Mengungkap Pesona Film Kategori B: Mengapa Film 'Trash' Menjadi Pilihan Favorit?
Film kategori B sering dianggap sebelah mata, namun kenyataannya mereka menawarkan pengalaman unik yang sulit ditemukan di film-film besar. Temukan alasan di balik daya tarik film-film ini dan kenapa banyak orang justru menikmatinya.
Film kategori B menyajikan sudut pandang yang berbeda dalam dunia perfilman.
Di tengah banjirnya film dan serial berkualitas tinggi dengan anggaran besar dan efek khusus canggih, terkadang penonton merasa jenuh dan butuh sesuatu yang segar. Di sinilah film kategori B hadir sebagai penyegar—diproduksi dengan biaya minim, menggunakan kamera sederhana, dan sering kali dibintangi aktor amatir. Meskipun elemen-elemennya bisa berubah-ubah, inti dari genre ini tetap sama, membuatnya kurang diminati oleh khalayak luas secara serius.
Pada episode kali ini, para pembawa acara podcast "Smoortir" menggali alasan mengapa film-film yang sering disebut "sampah sinema" ini justru memiliki daya tarik tersendiri bagi penonton. Mereka juga membahas sejarah film B dan grindhouse era 1960-an, serta mengenang kembali studio Asylum yang terkenal dengan produksi uniknya.
Jangan lupa untuk mendukung kami dengan memberi like dan rating, serta berlangganan podcast "Smoortir" di semua platform. Dukungan Anda sangat berarti bagi perkembangan kami!
08:45 — Sejarah film exploitation dari era 1960-an hingga sekarang.
15:23 — Mengapa orang sengaja menonton film buruk: untuk memahami seni dari berbagai sisi atau sekadar hiburan?
21:17 — Cara membuat film agar tidak masuk kategori B.
27:09 — Apakah serial Rusia tahun 1990-an bisa dikategorikan sebagai film trash?
33:54 — Apakah produksi film sampah masih ada saat ini atau kita sedang menyaksikan akhir era tersebut?
Rekomendasi Film dan Serial Terkait
Kami telah mengumpulkan daftar film dan serial yang dibahas dalam episode ini:
- "Dick Tracy", sutradara Warren Beatty, 1990.
- "Teenage Mutant Ninja Turtles", sutradara Steve Barron, 1990.
- "Total Recall", sutradara Paul Verhoeven, 1990.
- "Suspiria", sutradara Dario Argento, 1977.
- "Shaft", sutradara Gordon Parks, 1971.
- "Blacula", sutradara William Crain, 1972.
- "Live and Let Die", sutradara Guy Hamilton, 1973.
- "Vanishing Point", sutradara Richard C. Sarafian, 1971.
- "Faster, Pussycat! Kill! Kill!", sutradara Russ Meyer, 1965.
- "Red Leather", creator Alex Pina, 2021–sekarang.
- "The Immoral Mr. Teas", sutradara Russ Meyer, 1959.
- "Sharknado", sutradara Anthony Ferrante, 2013.
- "Anastasia", sutradara Blake J. Harris, 2020.
- "365 Days", sutradara Barbara Białowąs dan Tomasz Mandes, 2020.
- "Threat from the Deep", sutradara Christopher Ray, 2012.
- "The Last Level: Escape from Rankala", sutradara Ryan Prince, 2019.
- "Avengers Grimm", sutradara Jeremy Inman, 2015.
- "Streets of Broken Lights", creator Alexander Kapitsa, 1998–2019.
- "Batman & Robin", sutradara Joel Schumacher, 1997.
- "Attack of the Giant Blurry Finger", sutradara Cody Clark, 2021.
- "Awfully Slow Killer with Extremely Ineffective Weapon", sutradara Richard Gale, 2008.
Berlangganan podcast "Smoortir" dan dengarkan di platform favorit Anda: Apple Podcasts, Yandex.Music, Anchor.fm, YouTube, VKontakte, Spotify, RSS, dan banyak lagi.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Podcast ZAMONA pada tanggal 29-04-2022. Artikel berjudul "Mengungkap Pesona Film Kategori B: Mengapa Film 'Trash' Menjadi Pilihan Favorit?" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Podcast ZAMONA. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Mengungkap Pesona Film Kategori B: Mengapa Film 'Trash' Menjadi Pilihan Favorit? " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Podcast ZAMONA. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


