Kenali Berbagai Penyebab Nyeri Dada dan Kapan Harus Mendapatkan Pertolongan Medis
Nyeri dada bisa menandakan berbagai kondisi, mulai dari masalah jantung hingga gangguan pencernaan. Pelajari penyebab umum nyeri dada dan kapan Anda harus segera mencari bantuan medis untuk menjaga kesehatan Anda.
Gambaran Umum
Nyeri dada tidak hanya menandakan serangan jantung atau masalah jantung lainnya, tetapi juga bisa berasal dari gangguan pernapasan, pencernaan, otot dan tulang, serta faktor kesehatan fisik dan mental lainnya.
Jangan pernah mengabaikan nyeri dada, meskipun terasa ringan atau Anda tidak mengira itu berbahaya. Mengenali kapan nyeri dada adalah keadaan darurat medis dan kapan harus berkonsultasi ke dokter dapat mencegah komplikasi serius di masa depan.
Tanda-Tanda Darurat Medis
Serangan jantung tidak selalu disertai nyeri dada. Anda mungkin mengalami serangan jantung jika nyeri dada muncul tiba-tiba disertai gejala seperti:
- sesak napas
- mual
- pusing
- keringat dingin
Jika gejala ini berlangsung lebih dari lima menit, segera hubungi layanan darurat. Nyeri juga bisa dirasakan di rahang, leher, punggung, atau lengan.
Penyebab Terkait Jantung
Nyeri dada yang terkait dengan jantung biasanya disertai sesak napas atau kesulitan bernapas, palpitasi, atau detak jantung yang cepat.
1. Angina
Nyeri dada akibat angina terasa seperti tekanan atau jantung yang tertekan.
Angina terjadi saat aliran darah ke otot jantung berkurang tetapi tidak terhenti. Kondisi ini umum dialami sekitar 9 juta orang di Amerika Serikat.
Gejala angina meliputi:
- rasa tekanan di dada atau jantung tertekan
- nyeri di bagian atas tubuh lainnya
- pusing
Angina berbeda dengan serangan jantung karena tidak menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan jantung. Ada dua jenis angina: stabil yang muncul saat aktivitas fisik dan hilang saat istirahat, serta tidak stabil yang muncul kapan saja dan berisiko tinggi serangan jantung.
Jika ragu antara angina dan serangan jantung, segera hubungi layanan darurat dan buat janji dengan dokter.
2. Serangan Jantung
Nyeri dada akibat serangan jantung dapat berupa rasa tajam, menusuk, atau tekanan yang berat.
Serangan jantung terjadi ketika arteri jantung tersumbat, menghambat pasokan darah kaya oksigen. Nyeri bisa disertai:
- sesak napas
- pusing
- keringat dingin
- mual
- detak jantung cepat atau tidak teratur
- rasa tersedak
- tanda syok seperti kelemahan mendadak
- mati rasa pada lengan atau tangan
- perasaan tidak enak secara umum
Serangan jantung adalah keadaan darurat medis yang memerlukan penanganan segera seperti pemasangan stent atau operasi bypass.
3. Miokarditis
Nyeri dada akibat miokarditis biasanya ringan atau berupa tekanan.
Miokarditis adalah peradangan otot jantung yang sering disebabkan infeksi virus dengan gejala meliputi nyeri dada ringan, sesak napas, pembengkakan kaki, dan palpitasi. Jika gejala berat, segera cari bantuan medis.
4. Perikarditis
Nyeri dada akibat perikarditis bisa tajam atau tumpul dan biasanya mulai di tengah atau sisi kiri dada.
Perikarditis adalah peradangan pada kantung tipis yang mengelilingi jantung, dapat disebabkan infeksi atau operasi jantung. Gejala lain termasuk kelelahan, nyeri otot, dan demam ringan.
Jika nyeri ringan, konsultasikan dengan dokter. Jika curiga serangan jantung, segera hubungi layanan darurat.
5. Aneurisma Aorta
Nyeri dada akibat aneurisma aorta mungkin tidak terasa, tapi dada bisa terasa nyeri saat disentuh.
Aorta adalah arteri terbesar yang mengalirkan darah dari jantung. Pembentukan tonjolan pada dinding aorta disebut aneurisma yang bisa tidak bergejala tapi berpotensi berbahaya.
