Mengungkap Fakta: Apakah Vaping Air Benar-benar Aman?
Vaping air tampak seperti alternatif aman, namun apa yang sebenarnya terjadi ketika Anda mencoba metode ini? Temukan fakta mengejutkan dan risiko tersembunyi dalam vaping air di sini.

Anda menyukai sensasi merokok atau vaping, namun ingin menghindari risiko kesehatan yang menyertainya. Lalu, apakah vaping dengan air bisa menjadi pilihan yang lebih aman? Secara teori, vaping air terdengar seperti solusi tanpa risiko. Namun, kenyataannya tidak sesederhana itu.
Apa yang Terjadi Saat Vaping Air?
Meskipun belum ada penelitian khusus tentang vaping air, ilmu kimia dasar memberikan gambaran. Air berubah menjadi uap pada suhu sekitar 100°C (212°F), jauh lebih rendah dibandingkan suhu minimum pada perangkat vape mana pun. Ini bisa berisiko menyebabkan luka bakar pada saluran pernapasan atau mulut Anda. Jika tidak, Anda hanya akan menghirup uap air yang tidak memberikan sensasi vaping yang biasa dicari.
Selain itu, uap tebal yang biasanya dihasilkan vaping berasal dari bahan seperti propilen glikol (PG) dan gliserin sayur (VG), bukan air. Jadi, vaping air tidak akan menghasilkan awan uap yang diinginkan.
Risiko lain adalah perangkat vape Anda bisa rusak, misalnya koil dan komponen lainnya bisa berkarat atau terendam air.
Bagaimana Dengan E-Juice Nikotin?
Bagi yang ingin vaping tanpa nikotin tapi tetap ingin menghasilkan awan uap tebal, e-juice khusus vaping adalah pilihan. Namun, ini bukan tanpa risiko. Studi tahun 2016 menemukan bahwa 92% dari berbagai rasa e-juice mengandung bahan kimia berbahaya seperti asetoin, asetilpropionil (2,3-pentanedion), dan diacetil.
Diacetil sangat dikenal karena terkait dengan EVALI (cedera paru terkait produk vaping) dan penyakit serius seperti popcorn lung, yaitu kerusakan permanen pada jaringan paru yang menyebabkan saluran napas menyempit dan memburuk.
Bagaimana Dengan E-Juice Tanpa Rasa?
Meskipun agen perasa mendapat banyak perhatian negatif, bahan utama tanpa rasa seperti PG dan VG juga berbahaya. Penelitian tahun 2018 dan 2019 menunjukkan bahwa PG dan gliserol dapat merusak sel dan pembuluh darah serta mengganggu aliran darah.
Bahan-bahan ini menjadi racun saat dipanaskan dan bisa meningkatkan risiko kanker, penyakit jantung, serta penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Apakah Vaping Lebih Aman Dibanding Merokok?
Jawabannya iya, jika Anda sudah perokok dan vaping membantu mengurangi atau berhenti merokok. Tinjauan dari 2019 menyatakan vaping memang berisiko lebih rendah bagi kesehatan pernapasan. Namun, jika Anda mencari cara untuk mulai vaping tanpa risiko, sayangnya tidak ada metode yang benar-benar aman.
Kesimpulan
Vaping air tidak memberikan manfaat dan hanya membuat Anda menghirup uap panas tanpa rasa yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Vaping dengan e-juice tanpa nikotin dan tanpa rasa mungkin lebih aman daripada merokok, tetapi tetap mengandung risiko akibat bahan kimia berbahaya.
Perlu diingat, vaping masih merupakan fenomena baru dan penelitian mengenai dampak jangka pendek maupun panjangnya terus berlanjut.
Adrienne Santos-Longhurst adalah penulis lepas asal Kanada dengan pengalaman lebih dari satu dekade menulis tentang kesehatan dan gaya hidup. Ketika tidak sibuk meneliti atau mewawancarai para ahli, ia menikmati waktu bersama keluarga dan anjingnya di tepi pantai sambil belajar stand-up paddle board.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Kesehatan Seksual pada tanggal 30-01-2021. Artikel berjudul "Mengungkap Fakta: Apakah Vaping Air Benar-benar Aman?" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Kesehatan Seksual. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Mengungkap Fakta: Apakah Vaping Air Benar-benar Aman? " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Kesehatan Seksual. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


