Mengapa Bitcoin Semakin Dianggap Sebagai Mata Uang Sehari-hari

Meskipun masih banyak perdebatan mengenai apakah Bitcoin memenuhi standar mata uang fiat modern, cryptocurrency ini terus mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan. Federal Reserve Bank St. Louis, salah satu dari 12 bank cadangan regional di Amerika Serikat, menyoroti tiga karakteristik utama yang menjadikan Bitcoin mirip dengan mata uang konvensional.

Bank-bank cadangan regional, bersama dengan Dewan Gubernur di Washington, membentuk sistem perbankan sentral Amerika Serikat. Berikut adalah beberapa poin kunci yang diangkat oleh Christine Smith, seorang ahli strategi konten dari St. Louis Fed, yang menjelaskan kesamaan Bitcoin dengan mata uang utama seperti dolar AS dan euro.

1. Bitcoin Tidak Memiliki Nilai Intrinsik

Merujuk pada penelitian ekonom Aleksander Berentsen dan Fabian Schär, St. Louis Fed menegaskan bahwa baik Bitcoin maupun uang kertas dolar tidak memiliki nilai intrinsik. Sejak Amerika Serikat meninggalkan standar emas pada tahun 1933 dan mengakhiri konvertibilitas internasional dolar ke emas pada 1971, uang kertas kita tidak lagi didukung oleh komoditas berharga seperti emas atau perak. Hal ini membuat Bitcoin sejajar dengan mata uang fiat utama lainnya, yang nilainya tidak didasarkan pada aset fisik.

2. Pasokan Bitcoin Terbatas

Berbeda dengan anggapan umum, Federal Reserve tidak mencetak uang secara langsung, melainkan mengatur distribusi uang yang sudah dicetak sesuai kondisi pasar. Kelangkaan adalah salah satu faktor utama yang memberikan nilai pada mata uang, sehingga jumlah uang harus dibatasi. Sebagai bank sentral, Fed mengelola pasokan dolar agar harga tetap stabil dan mendorong lapangan kerja.

Walaupun Bitcoin tidak dikendalikan oleh otoritas terpusat seperti Fed, pasokannya dibatasi dan stabil melalui mekanisme penambangan. Hal ini menciptakan kebutuhan yang serupa dengan mata uang fiat konvensional.

3. Bitcoin Tidak Memerlukan Perantara

Uang kertas $10 dalam dompet Anda dapat langsung digunakan tanpa perantara, misalnya untuk berbelanja atau memberi teman. Begitu pula, Bitcoin dalam whitepaper-nya digambarkan sebagai "versi tunai elektronik peer-to-peer" yang memungkinkan pembayaran online langsung dari satu pihak ke pihak lain tanpa melalui lembaga keuangan, sehingga tidak memerlukan perantara dalam transaksi.

Karakteristik ini membuat Bitcoin mirip dengan uang kertas, dan oleh karena itu dapat dipandang sebagai mata uang fiat standar.

Tentu saja, ada beragam pendapat mengenai status Bitcoin sebagai mata uang utama. Misalnya, meskipun secara teori Bitcoin tidak memiliki nilai intrinsik, dalam praktiknya diperlukan usaha penambangan untuk menghasilkan koin baru. Selain itu, meski transaksi peer-to-peer dapat dilakukan tanpa perantara, verifikasi dan autentikasi oleh para penambang tetap diperlukan.

Perdebatan yang terus berlangsung justru menunjukkan popularitas Bitcoin yang semakin meningkat sebagai cryptocurrency pilihan banyak orang.

Peringatan Investasi: Investasi dalam cryptocurrency dan Initial Coin Offerings (ICO) memiliki risiko tinggi dan bersifat spekulatif. Artikel ini bukan merupakan rekomendasi investasi dari ZAMONA atau penulis. Konsultasikan dengan profesional keuangan sebelum mengambil keputusan investasi. Pada saat artikel ini ditulis, penulis tidak memiliki kepemilikan cryptocurrency.

Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Berita Cryptocurrency pada tanggal 06-05-2018. Artikel berjudul "Mengapa Bitcoin Semakin Dianggap Sebagai Mata Uang Sehari-hari" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Berita Cryptocurrency. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.

Topik " Mengapa Bitcoin Semakin Dianggap Sebagai Mata Uang Sehari-hari " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Berita Cryptocurrency. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.