Misteri 'Panggilan Kekosongan': Fenomena Diri yang Mengejutkan dari Tempat Tinggi
Crystal Raypole
Crystal Raypole 5 tahun yang lalu
Penulis & Editor Medis #Kesehatan Seksual
0
1.7K

Misteri 'Panggilan Kekosongan': Fenomena Diri yang Mengejutkan dari Tempat Tinggi

Pernahkah Anda merasakan dorongan tiba-tiba untuk melompat dari tempat tinggi atau melakukan hal berbahaya tanpa alasan jelas? Fenomena ini dikenal sebagai 'panggilan kekosongan' dan memiliki penjelasan ilmiah yang menarik dan bukan tanda keinginan bunuh diri.

'Panggilan kekosongan' adalah pengalaman psikologis di mana seseorang merasakan dorongan singkat untuk menjatuhkan diri dari tempat tinggi. Meskipun terasa menakutkan, fenomena ini cukup umum dan biasanya tidak berbahaya.

Wanita bersandar di pagar jembatan di hutan
Gambar: Wanita bersandar di pagar jembatan di hutan

Pernahkah Anda berdiri di atap, jembatan, atau tepi tebing dan tiba-tiba bertanya pada diri sendiri, "Bagaimana jika aku melompat?" Dorongan ini muncul tiba-tiba dan menghilang secepat datangnya.

Fenomena ini disebut l’appel du vide dalam bahasa Prancis, yang berarti 'panggilan kekosongan', menggambarkan dorongan untuk melemparkan diri ke jurang kosong. Menariknya, ini bukan tanda keinginan bunuh diri.

Sebuah studi pada 2012 yang menjadi satu-satunya penelitian mendalam tentang fenomena ini menunjukkan bahwa dorongan tersebut mungkin memiliki penjelasan ilmiah yang sederhana.

Contoh umum dari fenomena ini

'Panggilan kekosongan' juga dikenal sebagai fenomena tempat tinggi, karena sering terjadi saat seseorang berada di tempat tinggi. Namun, dorongan ini juga bisa muncul saat melakukan aktivitas berisiko tinggi lainnya.

Contohnya termasuk dorongan untuk:

  • memutar setir mobil ke arah lalu lintas yang berlawanan secara tiba-tiba saat mengemudi
  • melompat ke air dalam dari perahu atau jembatan
  • berdiri di rel kereta api atau melompat di depan kereta
  • mengiris diri sendiri saat memegang pisau
  • memasukkan benda logam ke dalam stop kontak listrik
  • memasukkan tangan ke dalam api atau alat penghancur sampah

Walaupun muncul, Anda segera menolak dorongan tersebut karena sadar akan bahayanya. Namun, pikiran itu tetap muncul singkat dalam benak Anda.

Apakah ini normal?

Sangat normal dan umum dialami oleh banyak orang.

Dalam studi 2012 terhadap 431 mahasiswa, ditemukan bahwa:

  • Lebih dari separuh peserta yang tidak pernah berpikir untuk bunuh diri pernah mengalami fenomena ini, baik dengan membayangkan melompat maupun merasakan dorongan melompat.
  • Sekitar tiga perempat dari mereka yang pernah memiliki pikiran bunuh diri juga mengalami fenomena ini.
  • Mereka yang lebih sensitif terhadap kecemasan namun jarang memiliki pikiran bunuh diri lebih mungkin mengalami fenomena ini.

Apa penyebabnya?

Belum ada jawaban pasti, namun penelitian awal memberikan beberapa wawasan.

Berdasarkan wawancara dengan 431 mahasiswa, fenomena ini kemungkinan terkait dengan cara kerja otak.

Insting bertahan hidup

Ketika Anda melihat ke bawah dari tempat tinggi atau berada dalam situasi berbahaya, otak mengirimkan sinyal peringatan seperti "Jauhkan diri!" atau "Jangan sentuh!".

Sinyal ini muncul sangat cepat sehingga Anda secara naluriah mundur tanpa sadar alasannya. Namun, saat merenungkan kembali, Anda mungkin salah mengira sinyal ini sebagai dorongan untuk melompat atau melakukan hal berbahaya lainnya.

Sensitivitas terhadap kecemasan

Kenapa otak bisa sampai memunculkan pikiran seperti itu? Jika Anda tidak ingin menyakiti diri sendiri, mengapa membayangkan hal itu?

