Fakta Menarik tentang Penis yang Perlu Kamu Ketahui
Pelajari berbagai fakta unik seputar penis, mitos ukuran, proses pubertas pada pria, serta bagaimana ukuran penis memengaruhi fungsi dan kepuasan seksual secara ilmiah.
Banyak orang salah paham tentang ukuran penis dan fungsinya. Sebenarnya, ukuran besar tidak selalu menjadi kelebihan, dan ada banyak fakta menarik tentang organ reproduksi pria yang jarang diketahui.
Menurut data, sekitar 85–90% remaja yang berkonsultasi dengan dokter tentang pubertas, kesehatan, dan kebersihan adalah perempuan. Sebaliknya, pria cenderung mencari bantuan medis hanya saat menghadapi masalah serius, sehingga informasi tentang tubuh mereka sering terlupakan atau kurang dijelaskan oleh tenaga medis.
Sebelum membahas lebih jauh tentang penis, mari kita pahami proses pubertas pada laki-laki secara singkat.
Proses Pubertas pada Laki-laki
Pubertas pada laki-laki mengikuti tahapan yang cukup teratur meski waktu mulai dan durasinya dipengaruhi oleh faktor genetik, nutrisi, kesehatan, dan psikologi.
Rata-rata, 98% anak laki-laki di Amerika Utara memulai pubertas antara usia 9 hingga 14 tahun, dengan rata-rata pada usia 11-12 tahun, sekitar dua tahun lebih lambat dibandingkan perempuan.
Proses ini terdiri dari lima tahap utama:
- Testis mulai membesar hingga mencapai volume sekitar 4 ml atau lebih dan panjang sekitar 2,5 cm atau lebih.
- Panjang penis bertambah terlebih dahulu, kemudian diameter, disertai pertumbuhan rambut kemaluan.
- Kira-kira setahun setelah testis membesar, terjadi polusi pertama (ejakulasi malam hari tanpa kontrol).
- Terjadi percepatan pertumbuhan tubuh (pertumbuhan mencapai puncak 5,8 hingga 13,1 cm per tahun), suara mulai pecah, dan dapat terjadi ginekomastia (pembesaran jaringan payudara sementara) yang hilang dalam 1-2 tahun.
- Rambut mulai tumbuh di wajah dan ketiak.
Pubertas biasanya selesai dalam waktu sekitar empat tahun setelah tahapan pertama dimulai, dengan testis mencapai ukuran 15-25 ml dan panjang 4-6 cm.
Jika tanda-tanda pubertas belum muncul hingga usia 15 tahun, ini disebut pubertas tertunda dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Meski seringkali tidak berbahaya dan terkait faktor genetik atau konstitusi tubuh, pubertas tertunda bisa berdampak pada kondisi emosional dan performa akademik remaja.
Pubertas dini, di sisi lain, dapat memunculkan risiko kesehatan dan psikologis yang lebih signifikan, karena anak laki-laki yang tumbuh lebih cepat secara fisik sering mendapat tekanan sosial untuk berperilaku lebih dewasa padahal perkembangan kognitif dan sosialnya belum seimbang.
Memahami Anatomi dan Fungsi Penis
Penis terbentuk sejak dalam kandungan dan berkembang penuh saat pubertas. Organ ini terdiri dari beberapa bagian utama:
- Glans penis (kepala penis): pada pria yang belum disunat, kepala penis ditutupi oleh jaringan mukosa berwarna merah muda dan selaput kulup. Pada pria yang disunat, kulup dihilangkan dan mukosa berubah menjadi kulit kering.
- Corpus cavernosum: dua jaringan spons yang berada di sisi penis dan mengisi darah saat ereksi.
- Corpus spongiosum: jaringan spons yang terletak di tengah, mengelilingi uretra dan juga mengisi darah saat ereksi agar uretra tetap terbuka.
- Radix penis (akar penis): bagian belakang penis yang melekat pada tulang kemaluan dan tersembunyi di dalam kulit skrotum.
- Uretra: saluran yang mengeluarkan urine dan cairan semen saat ejakulasi.
Fungsi utama penis meliputi produksi dan pengeluaran sperma, ejakulasi, serta produksi hormon testosteron yang mendukung sistem reproduksi pria.
Pengaruh Ukuran Penis terhadap Fungsi
Ukuran penis pada umumnya tidak memengaruhi fungsi seksual atau reproduksi. Kecuali kondisi mikropenis, yaitu penis yang panjangnya kurang dari 7 cm saat ereksi, yang terjadi pada sekitar 0,6% pria dan biasanya merupakan kondisi medis yang dapat ditangani.
