Rahasia Terapi Tiga Obat untuk Mengatasi COPD
Terapi tiga obat untuk COPD menggabungkan tiga jenis obat inhalasi dalam satu dosis untuk membantu meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup. Pelajari bagaimana terapi ini bekerja, siapa yang cocok menjalani, dan perbandingannya dengan terapi dua obat.
Terapi tiga obat untuk COPD menghadirkan solusi inovatif dengan menggabungkan tiga jenis obat inhalasi yang dirancang untuk memperlancar pernapasan Anda. Obat-obatan ini bekerja bersama untuk mengurangi peradangan, melebarkan saluran napas, dan merilekskan otot-otot di sekitar saluran pernapasan.
Biasanya, pengobatan COPD melibatkan kombinasi beberapa obat yang memiliki fungsi berbeda. Beberapa obat membantu melebarkan saluran udara, sementara yang lain mengurangi pembengkakan pada paru-paru, sehingga Anda dapat bernapas lebih lega.
Salah satu metode pemberian obat yang efektif adalah melalui inhaler berbentuk huruf L, yang mengantarkan obat langsung ke paru-paru saat Anda menghirupnya.
Anda bisa menggunakan inhaler untuk setiap obat secara terpisah, atau kini, berkat kemajuan teknologi, tiga obat dapat digabungkan dalam satu inhaler untuk kemudahan penggunaan.
Apa Itu Terapi Tiga Obat?
Terapi ini menggabungkan tiga jenis obat inhalasi utama untuk COPD:
- Kortikosteroid yang berfungsi mengurangi peradangan pada saluran napas
- Long-acting beta-agonist yang membantu merilekskan otot di sekitar saluran napas
- Obat antikolinergik yang memperlebar saluran napas besar
Sebelumnya, terapi ini memerlukan dua inhaler terpisah: satu berisi kortikosteroid dan long-acting beta-agonist, dan satu lagi antikolinergik.
Pada tahun 2017, FDA menyetujui Trelegy Ellipta, inovasi pertama yang menggabungkan ketiga obat tersebut dalam satu inhaler. Kombinasi ini terdiri dari:
- flutikason furoat (kortikosteroid)
- vilanterol (long-acting beta-agonist)
- umeclidinium (antikolinergik)
Trelegy Ellipta digunakan sekali sehari dengan menghirup serbuk obat yang membuka saluran napas, mengurangi pembengkakan, dan memudahkan pernapasan selama 24 jam penuh.
Dokter biasanya merekomendasikan terapi ini bagi pasien yang belum cukup terbantu oleh terapi tunggal atau ganda untuk mengendalikan gejala dan mencegah kambuhnya COPD.
Apa Itu Terapi Dua Obat?
Terapi dua obat menggabungkan dua jenis obat dalam satu inhaler dan sudah digunakan sejak 2013.
Beberapa kombinasi terapi dua obat meliputi antikolinergik dan long-acting beta-agonist, seperti:
- Anoro Ellipta (umeclidinium dan vilanterol)
- Duaklir (aclidinium bromida dan formoterol fumarat)
Sementara itu, kombinasi lain menggabungkan long-acting beta-agonist dengan kortikosteroid, seperti:
- Breo Ellipta (flutikason furoat dan vilanterol)
Apakah Terapi Tiga Obat Lebih Efektif dari Terapi Dua Obat?
Terapi tiga obat terbukti mampu mengurangi frekuensi kambuh dan meningkatkan kualitas hidup penderita COPD lebih baik dibandingkan terapi dua obat. Namun, terapi ini juga memiliki risiko efek samping yang lebih tinggi.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menjalani terapi tiga obat mengalami lebih sedikit episode kambuh dan kemungkinan rawat inap yang lebih rendah dibandingkan dengan yang menggunakan terapi dua obat.
Analisis dari 21 studi mengungkapkan bahwa terapi tiga obat memperbaiki fungsi paru-paru dan kualitas hidup secara signifikan, meskipun terdapat peningkatan risiko pneumonia.
Menariknya, penggunaan ketiga obat dalam satu inhaler tidak terbukti lebih efektif dibandingkan penggunaan dalam tiga inhaler terpisah, namun menawarkan kemudahan yang dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan.
Potensi sinergi dari tiga obat yang bekerja dengan mekanisme berbeda mungkin menjadi alasan efektivitasnya, meskipun masih perlu penelitian lebih lanjut.
Siapa yang Cocok Menggunakan Terapi Ini?
Trelegy Ellipta direkomendasikan untuk penderita COPD, termasuk yang mengalami bronkitis kronis dan emfisema, terutama jika terapi dua obat sebelumnya belum memberikan hasil optimal. Namun, obat ini tidak dianjurkan untuk penderita asma.
Terapi dua obat seperti Anoro Ellipta dan Duaklir digunakan untuk perawatan jangka panjang COPD, sedangkan Breo Ellipta juga disetujui untuk pengobatan asma pada orang dewasa.
Apa Saja Efek Sampingnya?
Efek samping umum terapi tiga obat meliputi:
- Sakit kepala
- Nyeri punggung
- Perubahan rasa
- Diare
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Gejala flu perut
Risiko lain yang mungkin terjadi adalah:
- Peningkatan risiko pneumonia
- Infeksi jamur mulut
- Perburukan infeksi seperti tuberkulosis
- Pengeroposan tulang
- Glaukoma dan katarak
Trelegy Ellipta, Anoro Ellipta, dan Duaklir mengandung peringatan khusus terkait risiko kematian pada penderita asma akibat long-acting beta-agonist seperti vilanterol, sehingga tidak direkomendasikan bagi pasien asma.
Kesimpulan
Jika terapi dua obat Anda belum mampu mengendalikan gejala COPD dengan baik, dokter mungkin menyarankan terapi tiga obat. Terapi ini berpeluang lebih efektif dalam mencegah kambuh serta meningkatkan kenyamanan pernapasan.
Sebelum beralih ke terapi baru, diskusikan dengan dokter mengenai kemungkinan efek samping, risiko berdasarkan riwayat kesehatan, serta cara mengelola efek samping yang mungkin muncul.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Kesehatan Seksual pada tanggal 08-05-2023. Artikel berjudul "Rahasia Terapi Tiga Obat untuk Mengatasi COPD" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Kesehatan Seksual. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Rahasia Terapi Tiga Obat untuk Mengatasi COPD " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Kesehatan Seksual. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


