Memahami Real Effective Exchange Rate (REER) dan Pentingnya dalam Perdagangan Internasional
Real Effective Exchange Rate (REER) adalah indikator utama yang mengukur nilai tukar riil suatu mata uang terhadap sekeranjang mata uang negara mitra dagang, membantu menilai daya saing perdagangan internasional.
Adam Hayes, Ph.D., CFA, adalah penulis keuangan dengan pengalaman lebih dari 15 tahun sebagai trader derivatif di Wall Street. Selain keahliannya dalam perdagangan derivatif, Adam juga ahli dalam ekonomi dan keuangan perilaku. Ia meraih gelar master di bidang ekonomi dari The New School for Social Research dan gelar Ph.D. di bidang sosiologi dari University of Wisconsin-Madison. Adam juga pemegang sertifikat CFA serta lisensi FINRA Series 7, 55 & 63. Saat ini, ia melakukan riset dan mengajar sosiologi ekonomi dan studi sosial keuangan di Hebrew University di Yerusalem.
Apa Itu Real Effective Exchange Rate (REER)?
Real Effective Exchange Rate (REER) adalah rata-rata tertimbang nilai tukar mata uang suatu negara terhadap sekeranjang mata uang utama dunia. Bobot tersebut ditentukan berdasarkan perbandingan neraca perdagangan relatif negara tersebut dengan setiap negara dalam sekeranjang mata uang.
Kenaikan REER menandakan bahwa produk ekspor negara tersebut menjadi lebih mahal, sementara impor menjadi lebih murah, sehingga menurunkan daya saing perdagangan internasionalnya.
Intisari Penting
- REER membandingkan nilai mata uang suatu negara dengan rata-rata tertimbang mata uang mitra dagangnya.
- Merupakan indikator utama daya saing internasional suatu negara.
- Bobot dihitung berdasarkan pentingnya mitra dagang tersebut bagi negara asal.
- Kenaikan REER berarti penurunan daya saing perdagangan.
- Nominal Effective Exchange Rate (NEER) yang disesuaikan dengan inflasi domestik akan menghasilkan REER.

Cara Menghitung Real Effective Exchange Rate (REER)
Mata uang suatu negara bisa dianggap undervalued, overvalued, atau seimbang dibandingkan dengan negara lain yang menjadi mitra dagangnya. Kondisi seimbang berarti permintaan dan penawaran seimbang, sehingga harga stabil.
REER mengukur seberapa baik kondisi keseimbangan tersebut berlangsung.
REER dihitung dengan merata-ratakan nilai tukar bilateral antara negara tersebut dan mitra dagangnya, lalu membobotnya sesuai dengan proporsi perdagangan masing-masing mitra.
Tips
Situs Bank for International Settlements menyediakan indeks nilai tukar efektif yang diperbarui setiap hari dan bulan.
Rumus REER
REER = (CER1^w1 × CER2^w2 × ... × CERn^wn) × 100
di mana:
CER = nilai tukar mata uang negara mitra terhadap mata uang domestik
w = bobot perdagangan dengan negara mitra
Penjelasan rumus:
- Setiap nilai tukar dipangkatkan sesuai dengan bobotnya berdasarkan proporsi perdagangan.
- Semua nilai tukar yang telah dipangkatkan dikalikan bersama.
- Hasil akhirnya dikalikan 100 untuk membentuk indeks.
Beberapa perhitungan memakai nilai tukar bilateral, sedangkan yang lain menggunakan nilai tukar riil yang sudah disesuaikan dengan inflasi.
Apapun metode yang dipakai, REER menunjukkan apakah suatu mata uang overvalued terhadap satu negara mitra dan undervalued terhadap yang lain.
Makna REER untuk Anda
REER adalah alat penting untuk menilai kemampuan perdagangan suatu negara.
REER membantu mengukur nilai keseimbangan mata uang, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi aliran perdagangan, dan menganalisis efek kompetisi serta perubahan teknologi terhadap indeks perdagangan tertimbang.
Misalnya, jika nilai tukar dolar AS melemah terhadap euro, ekspor AS ke Eropa menjadi lebih murah. Konsumen Eropa yang membeli barang AS perlu menukar euro ke dolar. Jika dolar lebih lemah, mereka mendapatkan lebih banyak dolar per euro, sehingga harga barang AS menjadi lebih terjangkau.
