Mengungkap Dampak Penggunaan Alkohol dan Narkoba pada Kehamilan
0
8.5K

Mengungkap Dampak Penggunaan Alkohol dan Narkoba pada Kehamilan

Ketahui bagaimana konsumsi alkohol dan narkoba selama kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan bayi Anda secara signifikan.

Penggunaan Zat Terlarang dan Kehamilan

Sebagai calon ibu, kesehatan bayi adalah prioritas utama Anda. Ingatlah bahwa hampir semua yang Anda konsumsi turut memengaruhi bayi yang sedang berkembang dalam kandungan. Beberapa zat baik untuk bayi, namun alkohol dan narkoba ilegal termasuk yang paling berbahaya. Tidak ada jumlah penggunaan yang aman selama kehamilan, oleh karena itu hindarilah sepenuhnya. Idealnya, hentikan sebelum hamil, tapi berhenti kapan saja selama kehamilan akan memberikan manfaat besar bagi bayi Anda.

Bagaimana Penggunaan Narkoba Mempengaruhi Bayi dalam Kandungan?

Bayi dan ibu terhubung melalui plasenta dan tali pusat, sehingga hampir semua zat yang masuk ke tubuh ibu juga diteruskan ke bayi. Bayi sangat rentan terhadap efek narkoba dan tidak mampu mengeliminasi zat-zat ini seperti orang dewasa, menyebabkan penumpukan bahan kimia berbahaya yang dapat menimbulkan kerusakan permanen.

Risiko penggunaan narkoba selama kehamilan dipengaruhi oleh:

  • Jenis narkoba yang digunakan
  • Waktu penggunaan selama kehamilan
  • Frekuensi penggunaan

Secara umum, penggunaan narkoba dapat menyebabkan:

  • Keguguran
  • Kelahiran mati
  • Ukuran bayi kecil
  • Berat lahir rendah
  • Kelahiran prematur
  • Cacat lahir
  • Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)
  • Kecanduan narkoba pada bayi

Beberapa dampak spesifik meliputi:

  • Berat lahir rendah meningkatkan risiko penyakit, gangguan intelektual, dan kematian bayi.
  • Kelahiran prematur dapat menyebabkan masalah paru-paru, mata, dan pembelajaran.
  • Cacat lahir sering termasuk kejang, stroke, dan gangguan intelektual.
  • Bayi dapat mengalami gejala putus zat setelah lahir jika tergantung narkoba.

Penggunaan narkoba pada tahap awal kehamilan dapat merusak organ dan anggota tubuh yang sedang berkembang, bahkan sekali penggunaan bisa berdampak negatif. Penggunaan di tahap akhir kehamilan dapat mengganggu sistem saraf pusat bayi. Setelah kelahiran, narkoba juga dapat tersalur melalui ASI dan membahayakan bayi.

Berikut ini adalah efek beberapa jenis narkoba yang umum digunakan selama kehamilan:

Ganja

Asap ganja mengandung gas berbahaya yang dapat meningkatkan risiko komplikasi pada bayi, termasuk kemungkinan bayi buang air besar dalam kandungan yang dapat memicu persalinan prematur dan stres janin. Penggunaan ganja selama kehamilan dapat menyebabkan pertumbuhan lambat, masalah perilaku, dan gangguan pernapasan. Hindari juga ganja saat menyusui karena zatnya dapat masuk ke ASI dan mempengaruhi bayi.

Kokain

Kokain meningkatkan risiko keguguran, kelahiran mati, pecahnya ketuban dini, dan persalinan prematur. Bayi yang terpapar kokain berisiko mengalami stroke, pertumbuhan buruk, masalah makan, cacat anggota tubuh, kerusakan otak, kelainan sistem reproduksi atau urinari, SIDS, dan masalah perilaku jangka panjang. Kokain juga harus dihindari selama menyusui karena dapat tersalur ke ASI.

Opiat (Narkotik)

Termasuk heroin dan metadon, opiat meningkatkan risiko persalinan prematur, bayi lahir mati, dan masalah pertumbuhan. Bayi yang terpapar opiat bisa mengalami kematian neonatal.

