Memahami Kebijakan Fiskal dan Moneter: Kunci Menggerakkan Ekonomi
Michael Schmidt
Michael Schmidt 4 tahun yang lalu
Penulis Keuangan Senior, Pemegang Sertifikat CFA, dan Arbiter FINRA #Kebijakan Fiskal
0
8.3K

Memahami Kebijakan Fiskal dan Moneter: Kunci Menggerakkan Ekonomi

Jelajahi perbedaan dan peran penting antara kebijakan fiskal dan moneter dalam mengarahkan perekonomian. Temukan bagaimana kedua kebijakan ini bekerja sama untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang seimbang.

Suzanne adalah pemasar konten, penulis, dan pemeriksa fakta. Dia meraih gelar Sarjana Sains di bidang Keuangan dari Bridgewater State University dan membantu mengembangkan strategi konten.

Pemerintah dan Federal Reserve memiliki dua alat utama yang sangat kuat untuk menavigasi perekonomian menuju arah yang tepat: kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Ketika diterapkan dengan tepat, keduanya mampu menstimulasi pertumbuhan ekonomi atau mendinginkannya saat terjadi overheating. Perdebatan yang terus berlangsung adalah mengenai mana yang lebih efektif dalam jangka pendek dan panjang.

Kebijakan fiskal terjadi saat pemerintah menggunakan kekuatan belanja dan perpajakan untuk mempengaruhi kondisi ekonomi. Kombinasi pengeluaran pemerintah dan pendapatan pajak harus diatur dengan hati-hati, membutuhkan waktu yang tepat dan sedikit keberuntungan agar hasilnya optimal. Dampak langsung maupun tidak langsung dari kebijakan fiskal dapat memengaruhi pengeluaran pribadi, investasi modal, nilai tukar, tingkat defisit, hingga suku bunga yang biasanya dikaitkan dengan kebijakan moneter.

Kebijakan Fiskal dan Pemikiran Keynesian

Kebijakan fiskal sering dikaitkan dengan aliran Keynesian yang dipelopori oleh ekonom Inggris, John Maynard Keynes. Karya utamanya, "The General Theory of Employment, Interest, and Money," mengubah cara pandang terhadap mekanisme ekonomi dan tetap menjadi referensi hingga kini. Keynes mengembangkan teorinya saat Depresi Besar, yang kemudian sering diterapkan untuk mengatasi krisis ekonomi.

Secara singkat, teori Keynesian berpendapat bahwa intervensi aktif pemerintah adalah satu-satunya jalan untuk mengarahkan ekonomi. Pemerintah didorong untuk meningkatkan permintaan agregat dengan cara menaikkan pengeluaran dan menciptakan kondisi uang yang mudah diakses, sehingga mendorong penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan. Teori ini juga menyoroti keterbatasan kebijakan moneter dalam mengatasi krisis finansial, yang memicu perdebatan antara Keynesian dan Monetaris.

Meski kebijakan fiskal berhasil selama dan setelah Depresi Besar, pada tahun 1970-an muncul kritik dari monetaris seperti Milton Friedman dan penganut supply-side economics. Mereka berargumen bahwa intervensi pemerintah yang terus menerus tidak mampu mencegah siklus pertumbuhan ekonomi yang lambat, resesi, dan fluktuasi suku bunga.

Efek Samping Kebijakan Fiskal

Sama seperti kebijakan moneter, kebijakan fiskal bisa digunakan untuk mempercepat atau memperlambat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai indikator ekonomi. Saat pemerintah menurunkan pajak dan meningkatkan pengeluaran, itu disebut kebijakan fiskal ekspansif. Meskipun terlihat menguntungkan karena dapat merangsang ekonomi, kebijakan ini juga dapat menimbulkan efek domino yang luas.

Ketika pengeluaran pemerintah melebihi pendapatan pajak, pemerintah berpotensi menambah utang dengan menerbitkan obligasi berbunga. Ini meningkatkan utang nasional dan dapat menyebabkan efek crowding out, di mana pemerintah bersaing dengan sektor swasta dalam pasar obligasi, sehingga menaikkan suku bunga akibat permintaan pinjaman yang lebih tinggi.

