengubah lanskap energi global dengan biaya yang semakin terjangkau dan dukungan pemerintah, serta peran besar bisnis dalam mendorong masa depan berkelanjutan.

Biaya energi surya telah mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Di banyak wilayah, energi surya kini lebih murah dibandingkan batu bara dan bahan bakar fosil lainnya. Berkat insentif pajak dan subsidi yang melimpah, pemasangan panel surya terus meningkat di seluruh dunia. Artikel ini membahas aspek ekonomi penting dari energi surya yang perlu Anda ketahui.

Intisari Penting

  • Bahan bakar fosil masih menjadi sumber utama pembangkit listrik di AS, sementara energi surya menyumbang 3,9% dari total produksi listrik.
  • Ada dua jenis utama energi surya: termal dan fotovoltaik.
  • Penurunan biaya energi surya membuka peluang besar untuk instalasi fotovoltaik di AS.
  • Banyak pemerintah memberikan subsidi dan insentif pajak untuk mempercepat adopsi energi surya.
  • Perusahaan besar juga berinvestasi besar dalam sistem surya, memperkuat prospek ekonomi energi terbarukan.

Menggali Aspek Ekonomi Energi Surya

Meski inovasi teknologi terus maju pesat, energi berkelanjutan belum sepenuhnya menggantikan bahan bakar fosil tradisional. Untuk mendorong penggunaan energi terbarukan, pemerintah memberikan kredit pajak dan subsidi pada energi surya dan angin yang sebelumnya lebih mahal daripada sumber konvensional.

Produksi massal, dukungan pemerintah, dan kesadaran lingkungan yang meningkat berhasil menurunkan biaya langsung energi surya dan angin bagi konsumen. Di beberapa pasar, energi terbarukan bahkan lebih ekonomis daripada bahan bakar fosil. Energi angin umumnya digunakan untuk keperluan komersial, sementara energi surya memiliki aplikasi komersial dan residensial.

Biaya Sebenarnya dari Bahan Bakar Fosil

Diperkirakan bahan bakar fosil akan habis dalam kurang dari 100 tahun ke depan—minyak sekitar tahun 2052, gas alam tahun 2060, dan batu bara pada 2090. Meski sumber daya ini menipis, konsumsi tetap tinggi.

Di AS, bahan bakar fosil masih mendominasi pembangkitan listrik dengan porsi 60% pada 2023. Energi nuklir menyumbang 18,6% dan energi terbarukan 21,4%, di mana energi surya menyumbang 3,9%. Selain terbatasnya sumber daya, pembakaran bahan bakar fosil juga menyumbang emisi CO2 antropogenik yang mempercepat perubahan iklim, menyebabkan pemanasan global, mencairnya es di Kutub Utara, naiknya permukaan laut, dan hasil panen menurun.

Biaya Ekonomi yang Terakumulasi

Meski berdampak negatif pada kesehatan dan lingkungan, pemerintah, termasuk AS, masih memberikan subsidi untuk bahan bakar fosil. Dana global untuk subsidi bahan bakar fosil mencapai sekitar $7 triliun pada 2022 menurut IMF. Bank Dunia memperkirakan polusi udara menyebabkan kerugian ekonomi sebesar $8,1 triliun setiap tahun dan menyebabkan 6,4 juta kematian tahunan.

Sejarah Singkat

Pada tahun 1954, Bell Labs menciptakan sel surya pertama yang menjadi cikal bakal teknologi energi surya modern.

Harga Energi Surya Saat Ini

Meski energi terbarukan masih menyumbang porsi kecil dari konsumsi energi total, AS merupakan konsumen energi terbarukan terbesar kedua di dunia. Pada 2023, energi surya baru mencapai 3,9% dari total listrik di AS, berada di posisi ketiga setelah angin (10,2%) dan hidro (5,7%).

Teknologi energi surya terdiri dari dua tipe utama: termal yang memanfaatkan radiasi matahari untuk pemanasan rumah atau air, dan fotovoltaik yang mengubah sinar matahari langsung menjadi listrik untuk menggantikan atau melengkapi pasokan listrik dari jaringan.

Perkembangan Adopsi Energi Surya

Dulu, sistem energi surya hanya bisa dijangkau oleh kalangan tertentu. Namun, berkat penurunan biaya drastis, akses ke panel surya kini semakin merata.

Pada 2003, biaya rata-rata sistem surya residensial di AS mencapai $10 per watt. Kini, pada 2024, biaya energi surya turun menjadi sekitar $0,06 per kWh, lebih cepat dari target pemerintah yang ingin mencapainya pada 2020.

Inisiatif SunShot oleh Departemen Energi AS menargetkan penurunan biaya lagi hingga 50% menjadi $0,03 per kWh pada 2030. Sebagai perbandingan, biaya pembangkit gas alam berkisar antara $0,039 hingga $0,101 per kWh, dan batu bara lebih mahal yaitu antara $0,068 hingga $0,166 per kWh.

Akibatnya, pemasangan sistem fotovoltaik di AS meningkat pesat, baik di sektor residensial maupun komersial. Antara 2014 dan 2023, produksi listrik tenaga surya meningkat lebih dari delapan kali lipat menjadi 238.121 gigawatt-jam.

