Mengungkap Fenomena Affluenza: Dampak Kekayaan dan Privilege dalam Kehidupan Sosial
Adam Hayes
Adam Hayes 4 tahun yang lalu
Profesor Sosiologi Ekonomi, Penulis Keuangan, dan Pemimpin Pemikiran #Kekayaan
0
6.4K

Mengungkap Fenomena Affluenza: Dampak Kekayaan dan Privilege dalam Kehidupan Sosial

Affluenza adalah kondisi sosial yang muncul dari keinginan kuat untuk kaya dan sukses, yang menyebabkan ketidakmampuan memahami konsekuensi tindakan akibat keistimewaan ekonomi. Pelajari bagaimana fenomena ini mempengaruhi perilaku dan hubungan sosial serta cara menghindarinya.

Adam Hayes, Ph.D., CFA, adalah penulis keuangan dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di Wall Street sebagai trader derivatif. Selain keahlian dalam perdagangan derivatif, Adam juga ahli dalam ekonomi dan keuangan perilaku. Ia meraih gelar master di bidang ekonomi dari The New School for Social Research dan gelar Ph.D. dalam sosiologi dari University of Wisconsin-Madison. Sebagai pemegang sertifikat CFA dan lisensi FINRA Series 7, 55, & 63, Adam kini meneliti dan mengajar sosiologi ekonomi serta studi sosial keuangan di Hebrew University, Yerusalem.

Apa Itu Affluenza?

Affluenza adalah kondisi sosial yang muncul dari dorongan kuat untuk menjadi lebih kaya atau sukses. Kondisi ini juga dapat diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang memahami konsekuensi tindakannya akibat status sosial atau keistimewaan ekonomi yang dimilikinya.

Poin Penting

  • Affluenza terjadi pada individu yang merasa tidak akan bertanggung jawab atas tindakan mereka karena posisi sosial mereka.
  • Mereka yang mengalami affluenza sering gagal menyadari dampak sosial dari tindakan mereka, yang bisa menyebabkan kerugian fisik atau mental pada orang lain.
  • Affluenza juga mencakup obsesi berlebihan untuk mengejar kekayaan dan kesuksesan, yang dapat merusak hubungan dan memicu depresi atau kecemasan.
  • Para ilmuwan sosial mengaitkan kemunculan affluenza dengan budaya modern yang mengagungkan kekayaan, namun ada strategi untuk menghindari kondisi ini.
  • Gejala affluenza meliputi fokus berlebihan pada pekerjaan dan penghasilan, serta citra diri yang sangat terkait dengan status finansial.

Memahami Affluenza

Kata "affluenza" merupakan gabungan dari "affluence" (kekayaan) dan "influenza" (penyakit flu). Ini merupakan gejala dari budaya yang sangat materialistis, di mana pengumpulan kekayaan dianggap sebagai pencapaian tertinggi. Orang yang terkena kondisi ini biasanya merasakan ketidakpuasan yang terus-menerus meski sudah mencapai kesuksesan ekonomi yang diinginkan, karena mereka selalu menginginkan lebih.

Menurut teori affluenza, penderita meyakini bahwa uang akan membawa kebahagiaan. Namun, mereka sering merasa bahwa pengejaran kekayaan justru menghilangkan kepuasan dan membuat mereka selalu merasa tidak cukup. Mereka kesulitan berfungsi secara sosial dan membedakan benar atau salah karena lingkungan keistimewaan yang melindungi mereka dari realitas dunia dan menghalangi perkembangan empati terhadap orang dengan latar belakang sederhana.

Dalam masyarakat dengan ketimpangan pendapatan yang meningkat, mereka yang memiliki keistimewaan finansial cenderung mengisolasi diri dari masyarakat umum. Fenomena ini menumbuhkan rasa memiliki hak istimewa yang berkelanjutan: orang kaya merasa mereka pantas berada di kelas sosial dengan kecerdasan dan bakat superior, sehingga aturan sosial yang berlaku bagi orang lain tidak berlaku bagi mereka.

Gejala affluenza meliputi fokus sempit pada pekerjaan dan penghasilan, hubungan pribadi yang tegang, depresi, citra diri yang terkait dengan status finansial, dan kesulitan berinteraksi dengan orang lain.

Penting

Tempat tinggal dan lingkungan tempat membesarkan anak juga memengaruhi mobilitas sosial. Sebagian besar keluarga kelas menengah atas tinggal di lingkungan yang aman dengan sekolah berkualitas, faktor-faktor yang mendukung keberhasilan di masa depan.