Jawabannya mungkin berkaitan dengan sensitivitas kecemasan — ketakutan terhadap gejala kecemasan. Studi menunjukkan orang dengan sensitivitas kecemasan lebih tinggi cenderung mengalami fenomena ini.

Orang dengan sensitivitas kecemasan sering menganggap denyut jantung yang cepat sebagai tanda serangan jantung atau gejala panik sebagai tanda akan pingsan atau bahkan mati.

Mereka mungkin mengartikan sinyal otak yang tidak mereka pahami sebagai sesuatu yang berbahaya.

Batasan penelitian

Penelitian ini belum membuktikan mekanisme pasti dari fenomena ini dan memiliki keterbatasan.

Walaupun sampel cukup besar, peserta semua mahasiswa dan sebagian besar berkulit putih. Penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih beragam diperlukan.

Penulis juga menyinggung bahwa pencarian sensasi bisa berperan dalam fenomena ini dan merekomendasikan penelitian lanjutan mengenai sensitivitas kecemasan.

Apakah fenomena ini memiliki arti khusus?

Umumnya, Anda tidak perlu khawatir jika mengalami 'panggilan kekosongan'. Banyak orang juga merasakan hal serupa tapi jarang membicarakannya.

Pikiran ini biasanya tidak menunjukkan kondisi kesehatan mental atau keinginan bunuh diri jika terjadi sendiri dan tidak menimbulkan gangguan berkepanjangan.

Reaksi Anda yang segera menjauh dari bahaya dan meyakinkan diri bahwa Anda tidak akan melakukan hal itu, justru menunjukkan keinginan kuat untuk terus hidup.

Kapan harus mencari bantuan?

Perlu diingat, fenomena ini kadang mirip dengan pikiran bunuh diri. Jika Anda memiliki pikiran bunuh diri, kemungkinan Anda juga mengalami fenomena ini.

Banyak orang memiliki pikiran bunuh diri tanpa membuat rencana atau niat nyata untuk melakukannya. Namun, penting untuk konsultasi dengan profesional jika pikiran tersebut terus muncul.

Butuh bantuan segera?

Jika Anda berpikir bunuh diri atau menyakiti diri, segera hubungi layanan bantuan krisis lokal atau hotline darurat 988 untuk mendapatkan dukungan.

Juga, konsultasikan dengan tenaga kesehatan jika Anda mengalami gejala depresi atau kecemasan seperti:

  • Kecemasan yang sering muncul
  • Rasa putus asa
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Perubahan suasana hati yang tiba-tiba
  • Sulit tidur atau bangun dari tempat tidur
  • Perasaan gelisah atau akan terjadi sesuatu yang buruk
  • Rasa kesepian yang terus-menerus

Tanpa penanganan, gejala ini cenderung memburuk, jadi penting untuk segera mencari bantuan terutama jika gejala menghambat aktivitas sehari-hari atau kualitas hidup.

Pikiran mengganggu

Jika dorongan tersebut terus-menerus muncul dan mengganggu kehidupan sehari-hari, ini bisa disebut pikiran mengganggu.

Pikiran mengganggu memang umum dialami, dan biasanya tidak berbahaya jika muncul sesekali.

Namun, jika sering terjadi dan menyebabkan stres, atau Anda merasa perlu melakukan tindakan tertentu untuk menguranginya, konsultasikan dengan terapis atau dokter.

Hal ini bisa menjadi tanda gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Kesimpulan

Jika Anda mengalami 'panggilan kekosongan', biasanya tidak perlu cemas. Ini adalah salah satu cara otak yang unik dan belum sepenuhnya dipahami untuk memperingatkan Anda akan bahaya, dialami oleh banyak orang.

Namun, jika dorongan ini disertai pikiran bunuh diri, niat melakukan tindakan berbahaya, atau membuat Anda merasa tidak nyaman, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan mental.

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Kesehatan Seksual pada tanggal 17-01-2020. Artikel berjudul "Misteri 'Panggilan Kekosongan': Fenomena Diri yang Mengejutkan dari Tempat Tinggi" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Kesehatan Seksual. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " Misteri 'Panggilan Kekosongan': Fenomena Diri yang Mengejutkan dari Tempat Tinggi " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Kesehatan Seksual. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.

0
1.7K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.