Segera periksakan ke dokter jika Anda merasakan nyeri dada, punggung, atau sesak napas.
6. Diseksi atau Pecah Aorta
Nyeri dada akibat kondisi ini muncul tiba-tiba dan tajam di dada dan punggung atas.
Diseksi adalah robekan di dinding aorta, sedangkan pecah berarti aorta mengalami kerusakan parah. Gejala termasuk nyeri hebat di dada, punggung, lengan, leher, dan kesulitan bernapas. Kondisi ini darurat dan memerlukan penanganan segera.
7. Kardiomiopati
Nyeri dada akibat kardiomiopati bisa muncul setelah makan atau beraktivitas.
Kardiomiopati adalah penyakit otot jantung yang dapat menyebabkan gangguan fungsi jantung. Gejala termasuk sesak napas, pembengkakan kaki, palpitasi, dan nyeri dada.
Konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala tersebut dan segera hubungi darurat jika nyeri atau sesak memburuk.
8. Penyakit Katup Jantung
Nyeri dada terkait penyakit katup biasanya muncul saat beraktivitas, disertai tekanan dan sesak napas.
Gejala lain termasuk kelelahan dan murmur jantung. Diagnosis dini membantu penanganan lebih efektif.
Penyebab Respirasi
Nyeri dada yang berhubungan dengan pernapasan biasanya memburuk saat bernafas dalam atau aktivitas berat dan membaik saat istirahat.
9. Emboli Paru
Nyeri dada akibat emboli paru muncul tiba-tiba, tajam, dan memburuk saat beraktivitas.
Emboli paru adalah penyumbatan pembuluh darah paru oleh bekuan darah yang bisa berakibat fatal tanpa penanganan cepat.
10. Paru Kolaps
Nyeri dada akibat paru kolaps terasa saat menarik napas.
Paru kolaps terjadi saat udara masuk ke ruang antara paru dan dinding dada, menyebabkan tekanan dan kesulitan bernapas. Segera cari pertolongan medis.
11. Pneumonia
Nyeri dada akibat pneumonia biasanya tajam dan memburuk saat menarik napas.
Gejala lain termasuk batuk berdahak, demam, dan menggigil. Jika batuk berdarah, segera hubungi darurat.
12. Asma
Nyeri dada akibat asma terasa seperti sesak dan tekanan di dada.
Asma menyebabkan saluran napas menyempit dan menghasilkan lendir berlebih. Jika gejala memburuk atau belum terdiagnosis, konsultasikan ke dokter.
13. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Nyeri dada akibat PPOK berupa sesak dan ketat, terutama saat aktivitas.
PPOK mencakup bronkitis kronis dan emfisema yang menyebabkan peradangan saluran napas. Segera cari bantuan medis jika sesak napas parah.
14. Pleuritis
Nyeri dada akibat pleuritis tajam dan memburuk saat bernapas atau batuk.
Pleuritis adalah peradangan pada membran yang melapisi paru dan dinding dada, dengan berbagai penyebab termasuk kanker.
15. Kanker Paru
Nyeri dada akibat kanker paru bisa tanpa sebab jelas dan tidak selalu terkait batuk.
Gejala lain termasuk batuk berdahak, sesak napas, dan nyeri yang menjalar ke punggung atau bahu. Jika batuk berdarah, segera dapatkan perawatan darurat.
16. Hipertensi Paru
Nyeri dada akibat hipertensi paru terasa seperti tekanan atau sesak.
Hipertensi paru adalah tekanan darah tinggi pada arteri paru yang dapat menyebabkan gagal jantung. Gejala darurat termasuk sesak napas, palpitasi, pingsan, dan pembengkakan kaki.
Penyebab Pencernaan
Nyeri dada akibat masalah pencernaan bisa membaik saat aktivitas dan memburuk saat berbaring. Penyebabnya biasanya gangguan pada kerongkongan.
17. Penyakit Refluks Gastroesofagus (GERD)
Nyeri dada akibat GERD terasa seperti terbakar.
GERD terjadi saat asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn) yang sering memburuk saat berbaring. Konsultasikan ke dokter untuk mencegah komplikasi.
18. Esofagitis
Nyeri dada akibat esofagitis berupa rasa terbakar dan nyeri saat menelan.
Peradangan pada kerongkongan ini dapat disebabkan oleh GERD, alergi, atau infeksi.
