Mengenal Pentingnya Margin Operasi dalam Analisis Saham
Pelajari cara menganalisis margin operasi dan bagaimana aspek ini dapat membantu Anda dalam menilai nilai serta profitabilitas perusahaan secara mendalam.
Charlene Rhinehart adalah seorang CPA, CFE, serta ketua komite di Illinois CPA Society, dengan gelar di bidang akuntansi dan keuangan dari DePaul University.
Margin operasi sebuah perusahaan memberikan gambaran penting bagi investor mengenai nilai dan profitabilitas perusahaan tersebut. Hasil analisis margin operasi adalah bagian krusial dalam evaluasi saham. Sebelum memutuskan untuk membeli saham, investor menilai beberapa faktor penting yang menunjukkan kinerja perusahaan saat ini dan potensi keuntungannya di masa depan. Proses ini dikenal sebagai analisis fundamental.
Dalam menilai margin operasi, investor harus memahami konsep pendapatan operasi, biaya operasi, serta perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel.
Mengapa Margin Operasi Penting?
Pendapatan operasi adalah selisih antara pendapatan dan biaya operasi dalam jangka waktu tertentu, seperti kuartal atau tahun. Margin operasi dihitung sebagai persentase dari pendapatan operasi dibagi dengan total pendapatan dalam periode yang sama.
Catatan Penting
Untuk membandingkan margin operasi secara akurat, sebaiknya hanya bandingkan perusahaan dalam industri yang sama dan dengan model bisnis serupa.
Margin operasi menunjukkan persentase pendapatan yang dapat digunakan perusahaan untuk membayar investor (baik pemegang saham maupun kreditur) serta membayar pajak. Semakin tinggi margin operasi, semakin baik kondisi perusahaan. Penggunaan persentase memudahkan perbandingan antar perusahaan maupun evaluasi perubahan kinerja perusahaan dalam berbagai skenario pendapatan.
Poin Utama
- Margin operasi mengukur seberapa besar keuntungan perusahaan setelah dikurangi biaya produksi yang berubah-ubah seperti bahan baku dan upah.
- Perusahaan membutuhkan margin operasi yang sehat untuk menutupi biaya tetap seperti bunga utang dan pajak.
- Margin operasi tinggi menandakan manajemen perusahaan yang baik dan risiko yang lebih rendah dibanding perusahaan dengan margin lebih rendah.
- Selain margin operasi, investor juga menganalisis metrik lain seperti biaya pokok penjualan (COGS), biaya non-tunai, dan EBITDA.
Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Pendapatan dapat berasal dari berbagai sumber tergantung jenis bisnisnya. Begitu pula biaya operasi, yang terbagi menjadi biaya tetap dan variabel. Karena biaya operasi sangat mempengaruhi margin operasi, penting untuk memahami perbedaan kedua jenis biaya ini.
Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang nilainya cenderung stabil meskipun aktivitas bisnis dan pendapatan berubah. Contohnya adalah biaya sewa properti yang biasanya dibayar dalam jumlah tetap setiap bulan atau kuartal, tanpa terpengaruh kondisi bisnis.
Biaya Variabel
Sebaliknya, biaya variabel berubah sesuai tingkat aktivitas bisnis. Contohnya biaya pembelian bahan baku untuk produksi yang meningkat seiring naiknya volume produksi dan pendapatan.
Leverage Operasi
Menganalisis proporsi biaya tetap dan variabel (leverage operasi) penting untuk memahami bagaimana margin operasi dan arus kas perusahaan dapat berubah. Jika pendapatan meningkat, perusahaan dengan biaya tetap tinggi cenderung mengalami peningkatan margin operasi lebih cepat dibanding perusahaan dengan biaya variabel tinggi, dan sebaliknya.
Karena analisis saham melibatkan proyeksi hasil operasi di masa depan, memahami peran biaya tetap sangat penting agar dapat mengantisipasi perubahan margin operasi sesuai asumsi pertumbuhan pendapatan.
Memahami Biaya Pokok Penjualan (COGS)
COGS adalah jenis biaya penting bagi perusahaan yang memproduksi, menambah nilai, atau mendistribusikan produk. Perhitungannya didasarkan pada persediaan dan menggunakan rumus:
COGS = Persediaan Awal + Pembelian - Persediaan Akhir
Rumus ini bertujuan mengukur biaya barang yang terjual selama periode tertentu dengan mengeliminasi perubahan persediaan. Pendapatan dikurangi COGS menghasilkan laba kotor, yang merupakan komponen utama dari pendapatan operasi.
Laba kotor mencerminkan keuntungan sebelum dikurangi biaya overhead seperti biaya penjualan, umum, dan administrasi (SG&A), yang meliputi gaji staf administrasi dan biaya promosi.
Laba kotor dibagi pendapatan menghasilkan margin kotor, indikator penting dalam analisis saham karena COGS biasanya merupakan biaya terbesar dan langsung tercatat dalam laporan laba rugi. Margin kotor sering digunakan untuk membandingkan kinerja perusahaan secara historis maupun antar perusahaan.
Pertimbangan Khusus
Biaya Non-Tunai
Investor harus membedakan antara biaya tunai dan non-tunai saat menganalisis hasil operasi. Biaya non-tunai adalah pengeluaran yang tercatat dalam laporan laba rugi tanpa menyebabkan pengeluaran kas langsung, seperti depresiasi.
Menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP), pembelian aset jangka panjang tidak langsung dibebankan penuh pada saat pembelian, melainkan dialokasikan selama masa manfaat aset tersebut melalui biaya depresiasi. Dengan demikian, depresiasi merupakan biaya non-tunai yang mengurangi laba tanpa pengeluaran kas tambahan.
Biaya non-tunai sering muncul di berbagai pos biaya dalam laporan laba rugi. Untuk memahami dampaknya, periksa bagian operasi dalam laporan arus kas yang menunjukkan perbedaan antara pendapatan operasi dan arus kas operasi.
Memahami proporsi biaya non-tunai penting agar investor tidak salah menilai kemampuan kas perusahaan.
Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA)
EBITDA sering digunakan oleh analis untuk mengukur pendapatan operasi berbasis kas karena mengeluarkan biaya non-tunai. EBITDA memberikan gambaran lebih akurat tentang arus kas operasional yang tersedia untuk investor, penting karena dividen dibayarkan dari kas, bukan laba.
Sama seperti margin kotor dan margin operasi, margin EBITDA digunakan untuk membandingkan antar perusahaan dan menganalisis tren kinerja perusahaan dari waktu ke waktu.
Kesimpulan
Untuk mengevaluasi saham secara mendalam, investor harus memahami kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas dari operasi. Oleh karena itu, pemahaman tentang pendapatan operasi dan EBITDA sangat krusial. Dengan menghitung margin-marginnya, investor dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menciptakan keuntungan operasi dalam konteks persaingan dan historis secara lebih baik.
Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Analisis Fundamental pada tanggal 16-06-2021. Artikel berjudul "Mengenal Pentingnya Margin Operasi dalam Analisis Saham" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Analisis Fundamental. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Topik " Mengenal Pentingnya Margin Operasi dalam Analisis Saham " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Analisis Fundamental. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.


