Mengukur Kemajuan Sejati: Memahami Genuine Progress Indicator (GPI)
Genuine Progress Indicator (GPI) adalah alat ukur inovatif yang menggabungkan pertumbuhan ekonomi dengan dampak sosial dan lingkungan, memberikan gambaran menyeluruh tentang kesejahteraan sebuah negara.
Adam Hayes, Ph.D., CFA, adalah penulis keuangan dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di Wall Street sebagai trader derivatif. Selain keahliannya dalam perdagangan derivatif, Adam juga pakar di bidang ekonomi dan keuangan perilaku. Ia memperoleh gelar master di bidang ekonomi dari The New School for Social Research dan gelar Ph.D. di bidang sosiologi dari University of Wisconsin-Madison. Adam juga merupakan pemegang sertifikat CFA dan lisensi FINRA Series 7, 55, & 63. Saat ini, ia meneliti dan mengajar sosiologi ekonomi serta studi sosial keuangan di Hebrew University, Yerusalem.
Apa Itu Genuine Progress Indicator (GPI)?
Genuine Progress Indicator (GPI) adalah sebuah metrik yang dirancang untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu negara dengan cara yang lebih menyeluruh dibandingkan Produk Domestik Bruto (PDB). GPI tidak hanya memperhitungkan aktivitas ekonomi seperti PDB, tetapi juga memasukkan biaya dari dampak negatif seperti kejahatan, kerusakan lingkungan, dan pengurasan sumber daya alam.
GPI menggabungkan hasil positif dan negatif dari pertumbuhan ekonomi untuk menilai apakah pertumbuhan tersebut benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.
Poin-Poin Penting
- GPI mengukur pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan nasional secara menyeluruh.
- Berbeda dengan PDB, GPI memperhitungkan eksternalitas seperti polusi dan kerusakan sosial.
- GPI dianggap sebagai alat ukur yang lebih tepat bagi ekonomi hijau dan sosial.
- Para pendukung GPI berpendapat metrik ini memberikan pandangan lengkap tentang kesehatan ekonomi suatu negara.
- Kritikus menyatakan beberapa ukuran GPI bersifat subjektif sehingga mengurangi efektivitasnya sebagai alat ukur ekonomi.
Bagaimana Cara Kerja Genuine Progress Indicator?
GPI berupaya mengukur apakah dampak sosial dan lingkungan dari produksi dan konsumsi ekonomi memberikan efek positif atau negatif terhadap kesejahteraan masyarakat. Konsep ini berakar pada teori ekonomi hijau yang memandang pasar ekonomi sebagai bagian dari ekosistem.
Pengguna GPI percaya bahwa indikator ini lebih tepat dalam menilai keberlanjutan ekonomi dibandingkan PDB.
Sejarah Genuine Progress Indicator
Pada tahun 1930-an, pemerintah Roosevelt di AS berusaha menemukan cara untuk mengukur output ekonomi secara lebih akurat. Ekonom Simon Kuznets dari National Bureau of Economic Research diminta mengembangkan metrik baru dan memperkenalkan konsep Produk Domestik Bruto (PDB).
Namun, Kuznets memperingatkan bahwa PDB tidak mampu mengukur kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Pada tahun 1995, organisasi Redefining Progress di AS mengembangkan Genuine Progress Indicator (GPI) yang meliputi 26 indikator sosial, lingkungan, dan ekonomi untuk menilai kesejahteraan nasional secara lebih holistik.
Karena definisi GPI yang masih luas, para praktisi menetapkan parameter berbeda sehingga menyulitkan perbandingan antar negara. Setelah dua konferensi GPI, disempurnakanlah GPI versi 2.0 yang diuji coba di AS dan Kanada antara 2012-2014 untuk memperbaiki metode pengukuran.
Fakta Singkat
Sebelum tahun 1930-an, tidak ada metode resmi untuk mengukur pendapatan dan output nasional.
