Mengapa Orang dengan Ketergantungan Sering Berbohong dan Cara Menghadapinya
Pelajari alasan mengapa orang yang mengalami ketergantungan sering berbohong, bahkan kepada orang terdekat mereka, serta tips efektif untuk mengatasi perilaku ini dengan penuh pengertian.
John C. Umhau, MD, MPH, CPE adalah dokter spesialis kedokteran ketergantungan dan pencegahan. Saat ini, beliau menjabat sebagai direktur medis di Alcohol Recovery Medicine. Selama lebih dari 20 tahun, Dr. Umhau bekerja sebagai peneliti senior di National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism (NIAAA), bagian dari National Institutes of Health (NIH).
Ketergantungan dapat mengubah banyak aspek perilaku seseorang, termasuk cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Salah satu perubahan umum adalah kebiasaan berbohong, bahkan kepada orang-orang yang mereka cintai. Ada berbagai alasan di balik perilaku ini, salah satunya adalah untuk menyembunyikan tanda-tanda ketergantungan, namun hal ini bisa menimbulkan konflik serius dalam hubungan interpersonal.
Orang yang mengalami ketergantungan mungkin berbohong tentang seberapa sering mereka menggunakan zat atau melakukan perilaku tertentu. Mereka juga bisa berdusta mengenai lokasi atau aktivitasnya demi menutupi fakta bahwa mereka sedang mengonsumsi alkohol, obat-obatan, atau terlibat dalam perilaku adiktif lainnya.
Memahami alasan di balik kebohongan ini dapat memberikan wawasan penting, serta membantu keluarga dan teman untuk merespons dengan lebih efektif dan penuh empati.
Alasan Orang dengan Ketergantungan Berbohong
1. Menghindari Konfrontasi
Ketika seseorang telah lama menggunakan perilaku adiktif sebagai cara mengatasi stres, mereka sering kali tidak memiliki strategi lain yang matang untuk menghadapi masalah. Oleh karena itu, mereka cenderung menghindari diskusi sulit dan memilih berbohong agar tidak terlibat konfrontasi.
Untuk menghadapi situasi ini, usahakan berbicara dengan tenang dan objektif, serta gunakan bahasa yang menyampaikan pandangan Anda tanpa menyalahkan orang tersebut.
2. Menghindari Tekanan untuk Berubah
Seseorang dengan ketergantungan mungkin terlihat keras kepala. Mereka menyadari bahwa perilaku mereka tidak sehat, tapi merasa cara itu “berfungsi” untuk mereka dan enggan berubah. Kebohongan bisa menjadi cara untuk menghindari tekanan dari orang lain agar berhenti.
Perubahan biasanya terjadi ketika mereka menyadari konsekuensi negatif perilaku mereka semakin memburuk. Sebaiknya, berikan informasi yang mendorong mereka membuat keputusan sendiri untuk berubah, daripada memaksa mereka.
3. Melarikan Diri dari Negativitas
Orang yang berjuang dengan ketergantungan sering melihat perilaku mereka sebagai semacam 'titik henti', berharap masalah akan hilang dengan sendirinya. Mereka tidak ingin terus-menerus diingatkan tentang sisi negatif dari perilaku tersebut, terutama jika disampaikan dengan cara menyalahkan.
Fokuskan pembicaraan pada manfaat positif yang bisa didapatkan jika mereka berubah, bukan pada hal buruk yang akan terjadi jika tidak berubah.
4. Dukungan yang Tidak Disadari Memperkuat Kebohongan
Kadang-kadang, meski Anda tahu orang terdekat berbohong, Anda mungkin membiarkan kebohongan itu berlalu tanpa mengungkapkan bahwa Anda tahu. Ini termasuk perilaku yang 'memungkinkan' ketergantungan terus berlangsung.
Apa Itu Memungkinkan (Enabling)?
Memungkinkan berarti melakukan sesuatu untuk orang yang sebenarnya bisa mereka lakukan sendiri, sehingga mereka tidak merasakan konsekuensi dari perilaku adiktifnya. Ini mengirim pesan bahwa kebohongan mereka tidak berdampak, yang pada akhirnya memperkuat kebiasaan buruk tersebut.
Dalam hal ini, lebih baik hindari membicarakan topik yang sensitif atau ungkapkan fakta apa adanya daripada ikut serta dalam kebohongan.
