Kampanye Bahaya AI: Polisi Essex dan EE Edukasikan Keluarga tentang Deepfake dan Keamanan Online
Kepolisian Essex bekerja sama dengan EE untuk kampanye keselamatan AI bagi keluarga, menjelaskan bahaya deepfake, privasi, dan langkah melindungi anak di dunia digital.
Kepolisian Essex bekerja sama dengan EE untuk meningkatkan kesadaran keamanan AI di kalangan keluarga. Inisiatif ini mencakup video peringatan dan layanan konsultasi AI yang bisa diakses di toko EE wilayah Essex guna mencegah dampak buruk AI pada kehidupan online keluarga.
Apa yang disoroti kampanye
Kampanye ini menyoroti bahwa AI bisa membawa manfaat, namun juga bisa menimbulkan risiko besar, termasuk manipulasi video, gambar, dan audio menjadi deepfake yang tampak nyata untuk menyebarkan informasi menyesatkan atau mengeksploitasi korban.
Det Insp Emma Portfleet menekankan bahwa meski aplikasi AI bisa dipakai secara positif, risikonya terhadap privasi dan keamanan tidak bisa diabaikan.
Dalam video kampanye, seorang aktor muda membahas sisi positif AI, namun footage berikutnya memperlihatkan seorang pria lanjut usia menggunakan alat bantu berjalan yang diubah sehingga tampak melakukan pirouette seperti penari balet. Ia menegaskan bahwa AI bisa dipakai "untuk menyebarkan kebohongan dan melanggar privasi".
Kepolisian Essex menyatakan bahwa mereka menghadapi dampak video AI setiap hari.

Pada April lalu, Brandon Taylor (26), seorang bartender di Braintree, dijatuhi hukuman lima tahun penjara karena membuat gambar seksual eksplisit yang menampilkan wanita-wanita nyata dengan bantuan AI. Ia mengambil foto dari akun media sosial mereka dan memanipulasinya sebelum membagikannya di situs-situs, sebagian di antaranya memuliakan pemerkosaan.
Pengungkapan kasus seperti ini menyoroti bahwa penyebaran gambar deepfake eksplisit merupakan pelanggaran hukum di bawah Online Safety Act 2023, dan pemerintah tahun ini mengumumkan bahwa undang-undang tersebut akan diperberat.

Masalah yang ditimbulkan oleh deepfakes bersifat luas dan merata. Anggota Parlemen Konservatif Mid Norfolk, George Freeman, melaporkan kasus deepfake kepada polisi pada Oktober. Video palsu itu terlihat menyerupai dirinya dan mengumumkan bergabung dengan Reform UK.
Freeman menyerukan perubahan hukum untuk melindungi korban dari dampak kriminal deepfake.
Det Insp Portfleet, yang memimpin tim investigasi daring Kepolisian Essex, menegaskan bahwa dunia online dan dunia nyata kini "bergabung begitu cepat hingga sulit membedakannya mana yang palsu."
"Kampanye ini hanya satu cara untuk mengatasi masalah ini; kami akan selalu menyelidiki kejahatan, tetapi kami lebih suka mencegahnya sejak awal," ujarnya.

Mulai Januari, gerai EE di Essex akan menyediakan janji temu khusus bagi keluarga untuk mempelajari keselamatan AI secara lebih mendalam.
"Kami memahami bahwa tumbuh di dunia online bisa menantang," ujar Asif Aziz, direktur ritel EE. "Kami ingin membantu anak-anak dan orang tua menjelajah dunia maya dengan lebih percaya diri dan positif."

Organisasi Cambridge-based Internet Watch Foundation (IWF) bertanggung jawab dalam menemukan, menghapus, dan memblokir gambar online terkait kekerasan terhadap anak, termasuk yang dihasilkan lewat AI. CEO IWF, Kerry Smith, menyambut positif kampanye ini.
"Bahaya ini nyata, dan anak-anak merasakan rasa malu dan rasa bersalah seperti jika itu adalah foto sungguhan," ujarnya. Ia menambahkan anak-anak bisa menggunakan alat laporan seperti IWF dan Childline Report Remove untuk melaporkan gambar seksual yang dipublikasikan secara online secara rahasia, agar bisa segera dihapus.
- Untuk bantuan dan saran menghadapi penipuan, kunjungi INLIBER Scam Safe 2025
Ikuti berita Essex di INLIBER Sounds, Facebook, Instagram, dan X.
Inti dari kampanye ini adalah melindungi keluarga dengan edukasi proaktif mengenai AI dan deepfake sebelum kejahatan terjadi. Pembelajaran sejak dini tentang cara menilai keabsahan konten online menjadi kunci perlindungan di dunia digital.


