Tiket Manchester United: Upaya Old Trafford Menangkal Touts Demi Suporter yang Lebih Aman
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 1 minggu yang lalu
Tim Redaksi #Ekonomi

Tiket Manchester United: Upaya Old Trafford Menangkal Touts Demi Suporter yang Lebih Aman

Manchester United menggelar berbagai langkah menindak praktik jual tiket oleh tout, melindungi suporter, dan menjaga akses tiket yang adil bagi penggemar di Old Trafford.

Manchester United tengah menghadapi masalah serius terkait para tout tiket yang meresahkan staf klub dan para pendukung setia. Klub berupaya mengekang praktik resale ilegal sambil memastikan tiket tepat sasaran bagi suporter yang berhak hadir ke Old Trafford. Artinya, upaya ini tidak hanya soal kasir tiket, melainkan juga keselamatan dan kenyamanan penonton di stadion.

Beberapa kisah pilu terkait tiket palsu atau penggunaan tiket yang dijual berulang kali membuat penggemar kehilangan hak untuk menonton pertandingan secara sah. Contohnya, pada laga tandang melawan Liverpool, ada yang membayar hingga sekitar Rp13 juta untuk tiket di bagian penonton lawan.

Pembelian tiket melalui jual-beli liar memang dilarang di Inggris, namun aturan ini tidak selalu berlaku bagi perusahaan yang beroperasi di luar negeri. Klub berpendapat langkah hukum saja tidak cukup jika akses ke tiket tetap mudah bagi pihak yang tidak berhak, sehingga upaya pencegahan perlu dilakukan secara multi‑arah.

Man United menegaskan bahwa kekuatan mereka terbatas dan kadang merasa langkah yang diambil berjalan di depan lawan. Beberapa kebijakan yang diterapkan juga menimbulkan perdebatan di kalangan pendukung sendiri.

22.000 tiket diblokir atau dibatalkan sejauh ini

Dalam diskusi dengan staf klub beberapa waktu lalu, skala masalah ini diuraikan secara rinci. Dahulu, banyak orang yang menjual tiket secara langsung di sekitar Sir Matt Busby Way, namun kini aktivitas jual-beli berpindah ke grup Facebook atau WhatsApp yang membuat identifikasi formal menjadi sulit. Pihak klub menyatakan infiltrasi operasional tout sangat rumit.

Dalam rapat Fans Forum pada Oktober, Manchester United menyatakan 2.000 tiket untuk laga Premier League versus Chelsea pada 20 September berhasil dipulihkan, dan lebih dari 4.500 pengguna aktif diblokir untuk membeli tiket. Mereka menilai penggunaan bot untuk membeli tiket dalam jumlah besar dengan menggunakan identitas palsu sebagai masalah utama.

Rata-rata, klub memperkirakan pemegang tiket musiman mengembalikan antara 5.000–7.500 tiket per laga untuk "penggunaan kembali". Sekitar 10–15% dari total 47.000 tiket musiman diyakini dimiliki by touts, yang mengambil alih tiket dari pemegang yang tidak ingin menonton lagi. Tiket digital menghilangkan kebutuhan alamat fisik yang valid.

Di beberapa laga kandang awal musim ini, klub memblokir atau membatalkan hingga sekitar 22.000 tiket, yang mereka lihat sebagai bagian dari fenomena yang lebih luas. Mereka menekankan bahwa pemeriksaan tiket mencurigakan dilakukan dengan meminta penonton bertemu petugas di kantor tiket saat menghadiri pertandingan tandang. Dari temuan ini, beberapa tiket terjual dengan harga fantastis, seperti yang terjadi pada laga melawan Liverpool dan Tottenham.

Perdagangan tiket tout tidak hanya merugikan penggemar lokal; banyak pendukung asing rela membayar harga tinggi untuk melewati aturan pembelian tiket. Sistem digital membuat identitas pemilik tiket gampang dipalsukan atau digandakan, sehingga klub perlu mekanisme pencegahan yang lebih ketat.

Penerapan harga tiket untuk area korporat yang lebih sering tidak terjual habis juga menjadi bagian dari strategi, agar pembelian melalui tout tidak diperlukan lagi.

pandangan berbeda di kalangan pendukung

Beberapa pendapat menyatakan bahwa kebijakan klub menuntut verifikasi identitas di pintu masuk cukup mengganggu. Mereka berargumen tidak ada kewajiban hukum bagi fans untuk membawa identitas, dan meminta menelusuri isi ponsel dianggap sebagai pelanggaran privasi. Lalu, ada juga kekhawatiran bahwa sebagian besar tiket away tidak teralokasi untuk fans setia, terutama saat kedatangan penggemar jauh di stadion relatif dekat dengan kick-off.

Selain itu, beberapa suporter menilai transparansi klub soal persentase tiket untuk away tidak perlu dipublikasikan lagi demi menghindari spekulasi. Mereka juga mempertanyakan kebijakan forward tiket yang dianggap terlalu ketat bagi mereka yang mengalami kendala transportasi atau jadwal padat pertandingan di tengah minggu.

Secara umum, klub menegaskan bahwa pemeriksaan bertujuan memastikan tiket away tepat sasaran bagi fans setia, sekaligus mencegah praktik resale yang merugikan. Namun, banyak suporter yang merasakan konflik antara keamanan tiket dan kemudahan akses bagi sesama pendukung.

Apa dikatakan klub?

Sumber internal United mengatakan bahwa pembatasan ini membatasi beberapa kepentingan fans, namun juga menekankan perlunya langkah tegas agar tiket away benar-benar dinikmati oleh mereka yang layak mendapatkannya. Mereka menegaskan bahwa secara kompetitif, alokasi tiket away sangat berlebih untuk memastikan hak para penggemar loyal terjaga.

Perlu dicatat, Liga Premier tidak menjual tiket; pengelolaan penjualan tiket menjadi kewenangan klub secara langsung. Namun, Liga memberikan panduan umum terkait pembelian tiket yang aman dan menampilkan daftar situs resmi yang terkenal sebagai sumber ilegal.

Intisari

  • Touts tetap menjadi tantangan utama bagi Manchester United, tidak hanya di Old Trafford tetapi juga pada laga tandang.
  • Pemulihan tiket dan pemblokiran akun mencerminkan upaya klub untuk melindungi fans yang berhak dan menekan praktik penjualan tiket ilegal.
  • Kontroversi seputar identitas, privasi, dan transparansi alokasi tiket memicu perdebatan antara klub dan pendukungnya.

Komentar ahli

Komentar ahli: "Langkah verifikasi tiket yang ketat diperlukan untuk melindungi konsistensi akses bagi fans asli. Namun, klub perlu menjaga keseimbangan antara keamanan dan kenyamanan penggemar yang ingin menonton pertandingan."

Dr. Aria Pratama, analis tiket olahraga

Ringkasan

Masalah tout tiket di Manchester United menggambarkan tantangan industri sportainment dalam era digital. Klub terus mengembangkan kebijakan yang menekan praktik tidak adil sambil mencoba menjaga kenyamanan bagi suporter loyal. Perdebatan terkait privasi, transparansi, dan mekanisme verifikasi tetap menjadi bagian dari diskusi berkelanjutan antara klub, pendukung, dan regulator liga.

Inti insight: upaya pembatasan pembelian tiket melalui verifikasi dan pemantauan bertujuan menjaga hak suporter asli, meski menimbulkan friksi dengan sebagian penggemar. Sumber: BBC Sport
0
12

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.