Mengenal Hubungan Parkinson dan Risiko Kejang: Fakta yang Perlu Anda Ketahui
Jill Seladi-Schulman
Jill Seladi-Schulman 2 tahun yang lalu
Pakar Medis & Penulis Ilmiah #Kesehatan Seksual
0
8.4K

Mengenal Hubungan Parkinson dan Risiko Kejang: Fakta yang Perlu Anda Ketahui

Penyakit Parkinson dapat meningkatkan risiko kejang. Pelajari bagaimana kondisi ini saling terkait, gejala yang perlu diwaspadai, dan cara mengelola kesehatan Anda secara efektif.

Penderita penyakit Parkinson memiliki risiko lebih tinggi mengalami kejang dibandingkan mereka yang tidak mengidap penyakit ini. Risiko ini semakin meningkat jika terdapat kondisi lain yang juga berhubungan dengan kejang.

Penyakit Parkinson adalah gangguan neurologis yang memengaruhi hampir satu juta orang di Amerika Serikat. Meski gejala utamanya berkaitan dengan gangguan gerakan, Parkinson juga menimbulkan gejala non-motorik yang signifikan.

Bagi Anda yang memiliki Parkinson, penting untuk memahami bahwa risiko kejang bisa lebih tinggi.

Artikel ini akan mengupas hubungan antara Parkinson dan kejang serta gejala-gejala yang harus diperhatikan.

Apa itu kejang?

Kejang terjadi akibat aktivitas listrik abnormal di otak. Saat kejang berlangsung, banyak sel saraf mengirimkan sinyal dengan sangat cepat secara bersamaan, yang dapat memicu gerakan, sensasi, atau perilaku yang tidak disengaja.

Epilepsi adalah gangguan neurologis dengan ciri kejang berulang. Di Amerika Serikat, sekitar 5,1 juta orang memiliki riwayat epilepsi.

Diagnosis epilepsi biasanya diberikan jika seseorang mengalami dua atau lebih kejang yang tidak dipicu oleh faktor seperti penarikan alkohol atau obat, demam tinggi, atau kadar gula darah tinggi.

Apakah Parkinson dapat menyebabkan kejang?

Studi tahun 2018 menunjukkan bahwa individu dengan Parkinson memiliki risiko kejang yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak mengidap Parkinson. Risiko ini semakin meningkat jika ada penyakit lain yang berhubungan dengan kejang.

Penelitian pada tahun 2020 menemukan bahwa diagnosis epilepsi dua kali lebih sering terjadi pada penderita Parkinson dibandingkan kelompok kontrol tanpa Parkinson. Riwayat stroke atau cedera otak traumatis juga meningkatkan risiko tersebut.

Bagaimana Parkinson berkontribusi pada kejang?

Peneliti mencatat bahwa tingkat epilepsi lebih tinggi pada penderita Parkinson. Walaupun ada beberapa hipotesis fisiologis yang menjelaskan keterkaitan ini, belum ada kesimpulan pasti mengapa Parkinson meningkatkan risiko epilepsi.

Review tahun 2021 menyoroti bahwa beberapa aspek Parkinson mungkin memicu kejang, terutama terkait protein alpha-synuclein dan dampak Parkinson pada neurotransmiter di otak.

Alpha-synuclein adalah protein yang menumpuk di sel saraf penderita Parkinson membentuk badan Lewy. Penumpukan ini dapat merusak sel saraf, termasuk mitokondria yang berperan sebagai sumber energi sel.

Parkinson juga mengakibatkan penurunan kadar neurotransmiter seperti dopamin dan norepinefrin. Perubahan kadar zat kimia ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kejang.

Para penulis review mengemukakan bahwa perubahan ini bisa menyebabkan peradangan dan peningkatan rangsangan sel saraf, sehingga meningkatkan risiko kejang. Namun, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan.

Apakah ada hubungan antara epilepsi dan Parkinson?