Situs porno sering menggambarkan ukuran penis secara ekstrem, padahal ukuran dan bentuk penis sangat beragam, sama seperti klitoris.
Rata-rata panjang penis tidak ereksi berkisar antara 8 hingga 10 cm, dengan rentang dari 5 hingga 15,5 cm. Saat ereksi, rata-rata panjangnya sekitar 15,1 cm, dengan rentang 11,4 hingga 19 cm.
Data global menunjukkan variasi yang lebih luas, dari 4 hingga 24 cm saat tidak ereksi dan 9 hingga 34 cm saat ereksi, namun angka-angka ekstrem ini sangat jarang terjadi.
Ukuran Penis dan Kemampuan Mengalami Orgasme
Ukuran penis tidak berpengaruh pada kemampuan pria mengalami orgasme maupun ejakulasi. Orgasme dan ejakulasi adalah dua proses fisiologis yang berbeda: orgasme dikendalikan oleh otak, sedangkan ejakulasi oleh sistem saraf otonom.
Kemampuan orgasme dipengaruhi oleh faktor psikologis seperti rasa nyaman, relaksasi, kepercayaan diri, dan kesiapan emosional, serupa dengan pengalaman wanita.
Penelitian menunjukkan bahwa stimulasi prostat dapat menghasilkan orgasme yang lebih intens dan tahan lama dibandingkan stimulasi penis.
Proses ejakulasi dipicu oleh neurotransmitter seperti dopamin, yang bahkan dapat memicu ejakulasi tanpa kesadaran penuh atau rangsangan seksual langsung, berdasarkan eksperimen pada hewan.
Jadi, jika penis dalam keadaan sehat, ia akan berfungsi normal dan mampu berejakulasi, bahkan terkadang tanpa kontrol sadar.
Selain itu, sebagian besar ujung saraf sensitif pada wanita terletak dalam 1-3 cm dari pintu vagina, sehingga penetrasi yang sangat dalam tidak selalu meningkatkan kenikmatan seksual. Rasa terisi yang menyenangkan dicapai ketika ujung saraf tersebut terstimulasi.
Dokter Lindsay Doe pernah berkelakar bahwa ukuran penis tidak dapat menandingi ukuran bayi yang keluar dari vagina, menegaskan bahwa kenyamanan dan kecocokan lebih penting daripada ukuran.
Menurut Dr. Evgeny Grekov, seorang ahli urologi dan andrologi, kualitas hubungan seksual lebih dipengaruhi oleh kekerasan penis saat ereksi dan kesepakatan bersama pasangan dibandingkan oleh ukuran penis itu sendiri. Friksi yang efektif pada area masuk vagina adalah kunci untuk mencapai orgasme.
Meski demikian, survei menunjukkan hanya 55% pria yang puas dengan ukuran penis mereka, sementara 85% wanita merasa ukuran pasangan mereka sudah memadai.
Pria dengan penis sangat besar (lebih dari 19 cm) juga menghadapi tantangan tersendiri, seperti risiko melukai pasangan dan kesulitan dalam berbagai aktivitas seksual, termasuk oral seks.
Fakta menarik lainnya, pasangan heteroseksual cenderung mengalami orgasme lebih sedikit dibandingkan kelompok lain, yang mungkin berkaitan dengan frekuensi oral seks yang lebih rendah.
Di forum-forum dan komentar video, beberapa pria menyatakan preferensi terhadap penis yang lebih kecil dan mudah dikendalikan, serta mengakui bahwa ukuran besar tidak selalu memudahkan pengalaman seksual.
"Saya lebih suka mengendarai mobil sport kecil yang lincah daripada bus besar yang susah dikendalikan."
"Saat saya berusia 19 tahun, penis saya panjangnya 23 cm dan lebar 7 cm. Saya hanya melewati tahap rasa penasaran dalam seks. Sekarang saya 30 tahun, dan saya tahu wanita sebenarnya tidak menginginkan penis sebesar itu."
"Untuk pria dengan penis kecil, ini justru keuntungan saat melakukan oral seks. Apa pun yang porno tunjukkan, banyak yang tidak nyaman dengan penis besar saat oral."
Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Kesehatan Seksual pada tanggal 05-02-2022. Artikel berjudul "Fakta Menarik tentang Penis yang Perlu Kamu Ketahui" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Kesehatan Seksual. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.
Artikel " Fakta Menarik tentang Penis yang Perlu Kamu Ketahui " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Kesehatan Seksual, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.