Peningkatan Global

Permintaan energi surya meningkat di seluruh dunia seiring kesadaran akan dampak negatif pembakaran bahan bakar fosil. Persaingan di industri ini juga menekan biaya pemasangan secara signifikan.

Negara-negara besar seperti AS, China, India, dan beberapa negara Eropa telah mengadopsi energi surya. China menjadi pelopor dengan pemasangan panel fotovoltaik dalam jumlah besar. India menargetkan 500 gigawatt energi terbarukan pada 2030 dan telah mencapai lebih dari 125 gigawatt pada Mei 2023. Pemerintah AS memproyeksikan pertumbuhan energi surya hingga 75% antara 2023 dan 2025.

Peran Perusahaan Besar

Perusahaan besar juga aktif berinvestasi di energi surya. Walmart, Amazon, dan Apple telah mengalihkan sebagian operasional mereka ke energi surya.

Google, anak perusahaan Alphabet, menjadi salah satu pengguna besar energi bersih dan surya. Dari 2010 hingga 2023, Google menandatangani 115 perjanjian energi bersih dengan total kapasitas lebih dari 14 gigawatt, setara dengan 36 juta panel surya. Mereka berkomitmen untuk menggunakan 100% energi bersih pada 2030.

Meskipun kontribusi energi surya masih kecil terhadap total pasokan energi, sektor residensial dan komersial semakin mengadopsi energi terbarukan. Di Eropa, harga per kWh diperkirakan turun menjadi $0,04–$0,06 pada 2025 dan bisa mencapai $0,02 pada 2050.

Energi Surya Fotovoltaik Masa Depan

Dengan harga yang terus menurun, energi surya fotovoltaik diperkirakan akan menjadi sumber energi termurah. Departemen Energi AS memperkirakan energi surya akan menyumbang 40% listrik AS pada 2035 dan 45% pada 2050, dengan kapasitas produksi mencapai 1600 gigawatt.

Penelitian dari Universitas Teknologi Lappeenranta di Finlandia memproyeksikan energi surya bisa memenuhi 76% konsumsi listrik global pada 2050.

Bersamaan dengan peningkatan produksi energi terbarukan, komitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca juga meningkat. Negara bagian seperti New York menargetkan pengurangan emisi sebesar 85% dari level 1990 pada 2050, sementara California menargetkan 48% pada 2030 dan 85% pada 2045.

Tips Hemat Pajak

Pemilik rumah di AS yang memasang panel surya berhak mendapatkan kredit pajak sebesar 30% untuk sistem yang dipasang antara 2022 dan 2032. Insentif ini akan berkurang menjadi 26% pada 2033 dan 22% pada 2034 sebelum berakhir pada 2035, kecuali diperpanjang oleh Kongres.

Kredit Pajak Energi Surya

Walaupun biaya energi surya semakin terjangkau, pengguna residensial dan komersial masih menerima subsidi. Kredit Pajak Energi Terbarukan di AS mengurangi kewajiban pajak sebesar 22–30% tergantung kapan sistem dipasang. Skema serupa juga berlaku untuk energi angin dan panas bumi.

Beberapa negara Eropa menerapkan sistem feed-in tariff yang memungkinkan pemilik sistem energi terbarukan menerima bayaran dari pemerintah berdasarkan jumlah kWh yang dihasilkan, dengan tarif bervariasi antar negara.

Apakah Energi Surya Ekonomis?

Harga energi surya menurun setiap tahun dan bisa lebih murah dibandingkan bahan bakar fosil, tergantung kondisi cuaca dan lokasi pemasangan. Menurut Popular Science, harga energi surya di AS bisa serendah $0,70 per watt.

Kendala Energi Surya

Pembuatan panel surya membutuhkan mineral yang harus ditambang, yang berpotensi merusak ekosistem lokal, mirip dengan penambangan batu bara dan tembaga. Panel juga memiliki umur terbatas dan menjadi limbah elektronik setelah masa pakai habis. Selain itu, energi surya tidak ideal di semua lokasi karena perbedaan paparan sinar matahari.

Biaya Pemasangan Sistem Surya di Rumah

Memenuhi kebutuhan listrik rumah sepenuhnya dengan energi surya dahulu sulit tanpa listrik cadangan di malam hari. Kini, dengan kemajuan teknologi baterai, hal ini semakin memungkinkan. Biaya totalnya diperkirakan antara $16.000 hingga $35.000, belum termasuk biaya instalasi, dengan keuntungan sangat bergantung pada pasar energi lokal.

Kesimpulan

Komitmen terhadap energi terbarukan datang dari individu, perusahaan besar, dan negara-negara. Selain energi surya, perusahaan seperti Google dan Amazon juga menggunakan energi angin untuk fasilitas mereka. Dengan semakin banyaknya adopsi energi bersih, penggunaan bahan bakar fosil dan dampak negatifnya dapat terus dikurangi, menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Investasi Berkelanjutan pada tanggal 27-06-2024. Artikel berjudul "Mengungkap Potensi Ekonomi Energi Surya yang Menginspirasi" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Investasi Berkelanjutan. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.

Topik " Mengungkap Potensi Ekonomi Energi Surya yang Menginspirasi " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Investasi Berkelanjutan. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.

0
3.4K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.