Beberapa studi juga menunjukkan kaitan antara epilepsi dan perkembangan Parkinson. Sebagai contoh, penelitian tahun 2022 menemukan hubungan antara epilepsi dan munculnya Parkinson. Studi tahun 2023 juga mengaitkan penggunaan obat epilepsi umum dengan Parkinson.

Meski begitu, mekanisme pasti di balik hubungan ini masih belum jelas saat ini.

Gejala epilepsi dan Parkinson dapat diatasi dengan pengobatan rutin. Operasi juga bisa menjadi pilihan untuk beberapa kasus.

Bagi Anda yang mengalami kedua kondisi ini, penting untuk mendapatkan dukungan dari tim medis. Mereka dapat membantu mengatur pengobatan harian serta menangani efek samping atau interaksi obat.

Gejala awal dan tahap lanjut penyakit Parkinson

Gejala awal Parkinson sering kali muncul perlahan dan tidak mencolok. Menurut Parkinson’s Foundation, tanda-tanda awal yang umum meliputi:

  • tremor saat istirahat
  • kekakuan yang menyulitkan gerakan
  • perubahan tulisan tangan menjadi kecil atau rapat
  • postur tubuh membungkuk atau condong ke depan
  • penurunan indera penciuman
  • ekspresi wajah yang berkurang (masked face)
  • suara menjadi lebih pelan atau rendah
  • sembelit
  • pusing atau pingsan
  • gangguan tidur

Gejala tahap lanjut

Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif yang menyebabkan fungsi neurologis menurun secara bertahap. Seiring waktu, gejala motorik dan non-motorik memburuk.

Diperkirakan dalam waktu 10 tahun, sebagian besar penderita Parkinson akan mengalami disabilitas. Gejala motorik yang semakin parah membuat mereka membutuhkan bantuan dalam aktivitas sehari-hari, bahkan mungkin menggunakan kursi roda atau harus berbaring di tempat tidur.

Gejala lain di tahap lanjut meliputi:

  • sering jatuh akibat masalah postur dan keseimbangan serta pengaruh hipotensi ortostatik
  • masalah kandung kemih seperti inkontinensia
  • kesulitan menelan
  • nyeri kronis
  • gangguan tidur yang memburuk dan kantuk berlebihan di siang hari
  • demensia dan gangguan kognitif lainnya
  • depresi
  • halusinasi

Kondisi neurologis lain yang dapat menyebabkan kejang

Berbagai kondisi neurologis dapat mengganggu fungsi otak normal dan menyebabkan kejang, antara lain:

  • tumor otak
  • cedera otak traumatis atau benturan kepala
  • penyakit serebrovaskular, termasuk stroke
  • aneurisma otak
  • malformasi arteriovenosa
  • cerebral palsy
  • penyakit Alzheimer
  • infeksi yang menyebabkan meningitis atau ensefalitis

Kesimpulan

Penderita Parkinson berpotensi mengalami risiko kejang yang lebih tinggi. Meskipun mekanisme pastinya belum diketahui, beberapa aspek penyakit ini mungkin berkontribusi pada peningkatan risiko tersebut.

Gejala awal Parkinson cenderung muncul perlahan dan halus, namun akan memburuk seiring waktu.

Setiap individu dengan Parkinson memiliki perjalanan penyakit yang berbeda. Penting untuk berdiskusi dengan tim medis mengenai gejala, rencana pengobatan, dan prognosis Anda agar mendapatkan penanganan terbaik.

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Kesehatan Seksual pada tanggal 13-08-2023. Artikel berjudul "Mengenal Hubungan Parkinson dan Risiko Kejang: Fakta yang Perlu Anda Ketahui" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Kesehatan Seksual. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " Mengenal Hubungan Parkinson dan Risiko Kejang: Fakta yang Perlu Anda Ketahui " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Kesehatan Seksual. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.

0
8.4K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.