Heroin

Pemakaian heroin dapat membuat bayi lahir dengan ketergantungan, mengalami sindrom putus zat berat yang ditandai dengan tangisan tinggi, kesulitan makan, gemetar, mudah marah, bersin, berkeringat, muntah, diare, dan kejang. Bayi membutuhkan perawatan khusus dan obat untuk mengatasi kondisi ini. Jika Anda menggunakan jarum suntik, penting untuk melakukan tes HIV dan hepatitis karena infeksi ini juga dapat membahayakan bayi. Heroin juga tidak boleh digunakan saat menyusui.

Metadon

Menghentikan penggunaan opiat adalah yang terbaik, namun beralih ke metadon lebih aman dibandingkan terus menggunakan heroin. Metadon memberikan hasil kehamilan yang lebih baik tapi bayi masih bisa mengalami sindrom putus zat dan risiko SIDS tetap ada. Penggunaan metadon dosis 20 mg atau kurang per hari dapat diterima saat menyusui, tapi sebaiknya tetap konsultasi dengan dokter.

Amfetamin

Penggunaan stimulan seperti methamphetamine meningkatkan risiko plasenta terlepas dini, bayi lahir dengan gangguan pertumbuhan, dan kematian janin dalam kandungan. Amfetamin juga harus dihindari saat menyusui.

Sumber Bantuan

Jika Anda membutuhkan dukungan, hubungi layanan bantuan kesehatan jiwa dan penyalahgunaan zat di nomor 1-800-662-HELP yang tersedia 24 jam setiap hari.

Apa Dampak Alkohol pada Bayi Saat Kehamilan?

Segala yang Anda konsumsi melalui makanan dan minuman akan diteruskan ke bayi melalui plasenta. Alkohol sangat berbahaya karena bayi tidak dapat memetabolisme alkohol seperti orang dewasa, sehingga zat ini dapat menghambat pasokan nutrisi dan oksigen ke organ vital bayi.

Minum alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan perkembangan janin dan sindrom alkohol janin (FAS), sebuah kondisi bawaan dengan cacat mental dan fisik. Bayi dengan FAS mungkin menunjukkan gejala putus zat seperti gelisah, mudah marah, dan kesulitan makan dalam 12 jam setelah lahir. Gejala FAS meliputi:

  • Ukuran kepala kecil
  • Cacat wajah seperti bibir sumbing, bibir atas tipis, dan jarak mata lebar
  • Kelainan gigi
  • Keterbelakangan intelektual
  • Perkembangan tertunda
  • Kesulitan bicara, gerakan, dan keterampilan sosial
  • Gangguan penglihatan
  • Koordinasi buruk
  • Masalah jantung
  • Cacat ginjal
  • Deformitas anggota tubuh atau jari
  • Tinggi dan berat badan di bawah rata-rata
  • Gangguan perilaku seperti ADHD

Untuk melindungi bayi Anda, hindarilah alkohol sepenuhnya selama kehamilan, terutama tiga bulan pertama saat organ vital sedang terbentuk. Jika berencana hamil, hentikan konsumsi alkohol seawal mungkin karena Anda mungkin tidak langsung mengetahui kehamilan Anda.

Bolehkah Minum Alkohol Saat Menyusui?

Alkohol dapat masuk ke ASI dan berisiko mengganggu perkembangan mental dan motorik bayi bila terpapar berulang. Tidak ada tingkat alkohol yang aman dalam ASI, jadi jika Anda minum alkohol, hindarilah menyusui sampai alkohol benar-benar hilang dari tubuh, biasanya 2-3 jam tergantung berat badan dan jenis minuman.

Dimana Mendapatkan Bantuan?

Jika Anda mengalami masalah penggunaan alkohol atau narkoba, carilah bantuan sebelum atau selama kehamilan. Banyak rumah sakit dan klinik menyediakan dukungan dan sumber daya untuk membantu Anda berhenti. Cari juga kelompok dukungan seperti Alcoholics Anonymous atau Narcotics Anonymous, serta pusat rehabilitasi dan konseling. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apapun saat menyusui karena beberapa zat dapat membahayakan bayi melalui ASI.

Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Perjalanan Orang Tua pada tanggal 11-03-2016. Artikel berjudul "Mengungkap Dampak Penggunaan Alkohol dan Narkoba pada Kehamilan" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Perjalanan Orang Tua. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.

Topik " Mengungkap Dampak Penggunaan Alkohol dan Narkoba pada Kehamilan " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Perjalanan Orang Tua. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.

0
8.5K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.