Mengatasi Kesulitan Buang Air Setelah Operasi: Panduan Lengkap dan Solusi Efektif
Alysa Hullett
Alysa Hullett 2 tahun yang lalu
Penulis Medis #Kesehatan Seksual
0
9.7K

Mengatasi Kesulitan Buang Air Setelah Operasi: Panduan Lengkap dan Solusi Efektif

Kesulitan buang air kecil pascaoperasi bisa terjadi dan biasanya sembuh sendiri, tapi dalam beberapa kasus memerlukan penanganan khusus. Pelajari penyebab, gejala, dan cara mengatasinya agar proses pemulihan berjalan lancar.

Kesulitan buang air kecil setelah menjalani operasi adalah hal yang cukup umum terjadi. Meski sebagian besar kasus retensi urin pascaoperasi akan membaik tanpa pengobatan khusus, terkadang Anda memerlukan bantuan seperti penggunaan kateter atau obat-obatan untuk membantu mengosongkan kandung kemih.

Retensi urin pascaoperasi (POUR) adalah kondisi di mana Anda merasa sulit atau tidak bisa buang air meskipun kandung kemih sudah penuh. Kondisi ini cukup sering terjadi, biasanya dipicu oleh pengaruh anestesi, obat-obatan, atau efek langsung dari prosedur operasi pada sistem kemih.

Gejala umum retensi urin meliputi:

  • Kesulitan buang air kecil atau tidak bisa buang air sama sekali
  • Rasa nyeri atau tidak nyaman pada kandung kemih
  • Kejang otot kandung kemih
  • Perut membengkak

Perlu diingat, beberapa orang dengan retensi urin tidak selalu mengalami gejala yang jelas.

Para ahli menyarankan agar tidak menahan buang air lebih dari 6-7 jam. Jika Anda tidak bisa buang air setelah 7 jam, ini merupakan kondisi darurat medis dan harus segera mendapatkan penanganan.

Berita baiknya, kondisi ini sangat bisa diatasi dan biasanya membaik dalam beberapa minggu. Berikut ini penjelasan lengkap tentang POUR.

Apa penyebabnya?

Buang air kecil melibatkan koordinasi otot, saraf, otak, dan sumsum tulang belakang. Operasi dapat mengganggu sistem ini secara sementara.

Penyebab POUR antara lain:

  • Anestesi: Obat bius dapat menekan sinyal saraf yang memberi tahu kandung kemih sudah penuh.
  • Peradangan atau hambatan: Operasi pada area perut, panggul, atau saluran kemih serta jaringan di sekitarnya dapat menimbulkan peradangan yang menghambat buang air. Operasi tulang belakang juga dapat mempengaruhi saraf pengontrol buang air. Operasi lutut, pinggul, atau kolon juga meningkatkan risiko.
  • Obat-obatan: Penggunaan obat penghilang rasa sakit, terutama opioid atau dosis tinggi, dapat menyebabkan retensi urin sekaligus konstipasi yang memberi tekanan pada uretra.

Seberapa umum kondisi ini?

Angka kejadian POUR bervariasi antara 5% hingga 70%, tergantung jenis operasi dan faktor risiko lain.

Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan retensi urin termasuk:

  • Usia: Risiko meningkat pada orang dewasa yang lebih tua.
  • Jenis kelamin: Pria lebih rentan dibanding wanita.
  • Kondisi kesehatan lain: Diabetes, gagal ginjal, pembesaran prostat jinak, dan gangguan mental seperti depresi.

Dokter bedah Anda dapat membantu menilai risiko berdasarkan tipe operasi dan kondisi kesehatan Anda.

Berapa lama biasanya berlangsung?

POUR biasanya menghilang dengan sendirinya dalam 4 hingga 6 minggu. Beberapa kasus mungkin sembuh lebih cepat atau memerlukan waktu lebih lama.

Jika kondisi tidak membaik setelah satu bulan atau mulai mengganggu aktivitas harian, segera konsultasikan dengan tim medis Anda.

Jika kandung kemih penuh selama lebih dari 7 jam atau terjadi nyeri hebat, segera cari pertolongan medis darurat.

Bagaimana cara mengatasinya?

Beberapa langkah penanganan retensi urin pascaoperasi meliputi:

Kateterisasi

Jika Anda tidak bisa buang air dengan kandung kemih penuh setelah operasi, dokter mungkin akan memasang kateter urin. Kateter ini bisa digunakan sementara saat di rumah sakit atau lebih lama di rumah sampai kondisi membaik.

Alpha-blocker

Dokter juga bisa meresepkan alpha-blocker, obat yang membantu melemaskan uretra agar kandung kemih bisa mengosongkan urin dengan lebih mudah. Obat ini sering dipakai bersama kateter.

Terapi panas

Beberapa pasien merasa nyaman dengan mandi air hangat atau mengompres perut menggunakan kain hangat untuk meredakan gejala ringan.

Kesimpulan

Kesulitan buang air kecil setelah operasi cukup sering terjadi dan mayoritas kasus akan membaik dalam beberapa minggu tanpa pengobatan khusus. Namun, jika Anda tidak bisa buang air dalam waktu 7 jam setelah operasi, segera dapatkan perawatan medis darurat.

Jika gejala berlanjut dan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan penanganan seperti kateterisasi atau obat-obatan yang tepat.

Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Kesehatan Seksual pada tanggal 01-04-2023. Artikel berjudul "Mengatasi Kesulitan Buang Air Setelah Operasi: Panduan Lengkap dan Solusi Efektif" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Kesehatan Seksual. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.

Topik " Mengatasi Kesulitan Buang Air Setelah Operasi: Panduan Lengkap dan Solusi Efektif " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Kesehatan Seksual. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.

0
9.7K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.