Selain itu, investor asing yang tertarik dengan obligasi AS yang menawarkan hasil lebih tinggi bisa memperkuat nilai tukar dolar. Meskipun terdengar positif, penguatan mata uang dapat membuat ekspor Amerika menjadi lebih mahal dan impor menjadi lebih murah, yang berpotensi menyebabkan ketidakseimbangan perdagangan sementara.

Kebijakan fiskal juga mengalami keterlambatan alami, mulai dari pengenalan hingga implementasi, yang membuatnya sulit untuk merespons perubahan ekonomi secara cepat. Dalam dunia ideal, ekonom bisa memprediksi kebutuhan intervensi dengan akurat, namun kenyataannya ramalan ekonomi jangka pendek sering menemui tantangan.

Kebijakan Moneter dan Pengaturan Uang Beredar

Kebijakan moneter yang dikendalikan oleh Federal Reserve juga memiliki peran penting dalam mengatur laju ekonomi dengan menciptakan kondisi uang yang mudah atau ketat. Awalnya, Keynesian meragukan efektivitas kebijakan moneter karena:

  • Bank bisa memilih untuk tidak menyalurkan pinjaman meskipun suku bunga rendah;
  • Permintaan konsumen tidak selalu dipengaruhi oleh biaya modal.

Namun, dalam berbagai fase siklus ekonomi, kebijakan moneter terbukti mampu memengaruhi pasar saham, obligasi, dan kondisi ekonomi secara umum.

Federal Reserve memiliki tiga alat utama: operasi pasar terbuka, persyaratan cadangan bank, dan tingkat diskonto. Operasi pasar terbuka adalah yang paling sering digunakan, di mana Fed membeli atau menjual surat berharga pemerintah AS untuk mengatur jumlah uang yang beredar.

Fed juga dapat menyesuaikan persyaratan cadangan bank, yaitu jumlah minimum dana yang harus disimpan bank. Mengurangi persyaratan ini meningkatkan uang beredar, sedangkan menaikkannya mengurangi uang beredar.

Tingkat diskonto, suku bunga yang dikenakan kepada bank saat meminjam dari Fed, sering menjadi sorotan media. Meskipun bukan suku bunga langsung untuk konsumen, perubahan tingkat diskonto memengaruhi suku bunga pinjaman dan simpanan di pasar.

Mana yang Lebih Efektif?

Perdebatan mengenai keefektifan kedua kebijakan ini telah berlangsung lama dan jawabannya adalah keduanya memiliki peran penting. Dari perspektif Keynesian, kebijakan fiskal memberikan dampak jangka panjang melalui pembangunan infrastruktur dan aset permanen selama siklus ekonomi yang berulang. Sementara itu, kebijakan moneter lebih efektif dalam meredam overheating ekonomi dalam jangka pendek.

Mengandalkan hanya satu kebijakan mungkin kurang optimal. Kebijakan fiskal cenderung lambat dalam implementasi, sedangkan kebijakan moneter lebih responsif namun memiliki keterbatasan dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.

Kesimpulan

Meski memiliki perbedaan pendekatan, Amerika Serikat mengadopsi kombinasi kebijakan fiskal dan moneter untuk mengatasi tantangan ekonomi. Federal Reserve sering menjadi sorotan karena pengaruhnya yang luas dan keputusan yang berdampak global, namun kebijakan fiskal tetap menjadi pilar penting dalam jangka panjang. Dengan memadukan kedua kebijakan ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi dapat terjaga secara berkelanjutan dan stabil.

Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Kebijakan Fiskal pada tanggal 01-11-2021. Artikel berjudul "Memahami Kebijakan Fiskal dan Moneter: Kunci Menggerakkan Ekonomi" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Kebijakan Fiskal. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.

Artikel " Memahami Kebijakan Fiskal dan Moneter: Kunci Menggerakkan Ekonomi " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Kebijakan Fiskal, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.

0
8.3K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.