Menghadapi Tantangan Setelah Perawatan Kanker Payudara: Panduan Lengkap untuk Anda
Perawatan kanker payudara bisa menimbulkan berbagai efek samping, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pelajari cara mengelola efek samping tersebut agar proses penyembuhan Anda lebih nyaman dan efektif.
Efek samping dari perawatan kanker payudara seringkali hilang setelah perawatan selesai, namun beberapa dapat bertahan dalam jangka panjang. Pengelolaan efek samping dapat meliputi pengobatan di rumah maupun penggunaan obat resep dokter.
Pilihan perawatan kanker payudara sangat bervariasi tergantung kondisi masing-masing individu. Sebagian besar pasien menjalani operasi, namun banyak juga yang menerima perawatan tambahan seperti kemoterapi, radioterapi, terapi hormon, terapi target, atau imunoterapi.
Setiap terapi memiliki potensi efek samping yang berbeda-beda, tergantung jenis dan obat yang digunakan dalam perawatan tersebut.
Menghadapi kemungkinan efek samping selama perawatan kanker payudara bisa terasa menakutkan. Namun, pemahaman tentang kemungkinan efek samping dapat membantu Anda berkomunikasi lebih baik dengan tenaga medis agar perawatan berjalan aman dan efektif. Selain itu, ada berbagai cara untuk mengelola setiap jenis efek samping.
Efek Samping Operasi
Operasi sering menjadi bagian dari perawatan kanker payudara. Tujuannya bisa untuk mengangkat kanker atau memeriksa apakah kelenjar getah bening terpengaruh. Setelah operasi kanker payudara, beberapa pasien memilih operasi rekonstruksi payudara. Ada juga opsi bedah untuk kanker stadium lanjut.
Jenis operasi kanker payudara meliputi:
- mastektomi atau operasi pelestarian payudara
- biopsi kelenjar getah bening sentinel
- diseksi kelenjar getah bening aksila
- rekonstruksi payudara
Efek samping yang mungkin muncul setelah operasi meliputi:
- pendarahan
- infeksi
- pembekuan darah
- pneumonia
- kerusakan jaringan
- reaksi obat
- kerusakan organ
- nyeri
- pemulihan usus yang lambat
- penurunan energi
Tim bedah akan mengambil langkah pencegahan untuk meminimalkan risiko efek samping tersebut, seperti memantau reaksi obat dan berhati-hati menghindari pembuluh darah saat operasi berlangsung.
Penggunaan alat pompa kaki selama operasi membantu menggerakkan otot sehingga mengurangi risiko pembekuan darah.
Mengelola Efek Samping
Sebelum operasi, Anda mungkin diminta mandi dengan sabun khusus untuk mencegah infeksi. Setelah operasi, dianjurkan untuk duduk dan berdiri sesegera mungkin guna mengurangi risiko pembekuan darah dan mempercepat pemulihan fungsi usus serta energi tubuh. Untuk mengatasi nyeri, dokter mungkin menyarankan parasetamol atau obat pereda nyeri resep.
Efek Samping Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk melawan sel kanker. Obat kemoterapi dapat diberikan melalui infus, oral, atau langsung ke cairan tulang belakang jika kanker telah menyebar di area tersebut. Kemoterapi bisa digunakan untuk mengecilkan tumor sebelum operasi atau membunuh sisa sel kanker setelah operasi, serta sebagai pengobatan kanker metastatik.
Efek samping kemoterapi meliputi memar, pendarahan, kelelahan, dan peningkatan risiko infeksi akibat dampaknya pada sumsum tulang. Selain itu, kemoterapi dapat memengaruhi penampilan dan kondisi fisik, seperti:
- rambut rontok
- perubahan kuku
- luka di mulut
- mual, muntah, atau diare
- hilangnya nafsu makan
- perubahan berat badan
- perubahan siklus menstruasi
- gangguan kesuburan
- kerusakan saraf
- kesulitan berkonsentrasi atau "chemo brain"
Kemoterapi kadang menyebabkan infertilitas, menopause dini, atau perubahan siklus menstruasi. Gejala menopause seperti kekeringan vagina dan hot flashes juga mungkin terjadi.
Beberapa pasien mengalami neuropati, yaitu kerusakan saraf yang menyebabkan mati rasa, sensasi terbakar, kesemutan, atau sensitif terhadap suhu. Beberapa obat kemoterapi juga menyebabkan sindrom tangan-kaki, berupa pembengkakan atau luka pada tangan dan kaki.
