Strategi Whitemail: Cara Efektif Melindungi Perusahaan dari Pengambilalihan Paksa
Pelajari strategi whitemail sebagai cara cerdas perusahaan untuk mencegah pengambilalihan paksa dengan menerbitkan saham baru kepada pihak ketiga yang bersahabat, sehingga meningkatkan biaya pengambilalihan dan memperkuat posisi perusahaan.
Adam Hayes, Ph.D., CFA, adalah penulis keuangan dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di Wall Street sebagai trader derivatif. Selain keahliannya dalam perdagangan derivatif, Adam juga ahli dalam ekonomi dan keuangan perilaku. Ia meraih gelar master ekonomi dari The New School for Social Research dan Ph.D. dalam sosiologi dari University of Wisconsin-Madison. Adam adalah pemegang gelar CFA dan memiliki lisensi FINRA Series 7, 55 & 63. Saat ini, ia melakukan riset dan mengajar sosiologi ekonomi serta studi sosial tentang keuangan di Hebrew University, Yerusalem.
Apa Itu Whitemail?
Whitemail adalah strategi pertahanan yang digunakan perusahaan sasaran untuk melawan upaya pengambilalihan paksa. Strategi ini melibatkan penerbitan sejumlah besar saham baru dengan harga di bawah pasar, yang kemudian dijual kepada pihak ketiga yang bersahabat.
Dengan cara ini, perusahaan sasaran meningkatkan jumlah saham yang harus dibeli oleh pengakuisisi untuk menguasai perusahaan, sehingga menaikkan biaya pengambilalihan. Selain itu, saham perusahaan terdilusi dan kepemilikan saham mayoritas kini dimiliki oleh pihak yang mendukung perusahaan sasaran.
Jika strategi whitemail berhasil menghalau pengambilalihan, perusahaan dapat memilih untuk membeli kembali saham yang diterbitkan atau membiarkannya tetap beredar.
Poin Penting
- Whitemail adalah strategi pertahanan pengambilalihan paksa dengan menerbitkan banyak saham baru kepada pemegang saham yang bersahabat.
- Tujuannya adalah mendilusi saham dan mendapatkan suara proxy yang cukup untuk menolak pengakuisisi yang tidak diinginkan.
- Jika berhasil, perusahaan sasaran dapat membeli kembali saham yang diterbitkan.
Memahami Strategi Whitemail
Ada dua taktik utama dalam upaya pengambilalihan paksa untuk menguasai perusahaan.
Pertama, pengakuisisi dapat melakukan tender offer, yaitu penawaran membeli saham pengendali perusahaan sasaran dengan harga tetap yang biasanya lebih tinggi dari harga pasar sebagai insentif bagi pemegang saham untuk menjual.
Penawaran ini bersifat resmi dengan syarat tertentu, seperti masa berlaku tawaran, dan harus dilaporkan ke Securities and Exchange Commission (SEC). Pengakuisisi juga wajib menjelaskan rencana mereka terkait perusahaan sasaran untuk membantu pengambilan keputusan.
Catatan
Strategi pertahanan lain yang umum digunakan meliputi poison pill, crown-jewel defense, white knight, dan Pac-Man defense.
Banyak strategi pertahanan melawan tender offer yang menyebabkan terjadinya proxy fight, yaitu upaya mengganti anggota dewan yang menolak pengambilalihan dengan anggota yang mendukungnya melalui persuasi pemegang saham.
Whitemail adalah salah satu cara untuk menghalau pengambilalihan dengan menerbitkan saham baru di bawah harga pasar kepada pihak yang bersahabat, sehingga menambah biaya bagi pengakuisisi dan mengurangi kemungkinan dukungan dari pemegang saham baru tersebut dalam tender offer atau proxy fight.
Whitemail merupakan salah satu dari beberapa strategi untuk mencegah pengambilalihan paksa.
Contoh Penerapan Whitemail
Misalnya, XYZ Corporation memiliki 1.000.000 saham beredar. ABC Inc. berniat mengakuisisi XYZ Corp dan mulai membeli saham sebanyak mungkin di pasar sekunder untuk mendapatkan saham pengendali.
Menyadari hal ini, XYZ Corp menerapkan kebijakan whitemail dengan menerbitkan 250.000 saham baru dengan diskon besar dari harga pasar dan menjualnya kepada DEF Industries, perusahaan yang memiliki hubungan baik dengan XYZ.
Kenaikan jumlah saham beredar dari 1.000.000 menjadi 1.250.000 saham meningkatkan jumlah saham yang harus dibeli ABC untuk menguasai perusahaan. Selain itu, hak suara terdilusi sehingga kekuatan ABC untuk memilih anggota dewan yang mendukung pengambilalihan berkurang.
Apa Itu Pengambilalihan Paksa 51%?
Pengambilalihan paksa 51% terjadi ketika perusahaan pengakuisisi membeli 51% saham perusahaan sasaran secara bertahap dan diam-diam agar tidak terdeteksi. Dengan kepemilikan mayoritas ini, pengakuisisi dapat membuat keputusan akhir atas perusahaan.
Apa yang Terjadi pada Saham Anda Saat Pengambilalihan Paksa?
Biasanya, harga saham perusahaan sasaran naik selama proses pengambilalihan paksa karena pengakuisisi memberikan premi harga untuk membeli saham.
Apakah Pengambilalihan Paksa Legal?
Ya, pengambilalihan paksa adalah legal dan dilakukan melalui pembelian saham, pendekatan kepada pemegang saham, atau penggantian manajemen. Namun, proses ini dapat memunculkan masalah hukum yang berpotensi menghalangi pengambilalihan.
Kesimpulan
Dunia korporasi adalah arena kompetitif di mana perusahaan berlomba menguasai pasar dan meningkatkan keuntungan. Akuisisi adalah salah satu cara pertumbuhan yang efektif, namun tidak semua perusahaan sasaran ingin diambil alih.
Dalam menghadapi pengambilalihan paksa, perusahaan sasaran memiliki berbagai strategi pertahanan, salah satunya whitemail yang membuat proses akuisisi menjadi lebih mahal dan sulit bagi pengakuisisi.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Keuangan Perusahaan pada tanggal 14-01-2024. Artikel berjudul "Strategi Whitemail: Cara Efektif Melindungi Perusahaan dari Pengambilalihan Paksa" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Keuangan Perusahaan. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Strategi Whitemail: Cara Efektif Melindungi Perusahaan dari Pengambilalihan Paksa " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Keuangan Perusahaan. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


