Menghadapi Mobbing di Tempat Kerja: Cara Melindungi Diri dan Membangun Lingkungan Kerja Sehat
Pelajari apa itu mobbing di tempat kerja, mengapa hal ini terjadi, siapa yang rentan menjadi korban, dan langkah-langkah efektif untuk melindungi diri dari tekanan psikologis yang merugikan. Raih kesejahteraan mental dan profesional Anda dengan strategi praktis dan dukungan yang tepat.
Siapa pun bisa menjadi korban perlakuan tidak adil di tempat kerja.
Apa itu Mobbing?
Mobbing adalah bentuk tekanan psikologis yang berulang dan sistematis kepada seseorang dalam lingkungan kerja. Ini dapat diartikan sebagai bullying yang terjadi bukan di sekolah, melainkan di dunia profesional.
Istilah ini awalnya berasal dari ilmu biologi, menggambarkan perilaku kolektif hewan yang bersatu untuk melindungi diri, seperti burung yang berkumpul untuk mengusir pemangsa.
Dalam konteks manusia, istilah ini diperkenalkan oleh psikolog Swedia Hans Leymann untuk menjelaskan situasi di mana satu atau beberapa rekan kerja secara terus-menerus memusuhi dan menekan seseorang. Korban sering kali sulit membela diri karena perbedaan status, keterbatasan pribadi, atau kurangnya dukungan.
Perundungan tidak selalu datang dari rekan sejawat, tetapi juga bisa dari atasan yang sering merendahkan bawahannya. Sekitar separuh kasus mobbing berkaitan dengan perilaku pimpinan.
Siapa yang Rentan Menjadi Korban?
Persentase korban mobbing bervariasi, mulai dari 7% hingga hampir 50% pekerja mengalami bentuk tekanan di tempat kerja.
Kelompok rentan termasuk karyawan baru, yang kadang dijadikan 'ritual penerimaan' atau menjadi sasaran iri dan prasangka. Diskriminasi berdasarkan ras atau faktor minoritas juga meningkatkan risiko mobbing. Selain itu, wanita lebih sering menjadi target, baik dari rekan pria maupun wanita.
Faktor budaya perusahaan dan kondisi industri juga berperan. Mobbing lebih sering terjadi di perusahaan dengan budaya otoriter dan di negara berkembang.
Penyebab Mobbing
Beragam faktor bisa memicu mobbing, seperti:
Karakter Pelaku
Orang yang memiliki kecenderungan agresif dan kurang empati sejak kecil cenderung mengulangi perilaku tersebut di lingkungan kerja.
Iri dan Ketakutan Kehilangan Posisi
Ketika seseorang merasa terancam oleh keberhasilan atau kualifikasi orang lain, mereka mungkin melakukan tekanan psikologis agar korban mundur.
Keinginan Penguasaan dan Mengalihkan Tanggung Jawab
Pelaku kadang ingin menguasai rekan kerja dan memaksa mereka mengerjakan tugas yang bukan tanggung jawabnya.
Ketidakmampuan Atasan
Gaya kepemimpinan yang buruk, ketidakmampuan, atau upaya kompensasi atas rasa rendah diri dapat memperparah tekanan di tempat kerja.
Kondisi Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja yang penuh ketegangan, ketidaksetaraan, upah rendah, dan suasana tidak nyaman seperti kebisingan atau suhu ekstrem dapat memicu konflik dan mobbing.
Bentuk-Bentuk Mobbing
Berikut beberapa contoh umum:
- Kritik tanpa dasar secara terus-menerus;
- Meremehkan kemampuan dan kontribusi profesional;
- Boikot sosial;
- Menyembunyikan informasi penting atau memberikan informasi palsu;
- Fitnah dan laporan palsu;
- Olok-olok dan lelucon kasar;
- Ancaman;
- Mencuri atau merusak barang pribadi;
- Perilaku seksual yang tidak diinginkan atau kekerasan fisik.
Serangan bisa terjadi terbuka atau secara diam-diam, termasuk lewat media sosial dan pesan instan.
Apa yang Bukan Mobbing?
Konflik biasa antara rekan kerja yang saling berbalas argumen tanpa tujuan merendahkan tidak termasuk mobbing. Kritik konstruktif, pembagian tugas, evaluasi, dan tindakan disipliner yang sesuai juga bukan mobbing.
Dampak Negatif Mobbing
Tekanan psikologis dari mobbing sangat berbahaya bagi kesehatan mental dan fisik korban. Gangguan stres pascatrauma (PTSD) umum terjadi dan efeknya bisa bertahan lama.
Mobbing juga mempengaruhi orang di sekitar korban dan menyebabkan gangguan tidur, nyeri fisik, serta risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2 meningkat.
Bagi perusahaan, mobbing menyebabkan absensi meningkat, pergantian karyawan tinggi, insiden kerja bertambah, dan keuntungan menurun. Budaya kerja bisa runtuh jika mobbing dibiarkan.
Langkah Melindungi Diri dari Mobbing
Kendalikan Emosi dan Jangan Anggap Pribadi
Seringkali kritik tidak berdasar mencerminkan kelemahan pelaku, bukan kemampuan Anda. Tetap tenang dan hindari provokasi.
Berbicaralah dengan Pelaku
Cobalah ajak bicara dengan tenang dan jelas tentang dampak perilakunya. Seringkali pelaku tidak sadar menyakiti Anda.
Dokumentasikan Semua Bukti
Rekam insiden, simpan screenshot pesan atau postingan fitnah. Ini penting untuk bukti bila diperlukan.
Laporkan Masalah Anda
Sampaikan kepada atasan, bagian SDM, atau serikat pekerja supaya masalah bisa ditangani secara profesional.
Jangan Ragu Mencari Bantuan Profesional
Konsultasi dengan psikolog atau terapis dapat membantu memulihkan kesehatan mental Anda.
Ajukan Keluhan Resmi
Jika cara informal gagal, buat laporan resmi ke manajemen atau lembaga ketenagakerjaan. Bila perlu, konsultasi dengan pengacara untuk mengambil langkah hukum.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Gaya Hidup Inspiratif pada tanggal 26-02-2022. Artikel berjudul "Menghadapi Mobbing di Tempat Kerja: Cara Melindungi Diri dan Membangun Lingkungan Kerja Sehat" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Gaya Hidup Inspiratif. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Menghadapi Mobbing di Tempat Kerja: Cara Melindungi Diri dan Membangun Lingkungan Kerja Sehat " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Gaya Hidup Inspiratif. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


