Kenali Perbedaan Antara Kekurangan Tidur dan Depresi dengan Mudah
Risa Kerslake
Risa Kerslake 1 tahun yang lalu
Penulis Medis & Perawat Terdaftar #Kesehatan Seksual
0
4.5K

Kenali Perbedaan Antara Kekurangan Tidur dan Depresi dengan Mudah

Pelajari cara membedakan tanda-tanda kelelahan akibat kurang tidur dan gejala depresi yang kerap kali mirip, serta langkah yang bisa diambil untuk menjaga kesehatan mental Anda.

Kekurangan tidur dan depresi memiliki kaitan yang erat. Meski kadang sulit dibedakan, ada tanda-tanda yang bisa membantu Anda mengidentifikasi apakah kelelahan yang dialami lebih dari sekadar kurang tidur biasa.

Wanita berbaring di tempat tidur dengan tangan terangkat
Ilustrasi: Wanita berbaring di tempat tidur dengan tangan di udara

Kita biasanya mudah mengenali kurang tidur karena tubuh dan pikiran terasa kabur dan lelah. Namun, membedakan antara rasa lelah yang normal dengan depresi bisa jauh lebih rumit.

Berdasarkan data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar satu dari tiga orang dewasa di Amerika Serikat mengalami kurang tidur. CDC juga menyebutkan bahwa mereka yang tidur kurang dari 7 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi mengalami berbagai kondisi kesehatan kronis, termasuk depresi, dibandingkan yang tidur lebih dari 7 jam.

Hubungan antara tidur dan depresi bersifat dua arah. Orang yang mengalami depresi sering kesulitan tidur, baik sulit memulai tidur, terbangun di malam hari, atau bahkan tidur berlebihan.

Sekitar 90% penderita depresi menghadapi gangguan tidur. Selain itu, mereka yang mengalami insomnia sedang hingga berat cenderung mengalami tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi.

Orang yang kelelahan karena kurang tidur dapat menunjukkan gejala mirip depresi, seperti:

  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Hilangnya energi dan motivasi
  • Mudah tersinggung

Namun, ini belum tentu berarti mereka mengalami depresi.

Lalu, bagaimana cara membedakan kelelahan biasa dengan depresi, dan mana yang muncul terlebih dahulu? Meski membingungkan, ada beberapa cara untuk mengenalinya.

Mengenali Sinyal Tubuh Anda

ZAMONA mewawancarai Dr. Alex Dimitriu, psikiater sekaligus ahli tidur dan pendiri Menlo Park Psychiatry and Sleep Medicine Center, tentang cara membedakan antara kurang tidur dan depresi.

"Tidur adalah cerminan kondisi mental kita," jelas Dimitriu. "Orang lebih mudah menyadari gangguan tidur karena dapat diukur secara objektif, sehingga membuka jalan untuk mengidentifikasi masalah lain yang mungkin terjadi."

Gejala utama kurang tidur yang paling mudah dikenali adalah rasa kantuk di siang hari. Gejala lain meliputi:

  • Naiknya nafsu makan
  • Rasa lelah yang berkepanjangan
  • Perasaan bingung atau mudah lupa
  • Penurunan gairah seksual
  • Perubahan suasana hati

Gejala depresi meliputi:

  • Hilangnya minat pada aktivitas sehari-hari
  • Insomnia atau sulit tidur
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kurangnya energi
  • Perasaan gelisah
  • Rasa putus asa atau bersalah
  • Pikiran untuk bunuh diri

Bantuan Selalu Ada

Jika Anda atau orang terdekat mengalami krisis dan memikirkan tindakan bunuh diri atau menyakiti diri sendiri, segera cari bantuan:

  • Hubungi atau kirim SMS ke Layanan Darurat Bunuh Diri di 988.
  • Kirim SMS dengan kata HOME ke Crisis Text Line di 741741.
  • Jika berada di luar Amerika Serikat, cari layanan bantuan lokal melalui Befrienders Worldwide.
  • Jika aman, hubungi nomor darurat 911 atau layanan darurat setempat.

Jika menelepon atas nama orang lain, pastikan tetap bersama mereka hingga bantuan tiba. Jika memungkinkan, amankan benda atau zat yang dapat membahayakan keselamatan mereka.