Affluenza dan Media

Affluenza telah menjadi topik buku, acara televisi, dan bahkan pembelaan hukum dalam beberapa kasus kriminal.

Pada Desember 2013, seorang remaja Texas yang mengemudi dalam pengaruh alkohol dan menyebabkan kematian empat pejalan kaki dijatuhi hukuman 10 tahun masa percobaan tanpa penjara setelah pengacaranya berargumen bahwa latar belakang keluarganya yang kaya membuatnya tidak memahami konsekuensi tindakannya.

Pada Juni 2016, seorang perenang Stanford yang terbukti melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswa wanita dijatuhi hukuman penjara enam bulan. Hakim menyatakan bahwa hukuman penjara akan berdampak berat pada terdakwa, yang diduga merujuk pada kekayaan dan latar belakang terlindungi terdakwa, memengaruhi keputusan hukuman.

Fenomena Affluenza di Amerika

Affluenza paling umum terjadi di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, yang terkenal dengan budaya individualisme kuat. Penelitian menunjukkan bahwa mencapai tingkat pendapatan tertinggi lebih mudah jika keluarga sebelumnya juga berada di tingkat tersebut, termasuk orang tua. Kelas sosial saat lahir sangat berkorelasi dengan status sosial yang dicapai, memperkuat kondisi affluenza.

Penelitian Stanford (2019) menganalisis "intergenerational elasticity" (IGE), yaitu sejauh mana pendapatan orang tua memengaruhi pendapatan anak dewasa. Rata-rata IGE sekitar 0,5, artinya pendapatan orang tua memengaruhi sekitar setengah pendapatan anak. Pada kelompok dengan pendapatan tinggi, korelasinya mencapai dua pertiga, menunjukkan peluang besar untuk tetap kaya jika lahir dalam keluarga kaya.

Namun, pengaruh ini tidak sama pada semua segmen masyarakat. Misalnya, perempuan menunjukkan korelasi pendapatan yang lebih rendah dengan orang tua dibanding laki-laki, kemungkinan karena perempuan bekerja lebih sedikit ketika pasangan mereka memiliki penghasilan besar.

"Transmisi Keuntungan" Antar Generasi

Salah satu faktor utama adalah pendidikan. Orang tua kaya lebih mungkin memiliki gelar perguruan tinggi dan menjadi panutan agar anak-anak mereka juga menempuh pendidikan tinggi. Mereka juga mampu memasukkan anak ke sekolah yang lebih baik.

Studi Johns Hopkins terhadap 790 siswa di Baltimore menunjukkan hanya 4% siswa berpenghasilan rendah yang melanjutkan ke perguruan tinggi, dibandingkan 45% dari keluarga kaya. Pendidikan tinggi sangat meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi.

Selain pendidikan, transmisi kekayaan juga meliputi kepemilikan rumah, saham, asuransi jiwa, dan tabungan antar generasi. Kekayaan generasi terus bertambah di Amerika. Dalam 50 tahun terakhir, 20% rumah tangga dengan penghasilan tertinggi menguasai porsi pendapatan yang semakin besar, menurut laporan Pew Research Center 2020.

Jarak antara rumah tangga berpenghasilan tinggi dan rendah semakin melebar, sementara pendapatan kelas menengah menurun. Keluarga kaya tidak hanya mewariskan uang, tetapi juga kesempatan membangun kekayaan.

Cara Menghindari Affluenza

Affluenza bukanlah diagnosa medis resmi, melainkan kondisi sosial dan lingkungan yang memicu perilaku maladaptif. Namun, orang tua dapat mencegahnya berkembang pada anak-anak mereka.

Di era parenting yang sangat mengawasi, anak sering tidak memahami uang dan keuangan. Semakin dini mengajarkan mereka tentang hal ini, semakin bertanggung jawab secara finansial mereka nantinya.

Anak belajar banyak dari perilaku orang tua. Jika Anda menunjukkan kerja keras, cara menabung, dan menghindari pembelian impulsif, anak juga akan meniru sikap tersebut.

Ajarkan Cara Mengelola Uang

Jika anak tidak mengerti nilai uang dan cara mengelolanya, mereka cenderung cepat menghabiskannya. Cara efektif adalah membuka rekening tabungan untuk membantu mereka menyimpan uang yang mereka dapatkan atau hadiah uang tunai.