Karena hubungan dagang AS dengan Eropa besar, bobot euro dalam indeks REER juga signifikan. Perubahan besar nilai tukar euro akan sangat mempengaruhi REER dibandingkan perubahan mata uang dengan bobot kecil.
Contoh REER
Misalkan AS hanya berdagang dengan tiga wilayah: Zona Euro, Inggris, dan Australia. Proporsi perdagangan AS adalah 70% dengan Zona Euro, 20% dengan Inggris, dan 10% dengan Australia.
Basket mata uang memiliki bobot yang sama: euro 70%, pound sterling 20%, dan dolar Australia 10%. Perubahan nilai tukar euro akan berdampak lebih besar pada indeks daripada perubahan dolar Australia. Jika nilai tukar satu mata uang bergerak tajam tapi rata-rata tertimbang tidak berubah, bisa jadi mata uang lain bergerak berlawanan sehingga menyeimbangkan indeks.
Perbedaan REER dengan Spot Exchange Rate
Spot exchange rate adalah harga saat ini untuk menukar satu mata uang dengan mata uang lain dengan pengiriman pada tanggal nilai terdekat (biasanya dua hari kerja setelah transaksi).
Spot rate merefleksikan harga pasar terkini, sedangkan REER adalah indikator nilai mata uang dalam konteks mitra dagang.
Keterbatasan REER
Selain perdagangan, faktor lain juga memengaruhi REER. REER tidak mempertimbangkan perubahan harga, tarif, atau faktor lain yang bisa memengaruhi perdagangan antarnegara. Jika harga di satu negara lebih tinggi, perdagangan mungkin menurun, mempengaruhi bobot dalam perhitungan REER yang harus diubah mengikuti perubahan tersebut.
Selain itu, kebijakan moneter seperti suku bunga juga memengaruhi aliran modal dan nilai tukar. Investor akan mengejar negara dengan suku bunga lebih tinggi, memperkuat mata uangnya tanpa kaitan langsung dengan perdagangan, sehingga memengaruhi REER.
Fakta Cepat
Ekonom menggunakan REER untuk mengevaluasi aliran perdagangan dan menganalisis dampak kompetisi serta perubahan teknologi pada ekonomi suatu negara.
Cara Menghitung Real Effective Exchange Rate
Langkah pertama adalah memberi bobot setiap nilai tukar berdasarkan proporsi perdagangan luar negeri negara asal. Kemudian kalikan semua nilai tukar berbobot tersebut, dan terakhir kalikan hasilnya dengan 100.
Perbedaan Real Exchange Rate dan Real Effective Exchange Rate
Real exchange rate adalah harga saat ini yang harus dibayar konsumen untuk membeli produk luar negeri menggunakan mata uang domestik. Contohnya, jika nilai tukar dollar AS terhadap pound sterling adalah $1,38 per satu pound, konsumen AS membutuhkan $1,38 untuk membeli barang senilai satu pound.
Ketika dolar ditukar ke pound, jumlah yang didapat berdasarkan real exchange rate tersebut.
Perbedaan NEER dan REER
Nominal Effective Exchange Rate (NEER) dan Real Effective Exchange Rate (REER) sama-sama mengukur daya saing suatu negara dengan mitra dagangnya.
NEER adalah rata-rata nilai tukar mata uang domestik terhadap sekeranjang mata uang asing, berbobot sesuai proporsi perdagangan.
NEER yang disesuaikan dengan inflasi domestik menghasilkan REER.
Arti REER yang Tinggi
Kenaikan REER berarti produk ekspor menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri, sementara impor menjadi lebih murah. Hal ini menandakan penurunan daya saing perdagangan negara tersebut.
Kesimpulan
Real Effective Exchange Rate (REER) adalah ukuran kekuatan relatif mata uang suatu negara dibandingkan dengan negara-negara mitra dagangnya. REER digunakan untuk menilai apakah mata uang tersebut undervalued, overvalued, atau bernilai wajar, sehingga menjadi alat penting dalam analisis perdagangan internasional dan kebijakan ekonomi.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Ekonomi pada tanggal 31-08-2024. Artikel berjudul "Memahami Real Effective Exchange Rate (REER) dan Pentingnya dalam Perdagangan Internasional" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Ekonomi. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Memahami Real Effective Exchange Rate (REER) dan Pentingnya dalam Perdagangan Internasional " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Ekonomi. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


