Manfaat Minyak CBD untuk Mengatasi Kejang: Fakta dan Panduan Lengkap
Temukan bagaimana minyak CBD dapat membantu mengurangi kejang, manfaat, efek samping, dan panduan penggunaan yang aman berdasarkan penelitian terbaru.

Kejang terjadi akibat perubahan aktivitas listrik di otak. Berbagai jenis kejang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
- epilepsi
- infeksi otak
- ketidakseimbangan elektrolit
- kurang tidur
- cedera otak traumatis
- overdosis obat
Cannabidiol (CBD) adalah senyawa alami dalam tanaman ganja yang sering digunakan untuk mengelola rasa sakit kronis dan mengurangi kecemasan. Berbeda dengan tetrahydrocannabinol (THC), CBD tidak menyebabkan efek euforia atau gangguan kesadaran.
Minyak CBD berpotensi membantu mengatasi beberapa jenis kejang.
Artikel ini mengulas temuan terbaru dari studi ilmiah serta membahas potensi efek sampingnya.
Bagaimana Minyak CBD Bekerja untuk Mengatasi Kejang?
Meski mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, CBD diduga bekerja dengan memengaruhi sistem endocannabinoid tubuh yang mengatur fungsi penting seperti nafsu makan, tidur, rasa sakit, dan respons imun.
CBD dapat berinteraksi dengan reseptor GPR55 dan TRPV1 yang berperan dalam mengurangi kegembiraan neuron, sehingga membantu mengendalikan kejang.
FDA telah menyetujui penggunaan obat berbasis CBD, Epidiolex, untuk mengobati sindrom Lennox-Gastaut dan Dravet, dua bentuk epilepsi langka, serta kejang yang disebabkan oleh tuberous sclerosis complex, sebuah kelainan genetik.
Seberapa Efektif Minyak CBD untuk Kejang?
Penelitian terus berlangsung, terutama pada kondisi yang telah disetujui FDA untuk penggunaan CBD.
Minyak CBD untuk Sindrom Lennox-Gastaut
Sindrom ini menyumbang sekitar 2-5% kasus epilepsi pada anak-anak.
Dua uji klinis selama 14 minggu menilai efektivitas Epidiolex:
Studi Pertama
Perbandingan antara 20 mg/kg Epidiolex per hari dan plasebo menunjukkan:
- 50% peserta yang menggunakan Epidiolex mengalami pengurangan kejang sebesar 44%.
- 50% peserta plasebo mengalami pengurangan kejang sebesar 22%.
Studi Kedua
Perbandingan dosis 10 mg/kg dan 20 mg/kg Epidiolex versus plasebo menunjukkan:
- 50% peserta dengan dosis 20 mg/kg mengalami pengurangan kejang 42%.
- 50% peserta dengan dosis 10 mg/kg mengalami pengurangan kejang 37%.
- 50% peserta plasebo mengalami pengurangan kejang 17%.
Minyak CBD untuk Sindrom Dravet
Sindrom Dravet adalah bentuk epilepsi langka dengan kejang yang sulit diobati.
Dalam uji klinis, 20 mg/kg Epidiolex per hari dibandingkan dengan plasebo pada pasien usia 2-18 tahun menghasilkan penurunan kejang sebesar 39% dibandingkan 17% pada plasebo.
Minyak CBD untuk Tuberous Sclerosis Complex
Kondisi genetik ini menyebabkan tumor jinak yang dapat menimbulkan kejang.
Dalam studi dengan 148 pasien, dosis 25 mg/kg dan 50 mg/kg Epidiolex menunjukkan perbaikan median 48% dibandingkan 24% pada plasebo.
Potensi CBD untuk Kejang Lainnya
Penelitian awal menunjukkan bahwa CBD dapat meningkatkan efek obat antiepilepsi seperti clobazam. Pada studi 2018, pasien dengan beberapa sindrom epilepsi mengalami penurunan kejang dari rata-rata 59,4 ke 22,5 per bulan setelah 12 minggu terapi CBD, dan efek ini bertahan hingga 48 minggu.
Cara Terbaik Menggunakan Minyak CBD untuk Kejang
Penggunaan CBD harus selalu di bawah pengawasan dokter untuk memantau interaksi obat dan frekuensi kejang.
Dosis awal Epidiolex biasanya 2,5 mg/kg dua kali sehari, kemudian dapat ditingkatkan secara bertahap hingga maksimal 10 mg/kg dua kali sehari sesuai toleransi.
Penghentian mendadak harus dihindari karena dapat memicu peningkatan kejang.
Interaksi CBD dengan Obat Kejang Lain
CBD dapat berinteraksi dengan beberapa obat antiepilepsi, memengaruhi efektivitasnya. Obat-obat yang perlu diperhatikan antara lain:
- brivaracetam
- clobazam
- eslicarbazepine
- stiripentol
- rufinamide
- topiramate
- valproic acid
- zonisamide
CBD dan obat kejang juga dapat meningkatkan risiko gangguan suasana hati dan pikiran bunuh diri pada sebagian kecil pasien.
Jangan mengganti obat konvensional dengan CBD tanpa konsultasi dokter.
Efek Samping Minyak CBD
Efek samping yang umum meliputi:
- mengantuk
- lemas
- diare
- nafsu makan menurun
Penggunaan bersama obat lain juga berpotensi meningkatkan risiko kerusakan hati.
Produk CBD komersial yang tidak teruji dapat mengandung kontaminan berbahaya. Pastikan menggunakan produk dengan uji pihak ketiga yang terpercaya.
Beberapa studi melaporkan peningkatan kejang setelah penggunaan produk ganja tertentu.
Rekomendasi Produk CBD untuk Kejang
Produk CBD dengan kandungan THC rendah dan kualitas terjamin, seperti Epidiolex yang sudah disetujui FDA, menunjukkan hasil yang lebih konsisten dan aman.
Produk CBD komersial yang tidak diatur berisiko mengandung THC lebih tinggi yang dapat memicu kejang.
Konsultasi dengan Dokter
Sebelum menggunakan minyak CBD untuk kejang, konsultasikan dengan dokter untuk menentukan dosis yang tepat dan mengawasi interaksi obat serta perkembangan kondisi Anda.
Kesimpulan
Minyak CBD menawarkan potensi sebagai terapi tambahan untuk berbagai jenis kejang, terutama pada kondisi langka yang telah disetujui FDA. Namun, efektivitas dan keamanan harus selalu dipantau oleh tenaga medis.
Penggunaan produk berkualitas tinggi sangat penting untuk mengurangi risiko efek samping dan interaksi obat.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Kesehatan Seksual pada tanggal 17-01-2021. Artikel berjudul "Manfaat Minyak CBD untuk Mengatasi Kejang: Fakta dan Panduan Lengkap" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Kesehatan Seksual. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Manfaat Minyak CBD untuk Mengatasi Kejang: Fakta dan Panduan Lengkap " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Kesehatan Seksual. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