19. Robekan Esofagus
Nyeri dada akibat robekan esofagus muncul tiba-tiba dan bisa ringan sampai parah.
Robekan ini memungkinkan makanan dan cairan masuk ke rongga dada, disertai mual, muntah berdarah, dan demam. Ini adalah kondisi darurat.
20. Gangguan Motilitas Esofagus Primer (PEMD)
Nyeri dada akibat PEMD biasanya ringan dan mirip heartburn.
Gangguan ini menyebabkan kesulitan menelan dan rasa makanan tersangkut.
21. Disfagia
Nyeri dada terkait disfagia terjadi saat menelan.
Disfagia adalah gangguan menelan yang bisa diatasi dengan terapi atau pengobatan.
22. Batu Empedu
Nyeri dada akibat batu empedu terasa hebat dan menjalar dari perut atas ke dada.
Batu empedu dapat menyumbat saluran empedu menyebabkan serangan yang sering terjadi setelah makan berat. Segera periksakan jika nyeri menetap disertai muntah atau demam.
23. Pankreatitis
Nyeri dada akibat pankreatitis menjalar dari perut atas ke dada dan punggung.
Pankreatitis adalah peradangan pankreas yang bisa akut atau kronis dengan gejala nyeri, demam, dan muntah.
24. Hernia Hiatal
Nyeri dada akibat hernia hiatal berupa heartburn dan nyeri di dada dan perut.
Hernia ini terjadi saat lambung menonjol ke diafragma dan dapat menimbulkan muntah darah atau tinja hitam yang menandakan perdarahan internal.
Penyebab Terkait Kesehatan Mental
Nyeri dada akibat masalah mental seperti kecemasan dan serangan panik sering mirip gejala jantung.
25. Serangan Kecemasan
Nyeri dada akibat kecemasan terasa menusuk di tengah dada.
Gejala lain termasuk mual, keringat, palpitasi, pusing, dan sesak napas. Biasanya dipicu oleh situasi menegangkan.
26. Serangan Panik
Nyeri dada akibat serangan panik biasanya menusuk dan disertai sesak napas serta jantung berdebar.
Serangan ini bisa muncul tiba-tiba tanpa pemicu jelas, berlangsung singkat namun intens.
Penyebab Lainnya
27. Ketegangan Otot
Nyeri dada akibat ketegangan otot terasa kaku dan memburuk saat bergerak.
Sering terjadi akibat mengangkat beban berat atau cedera otot dada. Jika tidak membaik dengan istirahat, konsultasikan ke dokter.
28. Fibromyalgia
Nyeri dada akibat fibromyalgia berupa nyeri tumpul yang bisa bertahan lama.
Fibromyalgia menyebabkan nyeri otot dan sendi di seluruh tubuh, kelelahan, gangguan tidur, dan perubahan suasana hati.
29. Cedera Tulang Rusuk
Nyeri dada akibat cedera tulang rusuk terasa sangat sakit saat bernapas atau bergerak.
Sering akibat kecelakaan atau benturan. Perlu evaluasi medis dan pemeriksaan radiologi untuk menghindari komplikasi.
30. Kostokondritis
Nyeri dada akibat kostokondritis terasa tajam atau seperti ditekan dan bisa menjalar ke punggung.
Peradangan pada kartilago tulang rusuk yang bisa menyerupai serangan jantung. Jika gejala mirip serangan jantung, segera hubungi darurat.
Langkah Selanjutnya
Jika mengalami nyeri dada yang belum terdiagnosis, ceritakan pada dokter dengan detail mengenai:
- Pemicu nyeri
- Durasi nyeri
- Apa yang meredakan nyeri
- Gejala lain yang dialami
- Riwayat kesehatan pribadi dan keluarga terkait jantung, paru, dan pencernaan
Jangan ragu menghubungi layanan darurat bila ragu dengan penyebab nyeri dada. Mencegah lebih baik daripada menyesal akibat terlambat penanganan.
Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Kesehatan Seksual pada tanggal 14-01-2018. Artikel berjudul "Kenali Berbagai Penyebab Nyeri Dada dan Kapan Harus Mendapatkan Pertolongan Medis" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Kesehatan Seksual. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Topik " Kenali Berbagai Penyebab Nyeri Dada dan Kapan Harus Mendapatkan Pertolongan Medis " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Kesehatan Seksual. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.


