Menguasai Keterampilan Regulasi Diri: Kunci Keberhasilan dan Ketenangan Anak
Sara Lindberg
Sara Lindberg 1 tahun yang lalu
Penulis Medis & Penggiat Kesehatan Holistik #Kesehatan Seksual
0
2.5K

Menguasai Keterampilan Regulasi Diri: Kunci Keberhasilan dan Ketenangan Anak

Pelajari bagaimana keterampilan regulasi diri membantu anak mengelola emosi dan perilaku untuk meraih tujuan dengan lebih baik, serta cara efektif mendukung perkembangan keterampilan ini di rumah.

Regulasi diri adalah kemampuan penting yang kita kembangkan sejak kecil, melalui berbagai pengalaman yang menguji dan memperkuat kontrol diri dalam situasi sulit.

Bagi anak-anak, regulasi diri berarti bisa merespons kekecewaan dengan tenang tanpa marah besar, atau meminta bantuan saat merasa stres tanpa meledak emosi.

Ini adalah contoh nyata mengapa keterampilan regulasi diri sangat dibutuhkan. Regulasi diri adalah seni mengendalikan pikiran dan perasaan untuk melakukan tindakan yang terarah pada tujuan.

Apa itu Regulasi Diri dalam Psikologi?

Dalam dunia pendidikan dan psikologi, regulasi diri dan kontrol diri sering dianggap serupa, padahal keduanya berbeda. Kontrol diri adalah tindakan aktif yang biasanya berkaitan dengan menahan impuls, terutama pada anak-anak.

Sementara itu, regulasi diri lebih luas, meliputi kemampuan anak mengelola perilaku, gerakan tubuh, dan emosi sambil tetap fokus pada tugas yang sedang dijalankan.

Dengan keterampilan regulasi diri yang baik, anak dapat mengenali penyebab emosi, mengurangi intensitas impuls, dan memilih untuk tidak langsung bereaksi.

Secara umum, regulasi diri adalah fondasi yang memungkinkan terciptanya kontrol diri.

Dr. Roseann Capanna-Hodge, pakar kesehatan mental anak, menggambarkan regulasi diri sebagai kemampuan untuk menekan rem dan tetap melaju dalam mengejar tujuan atau menyelesaikan tugas.

Ini seperti mengatur kecepatan kendaraan dalam berbagai situasi, baik memperlambat atau mengganti gigi sesuai kebutuhan.

"Regulasi emosional berarti mempertahankan keseimbangan emosi agar tidak bereaksi berlebihan atau kurang tepat dalam situasi menantang," kata Capanna-Hodge.

Dengan begitu, anak menjadi lebih tenang dan mampu merespons tuntutan serta tekanan dengan lebih baik.

Bagaimana Anak Mempelajari Regulasi Diri?

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak mengalami peningkatan signifikan dalam keterampilan regulasi perilaku antara usia 3 sampai 7 tahun, terutama pada masa prasekolah.

Memahami proses ini membantu orang tua untuk mengajarkan dan memperkuat keterampilan tersebut di rumah.

"Anak belajar mengatur emosi dan perilaku melalui proses coba-coba," ujar Capanna-Hodge.

"Cara mereka menghadapi masalah, belajar dari kesalahan, dan respon dari orang lain sangat memengaruhi kemampuan mereka mengatur diri," tambahnya.

Salah satu metode favorit Capanna-Hodge adalah membuat jalur rintangan yang menggabungkan tantangan fisik dan kesenangan. Ini mengajarkan anak untuk tahan stres, berpikir ke depan, dan memecahkan masalah sambil bersenang-senang.

Christopher Kearney, profesor psikologi anak di University of Nevada, Las Vegas, menyatakan anak juga belajar regulasi diri secara alami seiring bertambahnya usia dan pengalaman.

Mereka belajar dari umpan balik orang lain tentang cara berperilaku dan mengekspresikan diri secara tepat dalam berbagai situasi.

Untuk mengasah regulasi diri, Kearney merekomendasikan metode seperti umpan balik, bermain peran, latihan relaksasi, serta praktik dalam situasi yang tak terduga dan berubah-ubah.

