Vistra Melonjak: Peluang Emas dalam Energi Nuklir untuk Pusat Data AI
Michael Bromberg
Michael Bromberg 1 tahun yang lalu
Lead Finance Editor #Berita Pasar
0
1.0K

Vistra Melonjak: Peluang Emas dalam Energi Nuklir untuk Pusat Data AI

Saham Vistra melonjak pesat berkat peluang besar dalam menyediakan energi nuklir untuk pusat data AI, didukung oleh dukungan CEO Alphabet dan tren investasi energi bersih di sektor teknologi besar.

Michael Bromberg adalah editor keuangan dengan pengalaman lebih dari satu dekade, ahli dalam menjelaskan topik keuangan kompleks secara jelas dan ringkas. Ia meraih gelar Bachelor of Arts dalam bidang sastra dari University of Wisconsin-Madison dan gelar master dalam linguistik dari Universidad de Antioquia, Medellin, Kolombia.

Intisari Penting

  • Saham Vistra, penyedia listrik independen, melonjak lebih dari 5% dan mencetak rekor tertinggi baru.
  • Pernyataan CEO Alphabet menegaskan peluang Vistra dalam menyediakan listrik nuklir untuk pusat data AI.
  • Analis percaya kesepakatan Microsoft dengan pesaing Vistra, Constellation Energy, membuka jalan bagi kemitraan nuklir lainnya.

Saham Vistra Corp., produsen listrik independen asal Texas, terus mencatatkan kenaikan signifikan. Pada hari Kamis, saham ini naik lebih dari 5%, menjadi salah satu performa terbaik di S&P 500 dengan penutupan tertinggi sepanjang masa.

Perusahaan ini memanfaatkan tren menggunakan kapasitas nuklir untuk memasok energi bagi proses kecerdasan buatan (AI) yang memerlukan daya besar. Kenaikan ini membuat Vistra mengungguli Nvidia sebagai saham dengan pertumbuhan tertinggi di S&P 500 sepanjang tahun 2024, naik hingga 244% sejak awal tahun.

Lonjakan terbaru terjadi setelah Sundar Pichai, CEO Alphabet (perusahaan induk Google), menyatakan bahwa Google sedang mengeksplorasi penggunaan listrik dari pembangkit nuklir untuk pusat data mereka.

Saham Vistra ditutup naik 5,7% pada harga $132,45, berbanding terbalik dengan tren turun pasar saham AS secara umum.

Target Emisi Besar Teknologi Menjadi Peluang Besar

Dalam wawancara dengan media Jepang Nikkei, Pichai menyebutkan bahwa Google sedang menilai berbagai teknologi energi untuk mencapai target net-zero carbon emission pada 2030.

Meskipun belum mengungkap sumber listrik nuklir yang akan digunakan, langkah ini sejalan dengan inisiatif perusahaan teknologi besar lain yang mulai berinvestasi pada energi nuklir di AS.

Contohnya, Amazon mengumumkan pada Maret bahwa mereka akan menggunakan energi nuklir untuk memenuhi sebagian kebutuhan listriknya. Microsoft pun menandatangani kesepakatan dengan Constellation Energy pada September untuk membeli listrik dari pembangkit nuklir Three Mile Island di Pennsylvania yang sempat tutup.

Para analis optimistis bahwa kemitraan Microsoft dengan Constellation bisa menjadi preseden bagi lebih banyak kesepakatan antara perusahaan teknologi besar dan penyedia energi nuklir. Pada hari Kamis, analis dari RBC Capital Markets menaikkan target harga saham Vistra dari $105 menjadi $141.

Jika Anda memiliki informasi berita untuk reporter ZAMONA, silakan kirimkan melalui email ke tips@ZAMONA.

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Berita Pasar pada tanggal 03-06-2024. Artikel berjudul "Vistra Melonjak: Peluang Emas dalam Energi Nuklir untuk Pusat Data AI" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Berita Pasar. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " Vistra Melonjak: Peluang Emas dalam Energi Nuklir untuk Pusat Data AI " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Berita Pasar. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.

0
1.0K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.