Rumus Menghitung GPI
Rumus GPI adalah:
GPI = Cadj + G + W - D - S - E - N
- Cadj = konsumsi pribadi yang disesuaikan dengan distribusi pendapatan
- G = pertumbuhan modal
- W = kontribusi tidak konvensional terhadap kesejahteraan, seperti kerja sukarela
- D = pengeluaran defensif pribadi
- S = aktivitas yang merusak modal sosial
- E = biaya kerusakan lingkungan
- N = aktivitas yang merusak modal alam
Penentuan nilai moneter untuk faktor-faktor non-pasar ini mengandung unsur subjektivitas, sehingga hasil perhitungan GPI dapat berbeda antar analis.
Penilaian Nilai Moneter dalam GPI
Menentukan nilai moneter untuk barang dan jasa non-pasar adalah tantangan besar. Para ekonom menggunakan berbagai metode seperti estimasi harga pasar, survei preferensi konsumen, metode harga bayangan, dan analisis harga hedonik untuk mengukur nilai ekonomi dari faktor-faktor tersebut.
Misalnya, harga bayangan digunakan untuk memperkirakan biaya kerusakan lingkungan atau kehilangan keanekaragaman hayati yang tidak memiliki harga pasar langsung.
Perbedaan Antara GPI dan PDB
PDB seringkali menghitung polusi sebagai dua kali keuntungan—saat penciptaan dan saat pembersihan. Sedangkan GPI menganggap polusi sebagai kerugian yang harus dikurangi dari nilai total, termasuk biaya pembersihan dan dampak negatifnya.
GPI menyeimbangkan pengeluaran PDB dengan biaya eksternal sosial dan lingkungan, sehingga memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.
Hubungan antara PDB dan GPI mirip dengan hubungan antara laba kotor dan laba bersih perusahaan, di mana GPI memperhitungkan biaya sosial dan lingkungan selain output ekonomi.
Kelebihan dan Kekurangan GPI
GPI menawarkan pandangan holistik terhadap ekonomi dengan memasukkan faktor-faktor yang diabaikan PDB seperti polusi, kejahatan, dan kerusakan sosial. Kontribusi sosial seperti kerja sukarela dan pendidikan tinggi juga dihargai dalam GPI.
Namun, subjektivitas dalam penilaian nilai dan definisi luas GPI menyebabkan kesulitan dalam perbandingan antar negara dan konsistensi pengukuran.
Kelebihan
- Memasukkan faktor lingkungan dan sosial yang tidak diperhitungkan dalam PDB
- Memberikan nilai pada kontribusi sosial seperti kerja sukarela
- Menyajikan dampak keseluruhan dalam satu angka yang dapat dibandingkan dari waktu ke waktu
Kekurangan
- Subjektivitas membuat perbandingan antar GPI sulit
- Definisi luas memungkinkan interpretasi dan perhitungan yang berbeda-beda
- Seringkali melibatkan asumsi terutama untuk variabel non-moneter
Contoh Implementasi GPI
Inisiatif Maryland Quality of Life menggunakan Genuine Progress Indicator untuk menilai kualitas hidup di negara bagian tersebut. Dengan 12 kategori dan 50 indikator, mereka memantau keberhasilan dan tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Misalnya, antara 2012 dan 2019, GPI Maryland menurun sebesar US$14,41 miliar, dengan penurunan pengeluaran rumah tangga dan peningkatan biaya defensif, namun juga mencatat peningkatan waktu luang dan kerja sukarela.
Kesimpulan
Genuine Progress Indicator adalah alat pengukur ekonomi yang lebih komprehensif dengan memasukkan faktor sosial dan lingkungan yang tidak tercakup dalam PDB. GPI memberikan wawasan holistik mengenai kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan ekonomi, menjadikannya alat penting untuk menilai kemajuan suatu negara di era modern.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Ekonomi pada tanggal 02-12-2023. Artikel berjudul "Mengukur Kemajuan Sejati: Memahami Genuine Progress Indicator (GPI)" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Ekonomi. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Mengukur Kemajuan Sejati: Memahami Genuine Progress Indicator (GPI) " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Ekonomi. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