Peran orang tua sangat penting dalam proses ini. Capanna-Hodge menekankan pentingnya memberi anak ruang untuk mengeksplorasi dan menyelesaikan masalah sendiri, sembari memberikan bimbingan dan pujian atas usaha mereka.

Contohnya, "Saya tahu itu sangat membuatmu frustasi, tapi kamu sudah sabar menunggu giliran, lihat betapa menyenangkannya itu," kata Capanna-Hodge.

Penyebab Gangguan Regulasi Diri pada Anak dan Remaja

Menurut Capanna-Hodge, gangguan klinis atau neurologis serta kurangnya kesempatan berlatih mandiri dapat menyebabkan kesulitan regulasi diri.

Kondisi seperti ADHD, kecemasan, autisme, dan kesulitan belajar memengaruhi cara otak mengatur gelombang otak, sehingga berdampak pada kemampuan mengendalikan perilaku dan emosi.

"Kondisi ini membuat sulit untuk menekan impuls saat minat rendah dan bahkan mengenali kapan perlu mengendalikan diri," jelas Capanna-Hodge.

Kearney menambahkan, beberapa anak memiliki temperamen yang sangat reaktif terhadap hal baru, sehingga mereka lebih mudah marah dan lama pulih dibandingkan teman seusianya.

Manfaat Meningkatkan Keterampilan Regulasi Diri

Meningkatkan regulasi diri membawa banyak manfaat, terutama dalam meningkatkan toleransi terhadap stres.

"Di dunia yang penuh tekanan, semakin banyak anak kesulitan mengatur diri. Tanpa kemampuan ini, stres akan sering muncul dan reaksi berlebihan akan terus terjadi," terang Capanna-Hodge.

Dengan otak yang terlatih mengatur diri, anak bisa lebih fokus dan tenang.

Ini berarti anak akan menjadi:

  • lebih terhubung dengan lingkungan
  • pemecah masalah yang mandiri
  • lebih bahagia karena otak dan tubuh dapat mengendalikan reaksi secara seimbang

Penelitian mendukung bahwa regulasi diri, termasuk fungsi eksekutif serta kemampuan sosial dan emosional, sangat menentukan kesiapan dan keberhasilan anak di sekolah.

Kearney menegaskan bahwa regulasi diri yang baik meningkatkan kemampuan anak dalam:

  • berkomunikasi dalam percakapan
  • memusatkan perhatian pada tugas
  • berkerja sama dan bermain dengan teman
  • membangun pertemanan

Tips untuk Orang Tua

Orang tua adalah guru utama dalam mengajarkan regulasi diri kepada anak.

Child Mind Institute menyarankan agar orang tua memfokuskan pengajaran pada satu keterampilan spesifik dan memberikan banyak kesempatan latihan.

Kearney mengingatkan bahwa kadang orang tua tanpa sadar melemahkan regulasi diri anak dengan memenuhi kemauan saat anak tantrum atau menghindari memberi tantangan.

Mengenali peran Anda dan bagaimana tindakan Anda memengaruhi anak sangat penting untuk menemukan cara baru mengajarkan keterampilan regulasi diri.

Dengan membimbing anak melalui situasi sulit dengan dukungan positif dan umpan balik yang tepat, anak belajar menyesuaikan perilaku dan akhirnya mampu mengatasi tantangan tanpa bantuan orang tua.

Poin Penting

Menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk anak belajar dan melatih regulasi diri adalah kunci membantu mereka meraih kesuksesan hidup, terutama bagi yang mengalami kelebihan rangsangan atau kesulitan fungsi eksekutif.

Peran orang tua adalah membantu anak meningkatkan kesadaran diri dan memberikan umpan balik agar anak menemukan cara baru mengelola rasa frustrasi dengan baik.

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Kesehatan Seksual pada tanggal 17-09-2024. Artikel berjudul "Menguasai Keterampilan Regulasi Diri: Kunci Keberhasilan dan Ketenangan Anak" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Kesehatan Seksual. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " Menguasai Keterampilan Regulasi Diri: Kunci Keberhasilan dan Ketenangan Anak " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Kesehatan Seksual. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.

0
2.5K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.