Mengelola Efek Samping
Dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengontrol mual dan muntah. Mengonsumsi makanan yang mudah dicerna seperti makanan hambar atau puding serta menjaga asupan cairan membantu mencegah dehidrasi.
Efek Samping Terapi Radiasi
Terapi radiasi digunakan jika kanker telah menyebar atau sebagai lanjutan setelah mastektomi atau operasi pelestarian payudara. Terapi ini memanfaatkan partikel energi tinggi untuk membunuh sel kanker.
Jenis terapi radiasi ada dua:
- terapi radiasi eksternal (sinar luar)
- brakiterapi (radiasi internal)
Efek samping radiasi eksternal termasuk pembengkakan payudara, kelelahan, serta perubahan kulit di area yang diradiasi, seperti penggelapan, kemerahan, atau pengelupasan mirip terbakar matahari.
Brakiterapi memiliki efek samping serupa, plus nyeri payudara, infeksi, penumpukan cairan (seroma), dan kerusakan jaringan lemak. Dalam kasus jarang, dapat menyebabkan kelemahan dan patah tulang rusuk.
Mengelola Efek Samping
Karena radiasi dapat mengiritasi kulit, disarankan menghindari mengenakan bra atau memilih bra berbahan katun lembut. Jika terjadi kekakuan pada bahu, dokter atau fisioterapis dapat mengajarkan latihan untuk mengurangi kekakuan tersebut.
Efek Samping Terapi Hormon
Terapi hormon digunakan untuk kanker payudara yang reseptor hormonnya positif. Terapi ini bertujuan menurunkan kadar estrogen atau menghambat estrogen yang mendukung pertumbuhan sel kanker.
Jenis terapi hormon meliputi:
- modulator reseptor estrogen selektif (SERM)
- degrader reseptor estrogen selektif (SERD)
- inhibitor aromatase (AI)
- agonis hormon pelepas luteinizing (LHRH) untuk supresi ovarium
Semua terapi ini dapat menyebabkan hot flashes, dan kecuali SERD, sering menyebabkan kekeringan vagina. SERM juga dapat mengubah siklus menstruasi dan, jarang, menyebabkan flare tumor yang menimbulkan nyeri tulang dan kadar kalsium tinggi.
LHRH dapat memicu gejala menopause dini seperti perubahan suasana hati dan keringat malam.
Efek samping SERD lainnya termasuk mual, kelelahan, sakit kepala, hilangnya nafsu makan, nyeri otot, sendi, tulang, atau di area suntikan, serta peningkatan kolesterol (khusus elacestrant).
AI juga dapat menimbulkan nyeri pada otot, sendi, dan tulang.
Pria yang menggunakan SERM tamoxifen bisa mengalami disfungsi ereksi dan penurunan libido.
Mengelola Efek Samping
Jika mengalami nyeri otot, sendi, atau tulang akibat AI, Anda bisa berkonsultasi untuk mencoba AI lain atau pengobatan tambahan seperti duloxetine, olahraga teratur, dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Jika tidak berhasil, terapi hormon lain seperti tamoxifen bisa jadi alternatif.
Efek Samping Terapi Target
Terapi target bekerja dengan menempel pada protein sel kanker payudara untuk memperlambat atau menghancurkan pertumbuhannya. Setiap jenis obat memiliki efek samping spesifik, namun yang umum meliputi:
- perubahan kulit seperti sensitif terhadap cahaya, rasa terbakar, ruam mirip jerawat, kering, gatal, luka di kutikula, sindrom tangan-kaki, dan penggelapan kulit
- perubahan rambut seperti kebotakan atau pertumbuhan rambut wajah yang tidak biasa
- perubahan mata seperti rasa terbakar, kering, kemerahan, nyeri, atau pembengkakan
- tekanan darah tinggi
- pembengkakan terutama di kaki, tangan, atau sekitar mata
- mual, muntah, diare
- luka mulut
- sesak napas
- kelelahan, sakit kepala
- peningkatan risiko infeksi
- kerusakan organ
Efek samping yang jarang termasuk gangguan pembekuan darah, luka yang lambat sembuh, kerusakan jantung, dan reaksi autoimun.
Dokter akan memantau gejala dan efek samping secara rutin. Penting melaporkan semua gejala, termasuk yang ringan, agar penyesuaian pengobatan dapat dilakukan bila perlu.
Mengelola Efek Samping
Segera beri tahu tim medis jika mengalami perubahan kulit agar tidak semakin parah dan berisiko infeksi. Gunakan sabun lembut, deterjen tanpa iritan, dan mandi oatmeal untuk menenangkan kulit. Hindari paparan sinar matahari berlebihan. Obat jerawat tidak dianjurkan karena tidak efektif untuk ruam akibat terapi target.