Berikan cek saat ulang tahun atau hari besar agar mereka bisa menabung. Saat anak lebih dewasa, mereka dapat mengelola rekening tersebut sendiri, sehingga belajar menghargai uang dan berpikir dua kali sebelum mengeluarkannya untuk hal yang tidak perlu.

Tetapkan Batasan

Anak secara alami akan menguji batasan. Dengan menetapkan aturan, Anda membantu mereka menjadi dewasa yang bertanggung jawab secara finansial. Memenuhi setiap keinginan anak bisa menjebak mereka dalam budaya kepuasan instan dan utang yang berbahaya, yang tidak Anda inginkan saat mereka menerima warisan atau bisnis keluarga.

Tip

Mengajarkan anak bersedekah, menetapkan batas, dan mendorong mereka menghasilkan uang sendiri dapat mencegah rasa "hak istimewa" saat dewasa.

Misalnya, jika anak menerima hadiah uang, ajarkan mereka menyimpan tiga perempat dan menggunakan seperempatnya. Ini mengajarkan kesabaran dan pentingnya menabung daripada puas instan.

Jangan Menyelamatkan Mereka dari Kesalahan

Mengelola uang butuh waktu dan anak pasti akan melakukan kesalahan. Namun, jika Anda terus menyelamatkan mereka, mereka tidak belajar konsekuensi. Misalnya, jika anak sudah menghabiskan uang jajan mingguannya tapi ingin membeli aplikasi iPhone terbaru, jangan membelikannya. Anak harus belajar bahwa pengeluaran punya akibat.

Jadilah Pembelanja Cerdas

Di dunia penuh iklan ini, anak perlu belajar menjadi pembelanja yang cerdas. Mudah terjebak membeli barang dengan harga terlalu mahal atau garansi yang tidak perlu. Orang tua harus mengajarkan cara membandingkan harga dan mencari penawaran terbaik agar anak membuat keputusan bijak dan tidak terburu-buru.

Dorong Anak untuk Bekerja

Pendidikan adalah fokus utama selama sekolah menengah, tapi anak tetap bisa menghasilkan uang. Meski tidak setiap hari, beberapa shift kerja di toko lokal atau menjadi pengasuh anak saat akhir pekan bisa menanamkan etos kerja. Membantu pekerjaan rumah atau lingkungan sekitar juga mengajarkan pentingnya bekerja.

FAQ tentang Affluenza

Apa Itu Pembelaan Affluenza?

Dalam beberapa kasus hukum di AS, pembela "affluenza" menyatakan bahwa kondisi sosial klien membuat mereka tidak memahami akibat tindakan mereka, sehingga tidak bisa bertanggung jawab secara kriminal. Pembelaan ini kadang membuat hukuman lebih ringan bagi terdakwa kaya.

Siapa "Remaja Affluenza"?

Pada 2013, Ethan Couch, remaja 16 tahun, dijuluki "remaja affluenza" oleh media saat diadili di Texas karena pembunuhan tidak disengaja saat mengemudi dalam pengaruh alkohol. Hakim menjatuhi hukuman masa percobaan 10 tahun tanpa penjara setelah pengacara membela bahwa kekayaan keluarga membuat Ethan tidak memahami konsekuensi perbuatannya. Keputusan ini menuai kontroversi luas.

Ethan menjalani dua tahun penjara setelah melanggar masa percobaan dan melarikan diri ke Meksiko, lalu dibebaskan pada 2018. Pada 2020, ia kembali ditangkap karena penggunaan narkoba, dan media tetap menyebutnya "remaja affluenza" meski usianya sudah 22 tahun.

Apa Lawan dari Affluenza?

Lawan affluenza bisa jadi mereka yang hidup dalam kemiskinan dan kesulitan keluar dari tantangan ekonomi, atau orang yang menjalani gaya hidup sederhana tanpa mengidamkan kekayaan atau barang bermerek. HuffPost menyebut fenomena ini "lowcashism," yaitu siklus kemiskinan, terpinggirkan, dan pilihan buruk yang membelenggu generasi muda.

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Kekayaan pada tanggal 03-06-2021. Artikel berjudul "Mengungkap Fenomena Affluenza: Dampak Kekayaan dan Privilege dalam Kehidupan Sosial" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Kekayaan. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " Mengungkap Fenomena Affluenza: Dampak Kekayaan dan Privilege dalam Kehidupan Sosial " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Kekayaan. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.

0
6.4K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.