Mengungkap Dunia Pasca-Apokaliptik yang Dikuasai Wanita dalam Seri 'Y. Pria Terakhir'
Aleksey Khromov
Aleksey Khromov 4 tahun yang lalu
Kritikus Film dan Televisi, Pembawa Acara Podcast #Film & Serial TV Inspiratif
0
4.0K

Mengungkap Dunia Pasca-Apokaliptik yang Dikuasai Wanita dalam Seri 'Y. Pria Terakhir'

Seri 'Y. Pria Terakhir' menyajikan kisah unik tentang dunia tanpa pria, namun alur yang lambat dan fokus pada politik membuatnya kurang menggugah. Temukan bagaimana dunia baru ini berjuang bertahan dan menggali makna di balik apokalips yang tak biasa.

Serial ini menawarkan konsep apokaliptik yang unik, namun cerita berjalan dengan tempo yang lambat dan protagonis utama sering terlupakan.

Pada 13 September, platform streaming Hulu merilis seri "Y. Pria Terakhir," yang diadaptasi dari komik karya Brian K. Vaughan. Proyek ini sudah dikembangkan sejak 2018, namun terasa seperti melewatkan momentum terbaiknya.

Adaptasi ini mempertahankan ide orisinal yang menarik, namun menyesuaikan dengan konteks zaman sekarang. Hasilnya adalah narasi gelap tentang perebutan kekuasaan, ketidaksetaraan gender, dan tantangan dunia pasca pandemi—tema-tema yang sudah sering diangkat dan mulai terasa jenuh bagi penonton.

Dunia Serial Lebih Menonjol Dibandingkan Alur Cerita yang Dinamis

Yorick Brown (Ben Schnetzer) adalah sosok yang biasa saja dan sering mengalami kegagalan. Ia bercita-cita menjadi pesulap terkenal, namun saat ini hanya mengajarkan sulap kepada anak-anak, melatih monyet kapusin bernama Ampersand, dan berjuang membayar sewa apartemen. Meski begitu, ia berani melamar kekasihnya, Beth (Juliana Canfield).

Kakak Yorick, Hero (Olivia Thirlby), bekerja sebagai paramedis dan menjalani hubungan terlarang dengan pria yang sudah menikah. Sementara ibu mereka, Jennifer (Diane Lane), adalah anggota kongres yang berambisi mempengaruhi kebijakan presiden.

Tiba-tiba, seluruh makhluk jantan di dunia, baik manusia maupun hewan, meninggal secara misterius kecuali Yorick dan Ampersand. Jennifer pun harus memimpin pemerintahan negara, sementara Yorick harus bersembunyi dari masyarakat yang panik. Mereka berusaha mengungkap penyebab bencana ini dan mencari cara menyelamatkan masa depan.

Adegan dari serial 'Y. Pria Terakhir'
Adegan dari serial 'Y. Pria Terakhir'

Deskripsi sebelumnya merupakan spoiler ringan untuk episode pertama; seperti komik aslinya, serial ini membangun ketegangan dengan perlahan, mengungkap titik balik bencana di akhir episode. Tanpa konteks ini, ide cerita sulit dipahami.

"Y. Pria Terakhir" mengusung banyak garis cerita. Selain tokoh utama, ada kisah bertahan hidup mantan juru bicara presiden, Nora (Marin Ireland), dan putrinya. Hero juga melakukan perjalanan bersama Sam (Elliot Fletcher), seorang pria transgender yang tidak ada dalam komik asli, namun penambahan ini sangat tepat. Cerita mengangkat isu punahnya kromosom Y, yang mungkin tidak dimiliki oleh individu transgender.

Adegan dari serial 'Y. Pria Terakhir'
Adegan dari serial 'Y. Pria Terakhir'

Penceritaan berbagai karakter dengan drama pribadi mengingatkan pada musim awal serial populer seperti "The Walking Dead" atau "The Leftovers," di mana kisah individu membentuk gambaran besar. Namun, pendekatan ini kurang efektif di sini. Serial lain menggambarkan perubahan drastis yang memaksa karakter beradaptasi, sedangkan dalam seri ini, garis cerita Yorick mengisyaratkan bahwa ada harapan penyelesaian masalah. Namun, fokus lebih banyak pada dunia di sekelilingnya daripada perkembangan cerita utama.

Fokus pada Perempuan, Namun Protagonis Utama Terabaikan

Dalam komik karya Vaughan, Yorick merupakan pusat cerita—seorang pria biasa yang tiba-tiba menjadi makhluk paling penting di planet ini. Penulis juga menyoroti bagaimana sosok ini menjadi objek pengamatan dan penelitian.

Adegan dari serial 'Y. Pria Terakhir'
Adegan dari serial 'Y. Pria Terakhir'

Serial ini berhasil menyampaikan ide kedua dengan baik, namun ada masalah pada ide pertama. Yorick tidak lagi menjadi protagonis utama. Bahkan dalam kredit pembuka, nama Ben Schnetzer hanya disebutkan ketiga setelah pemeran lainnya. Jennifer dan perjuangan politiknya mendapatkan sorotan utama. Hal ini sebenarnya positif karena serial mengangkat intrik politik dalam dunia pasca-apokaliptik sekaligus mengajak penonton merenungkan ketergantungan dunia pada pria dalam banyak bidang. Salah satu kalimat menarik dari presiden baru adalah, "Kita membutuhkan wanita yang menjadi yang pertama di bidangnya."