Jika tidak tinggal serumah, tetap di telepon hingga bantuan datang.

Perbedaan antara depresi dan kurang tidur bisa kabur tergantung pengalaman dan perasaan Anda. Dimitriu kerap menanyakan pasiennya mengenai asal mula masalah dan kaitannya dengan motivasi.

"Saya sering bertanya apakah mereka ingin melakukan sesuatu tapi tidak punya energi, atau memang tidak tertarik sama sekali," ujar Dimitriu. "Orang dengan depresi biasanya mengatakan mereka tidak peduli melakukan aktivitas, bahkan yang menyenangkan sekalipun. Sedangkan orang yang lelah biasanya masih punya minat tapi terkendala energi."

Jadi, depresi lebih memengaruhi motivasi, misalnya melakukan olahraga atau berkumpul dengan teman, sementara kurang tidur lebih berpengaruh pada energi dan kemampuan fisik.

Kenapa Penting Mencatat Waktu Munculnya Gejala

Dimitriu juga menyarankan untuk memperhatikan durasi gejala sebagai cara membedakan keduanya.

Depresi biasanya berlangsung selama dua minggu atau lebih, dengan suasana hati yang terus menurun atau hilangnya minat pada aktivitas. Gejala ini bertahan dan tidak hilang dalam beberapa hari.

"Sebagian besar diagnosis psikiatri menetapkan batas waktu 4 hingga 14 hari untuk episode suasana hati," jelas Dimitriu. "Gejala harus muncul lebih sering daripada tidak selama periode tersebut."

Jika gejala berlangsung sekitar seminggu dan mengganggu kualitas hidup, sebaiknya konsultasi dengan dokter.

Perbedaan Penanganan Kekurangan Tidur dan Depresi

Dalam kasus kurang tidur, apapun penyebabnya, penting untuk memperbaiki pola tidur terlebih dahulu, yang biasanya bisa dilakukan sendiri di rumah.

Coba terapkan jadwal tidur teratur, batasi penggunaan layar sebelum tidur, dan lakukan relaksasi. Namun jika suasana hati tetap buruk meskipun tidur sudah membaik, evaluasi lebih lanjut diperlukan.

Sementara itu, pengobatan depresi bisa melibatkan terapi, obat-obatan, dan perubahan gaya hidup seperti olahraga rutin, mengurangi konsumsi alkohol, serta menjaga pola makan seimbang.

"Tidur adalah aktivitas pemulihan utama bagi pikiran yang memengaruhi suasana hati, energi, perhatian, dan fokus," jelas Dimitriu.

"Saya menggabungkan psikiatri dengan pemahaman mendalam tentang tidur karena menurut saya ini adalah kunci yang sering terlewat. Hasilnya sangat memuaskan. Hubungan keduanya seperti siang dan malam, yin dan yang."

Kesimpulan

Tidur adalah cara paling efektif merawat kesehatan mental dan fisik kita. Kelelahan dapat menimbulkan suasana hati buruk, keletihan, bahkan mudah marah.

Meski kurang tidur saja tidak selalu menyebabkan depresi, studi menunjukkan hubungan kuat antara gangguan tidur dan depresi. Oleh karena itu, menjaga kebiasaan tidur yang baik sangat penting.

Jika perubahan gaya hidup dan tidur cukup belum memperbaiki suasana hati, mungkin Anda sedang mengalami depresi. Konsultasi dengan profesional kesehatan mental bisa membantu menemukan pengobatan yang tepat, termasuk psikoterapi atau obat-obatan.

Risa Kerslake, BSN, adalah perawat terdaftar dan penulis lepas yang tinggal di Midwest bersama suami dan putri kecilnya. Ia banyak menulis tentang kesuburan, kesehatan, dan parenting. Anda dapat menghubunginya melalui situs web Risa Kerslake Writes atau di Facebook dan Twitter.

Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Kesehatan Seksual pada tanggal 17-09-2024. Artikel berjudul "Kenali Perbedaan Antara Kekurangan Tidur dan Depresi dengan Mudah" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Kesehatan Seksual. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.

Artikel " Kenali Perbedaan Antara Kekurangan Tidur dan Depresi dengan Mudah " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Kesehatan Seksual, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.

0
4.5K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.