Dokter mungkin meresepkan diuretik untuk mengurangi pembengkakan dan obat untuk menurunkan tekanan darah jika diperlukan.
Efek Samping Imunoterapi
Imunoterapi meningkatkan kemampuan tubuh melawan sel kanker. Salah satu jenisnya adalah inhibitor checkpoint imun yang memblokir protein pada sel kanker agar sistem imun dapat melawan kanker dengan efektif.
Efek samping umum imunoterapi mirip dengan perawatan lain, seperti:
- kelelahan
- mual
- ruam kulit
- hilang nafsu makan
- diare atau sembelit
- batuk
Efek samping serius yang jarang terjadi meliputi reaksi infus (demam, kemerahan, menggigil, pusing, kesulitan bernapas) dan reaksi autoimun (sistem imun menyerang organ sehat seperti paru, ginjal, atau kelenjar hormon). Segera laporkan gejala tersebut ke dokter atau perawat.
Mengelola Efek Samping
Aktivitas fisik bisa membantu mengatasi kelelahan. Mulailah secara perlahan sesuai kemampuan dan tingkatkan perlahan. Prioritaskan tugas penting saat memiliki energi dan beri waktu istirahat saat diperlukan.
Efek Samping Jangka Panjang dan Akhir
Banyak perawatan kanker payudara dapat menimbulkan efek samping jangka panjang, meskipun beberapa masih belum sepenuhnya diketahui.
Efek samping kemoterapi biasanya hilang setelah perawatan, tapi menopause dini bisa menjadi permanen. Jika berencana hamil, diskusikan opsi kesuburan dengan dokter. Perencanaan kontrasepsi juga penting, terutama bagi pasien dengan kanker payudara reseptor hormon positif yang tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi hormonal.
Radiasi dapat menyebabkan perubahan permanen pada payudara seperti mengecil dan kulit menjadi kencang, serta kemungkinan tidak dapat menyusui dari payudara yang diradiasi. Radiasi juga dapat menyebabkan kerusakan saraf (brachial plexopathy) dan lymphedema akibat gangguan sistem limfatik.
Terapi hormon seperti tamoxifen dapat menyebabkan pengeroposan tulang pada wanita pra-menopause dan risiko katarak. AI juga dapat menyebabkan pengeroposan tulang yang berpotensi memicu osteoporosis.
Karena terapi target adalah obat baru, efek jangka panjangnya masih terus dipelajari.
Efek Emosional dan Psikologis
Menurut penelitian tahun 2021, penderita kanker payudara berisiko mengalami masalah kesehatan mental seperti kecemasan, stres, depresi, dan gangguan stres pascatrauma. Perubahan fisik akibat perawatan juga dapat memengaruhi citra tubuh dan kehidupan sehari-hari.
Untuk mengelola tekanan emosional, Anda bisa mencoba menulis jurnal untuk mengekspresikan perasaan, berkonsultasi dengan dokter yang terbuka mendengarkan, bergabung dengan kelompok dukungan, atau melakukan aktivitas spiritual.
Dukungan dan Sumber Daya
Variasi perawatan kanker payudara bisa terasa membingungkan. Mempersiapkan pertanyaan untuk dokter dapat membantu Anda lebih percaya diri saat konsultasi.
American Cancer Society menyediakan lembar pemantauan efek samping radiasi dan kemoterapi yang bisa Anda gunakan. Anda juga dapat membuat catatan sendiri untuk terapi lainnya.
Tim medis dapat membantu menemukan kelompok dukungan di sekitar Anda. Banyak sumber daya gratis juga tersedia untuk mendukung perjalanan Anda.
Kesimpulan
Menghadapi perawatan kanker payudara berarti memahami potensi efek samping dari setiap terapi. Banyak efek samping dapat dikelola dengan langkah sederhana di rumah. Jika perlu, dokter bisa menyesuaikan rencana perawatan atau memberikan dukungan tambahan. Jangan ragu mencari bantuan profesional dan bergabung dengan komunitas pendukung untuk memperkuat semangat Anda.
Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Kesehatan Seksual pada tanggal 12-08-2024. Artikel berjudul "Menghadapi Tantangan Setelah Perawatan Kanker Payudara: Panduan Lengkap untuk Anda" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Kesehatan Seksual. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Topik " Menghadapi Tantangan Setelah Perawatan Kanker Payudara: Panduan Lengkap untuk Anda " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Kesehatan Seksual. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.