Serial ini bukan sekadar pesan feminis, meskipun sebagian besar tim produksi adalah wanita, termasuk showrunner, sutradara, dan juru kamera. Lebih dari itu, serial ini seperti eksplorasi ilmiah ala National Geographic dalam "Earth: Life Without People," hanya saja fokus pada punahnya satu jenis kelamin.

Adegan dari serial 'Y. Pria Terakhir'
Adegan dari serial 'Y. Pria Terakhir'

Sayangnya, di beberapa bagian terdapat stereotip yang kurang mendalam. Yorick yang awalnya digambarkan canggung dan ragu-ragu dalam komik, kini dalam serial menjadi sosok pasif dan remaja yang kurang berkontribusi. Tokoh Agen 355 (Ashley Romans) tetap menjadi karakter kuat dan menarik, namun Yorick lebih sering dibawa oleh para wanita kuat di sekitarnya tanpa banyak inisiatif sendiri.

Adegan dari serial 'Y. Pria Terakhir'
Adegan dari serial 'Y. Pria Terakhir'

Selain itu, karakter pria sebelum punah dan wanita konservatif dalam serial diberi sifat negatif yang berlebihan. Misalnya, kekasih Hero digambarkan sebagai penipu, sementara lawan politik Jennifer terlalu fokus pada penampilan fisik.

Memang membandingkan serial dengan komik aslinya kurang adil, karena setiap adaptasi harus berdiri sendiri. Namun, dalam komik, Jennifer adalah sosok yang menentang aborsi dan memiliki pandangan konservatif, sedangkan serial cenderung menghapus ambiguitas karakter, menjadikan tokoh kuat sebagai pahlawan tanpa cela dan tokoh lemah semakin lemah dan klise.

Topik Utama yang Terasa Sudah Terlalu Banyak Diangkat

Kebanyakan kritik terhadap serial ini berkaitan dengan waktu rilisnya pada 2021. Kini, kata "terlambat" sering muncul dalam ulasan film dan serial baru. Hal ini sangat terasa pada "Y. Pria Terakhir" yang memiliki perjalanan panjang.

Adegan dari serial 'Y. Pria Terakhir'
Adegan dari serial 'Y. Pria Terakhir'

Berita tentang adaptasi komik ini pertama kali muncul pada 2008. New Line Cinema dan DJ Caruso berencana membuat trilogi film dengan Shia LaBeouf sebagai Yorick. Namun, proyek berulang kali pindah tangan, dan sejak 2015, FX mulai mengembangkan versi serialnya.

Pengembangan serius baru dimulai pada 2018. Showrunner berganti dan setelah merger Fox dan Disney, proyek pindah ke Hulu. Pemeran utama juga berubah; awalnya Barry Keoghan dipertimbangkan. Penundaan juga terjadi akibat pandemi COVID-19.

Adegan dari serial 'Y. Pria Terakhir'
Adegan dari serial 'Y. Pria Terakhir'

Mengapa hal ini penting? Jika serial ini dirilis pada 2017, sebelum gelombang gerakan Me Too dan pandemi, serta sebelum kampanye politik besar di AS, mungkin tema ketidaksetaraan gender, apokalips, dan perebutan kekuasaan bisa terasa lebih segar. Kini, sudah ada banyak karya dengan tema serupa seperti "The Morning Show," "Deer Boy," "The Politician," "The Handmaid’s Tale," "I May Destroy You," dan "The Stand," sehingga "Y. Pria Terakhir" tampak mengulang tema lama yang sudah jenuh.

Tentu saja, tidak adil menyalahkan tim produksi atas waktu pengembangan yang panjang, namun hasilnya memang kurang memikat bagi penonton masa kini.

Adegan dari serial 'Y. Pria Terakhir'
Adegan dari serial 'Y. Pria Terakhir'

"Y. Pria Terakhir" menjadi tontonan sekali pakai yang kehilangan momentum terbaiknya. Dengan konsep apokalips yang unik dan dunia yang menarik, serial ini terjebak pada perkembangan cerita yang lambat dan pengulangan pesan yang sudah sering didengar. Penonton hanya bisa mengikuti beberapa karakter menarik dan mencoba menebak penyebab punahnya pria, namun kisah ini kemungkinan tidak akan melekat lama di ingatan.

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Film & Serial TV Inspiratif pada tanggal 19-09-2021. Artikel berjudul "Mengungkap Dunia Pasca-Apokaliptik yang Dikuasai Wanita dalam Seri 'Y. Pria Terakhir'" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Film & Serial TV Inspiratif. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " Mengungkap Dunia Pasca-Apokaliptik yang Dikuasai Wanita dalam Seri 'Y. Pria Terakhir' " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Film & Serial TV Inspiratif. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.

0
4.0K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.