5. Perubahan Otak
Kondisi seperti gangguan penggunaan alkohol dapat merusak bagian otak seperti lobus frontal yang berperan dalam pengambilan keputusan dan kontrol diri. Kerusakan ini meningkatkan kecenderungan berperilaku menyimpang, termasuk berbohong dan mengambil risiko berlebihan.
Jika Anda sering menangkap kebohongan, kemungkinan perilaku ini juga dipengaruhi oleh perubahan fisiologis di otak. Oleh karena itu, penting untuk bersikap penuh pengertian dan mendukung mereka agar dapat memperbaiki diri.
6. Kehidupan Tanpa Ketergantungan Terasa Hampa
Bagi sebagian orang dengan ketergantungan, hidup sering kali berpusat pada perilaku adiktif tersebut. Meskipun berniat berhenti suatu saat nanti, mereka merasa hidup tanpa ketergantungan sangat menakutkan dan kosong. Ketidakpahaman terhadap hal ini bisa membuat mereka menutup diri dan berbohong agar tidak dikritik.
Sampaikan dengan lembut dan positif apa yang Anda harapkan terjadi sebagai pengganti perilaku adiktif, sebelum kebiasaan tersebut semakin mengakar.
7. Menghindari Rasa Malu
Kebiasaan adiktif sering kali menyebabkan orang terdekat merasa kecewa atau malu. Untuk menghindari perasaan malu ini, mereka bisa memilih berbohong. Namun, mendukung kebohongan seperti ini justru hanya memperpanjang rasa sakit batin yang mereka alami.
8. Denial atau Penyangkalan
Orang dengan ketergantungan mungkin menolak mengakui bahwa perilaku mereka bermasalah. Namun, mereka sadar bahwa orang lain mungkin berpikir sebaliknya, sehingga mereka berbohong untuk mempertahankan penyangkalan tersebut.
9. Menghindari Ketahuan
Kebohongan juga berfungsi sebagai cara untuk menghindari konsekuensi jika ketergantungan mereka diketahui, terutama jika melibatkan zat terlarang yang berisiko masalah hukum, kehilangan pekerjaan, atau rusaknya hubungan.
10. Perubahan Kimia Otak
Ketergantungan mengubah cara kerja otak, terutama sistem penghargaan yang memotivasi perilaku. Zat adiktif memberikan sensasi menyenangkan yang kuat, dan seiring waktu otak beradaptasi sehingga tidak bisa merasakan kesenangan tanpa zat tersebut. Hal ini membuat pengambilan keputusan menjadi tidak rasional, termasuk dalam hal berbohong.
Pertanyaan Umum
- Bagaimana mengenali kebohongan dari seseorang yang mengalami ketergantungan?
Sulit untuk selalu mengetahui jika seseorang berbohong, apalagi jika mereka pandai menyembunyikan kebohongan. Salah satu cara adalah memperhatikan perubahan perilaku yang tidak biasa dan memverifikasi informasi dari sumber lain. Tanda-tanda seperti jawaban yang samar atau mengulang pertanyaan sebelum menjawab bisa menjadi indikator.
- Apa saja kebohongan umum yang sering diucapkan oleh orang dengan ketergantungan?
Mereka mungkin berbohong tentang penggunaan zat, aktivitas yang dilakukan, dengan siapa mereka bersama, atau bagaimana mereka mendapatkan uang untuk membeli zat tersebut. Kebohongan ini juga bisa mencakup dampak ketergantungan dalam hidup mereka.
- Bagaimana pengaruh alkohol atau narkoba terhadap otak?
Menurut National Institute on Drug Abuse, zat-zat tersebut mengganggu kemampuan neuron dalam mengirim, menerima, dan memproses informasi dengan neurotransmiter. Beberapa zat meniru kerja neurotransmiter dan mengaktifkan reseptor otak, sementara yang lain menghambat penyerapan kembali neurotransmiter sehingga menimbulkan efek yang berkepanjangan.
Sumber berkualitas dan penelitian terbaru selalu mendukung artikel ini untuk memastikan informasi yang akurat dan terpercaya.
Ditulis oleh Elizabeth Hartney, BSc, MSc, MA, PhD, psikolog dan Direktur Centre for Health Leadership and Research di Royal Roads University, Kanada.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Kecanduan pada tanggal 25-11-2023. Artikel berjudul "Mengapa Orang dengan Ketergantungan Sering Berbohong dan Cara Menghadapinya" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Kecanduan. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Mengapa Orang dengan Ketergantungan Sering Berbohong dan Cara Menghadapinya " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Kecanduan. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


