Rahasia di Balik Tren Micro-Retirement yang Membebaskan Generasi Muda
ZAMONA Team
ZAMONA Team 1 tahun yang lalu
0
9.0K

Rahasia di Balik Tren Micro-Retirement yang Membebaskan Generasi Muda

Micro-retirement menjadi tren baru di kalangan generasi muda yang ingin menikmati hidup lebih seimbang dengan mengambil jeda karier yang terencana. Pelajari bagaimana Anda bisa merencanakan micro-retirement yang sukses dan menginspirasi.

Zach Lytle, pria berusia 26 tahun, meninggalkan pekerjaannya sebagai insinyur perangkat lunak setelah tiga tahun berkarier untuk menjelajahi Pacific Crest Trail, jalur sepanjang lebih dari 2.600 mil yang membentang dari Meksiko hingga Kanada.

Dia bukan satu-satunya. Banyak generasi Z dan milenial kini memilih untuk mengambil jeda dalam karier mereka, meski waktu berkarier relatif singkat. Di media sosial, jeda ini dikenal sebagai 'micro-retirement' atau 'mini-retirement'. Alih-alih menunggu sampai masa pensiun untuk berlibur panjang, micro-retirement memungkinkan Anda menikmati beberapa jeda panjang selama perjalanan karier.

Lalu, mengapa tren ini semakin diminati dan apakah cocok bagi Anda?

Intisari Penting

  • Banyak generasi muda mengambil jeda karier selama beberapa bulan yang dikenal sebagai micro-retirement.
  • Untuk melakukan micro-retirement, penting menghitung kebutuhan dana hidup dan menambahkan cadangan sekitar 20% untuk masa pencarian kerja kembali.
  • Micro-retirement membutuhkan perencanaan matang dan biaya, tetapi banyak yang merasa manfaatnya sepadan.

"Sekarang cara kita memandang kerja berubah. Khususnya milenial, kami tidak ingin terjebak di kantor 40-50 jam seminggu," ujar Leona Marlene, pembuat konten perjalanan, dalam sebuah video TikTok tahun 2024.

Zach sudah memikirkan untuk berhenti jauh sebelum benar-benar mengundurkan diri. Duduk di depan komputer seharian memperparah migrainnya, dan dia merasa belum pernah benar-benar beristirahat sejak lulus kuliah hingga mulai bekerja.

"Saya menonton video tentang Pacific Crest Trail ketika sedang tidak suka dengan pekerjaan saya, dan saya merasa itu yang harus saya lakukan: berhenti kerja dan berjalan kaki," ungkap Zach.

Fakta Menarik

Konsep micro-retirement bukan hal baru. Penulis Tim Ferriss dalam bukunya "The 4-Hour Workweek" sudah mengusulkan ide mini-retirement lebih dari 15 tahun lalu, sementara di dunia akademik, cuti sabatikal telah menjadi tradisi selama lebih dari satu abad.

Priya Malani, pendiri Stash Wealth, menjelaskan tren ini populer di kalangan muda karena mereka mulai meragukan pola kerja seumur hidup sebelum menikmati masa pensiun.

"Melihat orang tua kami bekerja keras sampai usia 65 tahun membuat kami sadar ada cara lain mengelola waktu dan keuangan," kata Malani.

Merencanakan Micro-Retirement

Micro-retirement membutuhkan persiapan matang, termasuk menghitung tabungan yang diperlukan, mengatur asuransi kesehatan, dan menyiapkan penjelasan untuk calon pemberi kerja di masa depan.

Malani menyarankan Anda menentukan durasi jeda yang diinginkan dan memperkirakan biaya bulanan selama periode tersebut. Setelah itu, tambahkan 20% sebagai cadangan untuk masa transisi kembali ke dunia kerja.

"Cadangan ini penting untuk mengantisipasi waktu yang diperlukan menemukan pekerjaan baru atau memulai sumber penghasilan baru," jelasnya.

Persiapkan Asuransi Kesehatan

Beberapa klien Malani memilih asuransi kesehatan katastropik, yang dirancang bagi orang muda dan sehat untuk perlindungan terhadap kondisi darurat dengan premi rendah dan deductible tinggi.

Sebelum berhenti kerja, Zach sudah menabung sekitar $20.000 dan menganggarkan $8.000 untuk pendakian, meski rencananya hanya menempuh setengah jalur. Ia juga masih tercakup dalam asuransi kesehatan orang tua hingga usia 26 tahun, sehingga hanya tanpa asuransi sebentar setelah itu.

Siapkan Kembali Karier dan Dana Pensiun

Setelah tiga bulan mendaki dan satu bulan mengunjungi keluarga, Zach kembali mencari pekerjaan. Prosesnya lebih lama dari perkiraan, sehingga ia bekerja di restoran sementara menunggu peluang baru. Lima bulan kemudian, ia menemukan pekerjaan yang lebih memuaskan.

"Saya akhirnya berada di tempat yang membuat saya bahagia, jadi semuanya berjalan baik," ujarnya.

Untuk kekhawatiran soal tabungan pensiun yang tertunda akibat jeda kerja, Malani menenangkan bahwa jika Anda masih muda dan sudah mulai menabung, melewatkan satu tahun tidak masalah karena masih bisa mengejar ketertinggalan.

"Micro-retirement adalah investasi untuk diri sendiri — hidup bukan hanya soal kerja," tambahnya.

Poin Penting

Jika Anda tertarik mencoba micro-retirement, lakukan dengan perencanaan matang. Pastikan dana cukup untuk memenuhi kebutuhan selama masa jeda, termasuk cadangan 20% untuk transisi kerja berikutnya. Jangan lupa atur asuransi kesehatan dan persiapkan narasi untuk calon pemberi kerja. Setelah semuanya siap, nikmati waktu istirahat Anda sepenuhnya — waktu itu milik Anda.

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Perencanaan Pensiun pada tanggal 29-05-2024. Artikel berjudul "Rahasia di Balik Tren Micro-Retirement yang Membebaskan Generasi Muda" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Perencanaan Pensiun. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " Rahasia di Balik Tren Micro-Retirement yang Membebaskan Generasi Muda " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Perencanaan Pensiun. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.

0
9.0K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.