Mengapa Banyak Orang Takut Menua? Mengungkap Rahasia di Balik Ketakutan Akan Usia
Wendy Rose Gould
Wendy Rose Gould 1 tahun yang lalu
0
6.4K

Mengapa Banyak Orang Takut Menua? Mengungkap Rahasia di Balik Ketakutan Akan Usia

Temukan alasan umum kenapa ketakutan terhadap penuaan (gerascophobia) semakin meluas di era modern ini, serta bagaimana pengaruh budaya, psikologi, dan teknologi terhadap persepsi kita tentang usia. Dapatkan tips efektif untuk menghadapi kekhawatiran terkait bertambahnya usia dengan cara yang sehat dan inspiratif.

Menelusuri faktor sosial dan psikologis dalam ketakutan terhadap penuaan

Dalam perjalanan hidup, seringkali momen ulang tahun berubah dari perayaan yang penuh kegembiraan menjadi refleksi yang membawa nuansa kesedihan. Ini bukan hanya tentang bertambahnya usia, melainkan juga perubahan yang datang bersamanya—rambut memutih, garis wajah yang semakin terlihat, tubuh yang terasa lebih lelah, dan kekhawatiran tentang kehilangan eksistensi dalam masyarakat. Kesadaran akan waktu berubah; bukan seberapa jauh kita telah melangkah, tapi seberapa cepat waktu berlalu.

Kami akan membahas ketakutan umum terhadap penuaan ini dari berbagai perspektif, mulai dari sejarah, budaya, hingga alasan mengapa ketakutan ini semakin terasa di dunia modern. Tak hanya itu, kami juga membagikan strategi untuk membangun hubungan yang lebih sehat dengan proses penuaan.

Perspektif Sejarah Tentang Penuaan

Ketakutan terhadap penuaan bukan hal baru. Di banyak budaya dan zaman, masa muda sering dikaitkan dengan kekuatan, produktivitas, kesuburan, dan kecantikan, sementara penuaan sering dianggap sebagai masa penurunan.

"Dalam literatur dan mitos, banyak cerita tentang pencarian keabadian muda," ungkap Ashley Peña, LCSW, pekerja sosial klinis dan direktur eksekutif nasional Mission Connection Healthcare. "Namun, di masa lalu, orang tua dihormati karena kebijaksanaan dan pengalaman mereka."

Perubahan terjadi ketika masyarakat menjadi lebih industrialisasi pada abad ke-20, menyebabkan peningkatan kesadaran akan penampilan. Nilai seseorang mulai diukur dari bagaimana mereka terlihat, bukan hanya dari apa yang mereka ketahui atau kontribusikan. Konsumerisme, terutama di sektor kecantikan, turut memperkuat pandangan ini.

Apa itu Gerascophobia? Gerascophobia adalah ketakutan terhadap proses penuaan, yang bisa berasal dari kecemasan mengenai penurunan fisik, kehilangan kemandirian, atau tekanan sosial untuk mempertahankan penampilan muda.

Penuaan di Era Modern

Kita hidup di zaman di mana figur publik dengan penampilan awet muda seperti Anne Hathaway dan Jennifer Lopez mudah kita saksikan melalui media sosial dan hiburan. Ditambah kemajuan teknologi kecantikan seperti operasi plastik, botox, dan filler yang semakin terjangkau, menjadikan pengejaran awet muda seperti kewajiban.

"Ketakutan terhadap penuaan memang sudah ada sejak lama, tapi cara kita mengekspresikannya berubah, terutama di dunia yang sangat mengutamakan penampilan," kata Peña.

MK Clarkin, LCSW, direktur klinis LifeStance Health, menambahkan, "Ketakutan akan kematian sangat mendalam di Amerika Serikat, melebihi naluri bertahan hidup. Topik kematian dianggap tabu, dan penuaan sering dikaitkan dengan mendekati akhir hidup."

Selain itu, di dunia modern, penuaan juga sering dihubungkan dengan rasa kehilangan—bukan hanya kehilangan hidup, tetapi juga kehilangan nilai diri, peran dalam masyarakat, dan relevansi bagi orang-orang terdekat. "Banyak orang tua melaporkan merasa 'tidak terlihat' seiring bertambahnya usia, yang memperkuat ketakutan ini," jelas Clarkin.

Ditambah lagi, era biohacking dan biomedis modern menimbulkan tekanan untuk terus memperbaiki dan melawan proses penuaan alami.

Aspek Psikologis Ketakutan Akan Penuaan

Tekanan untuk tetap terlihat muda dan arus tak berujung dari citra sempurna di media sosial semakin memperbesar ketakutan penuaan. Namun, ada beberapa faktor lain yang turut berkontribusi.

Perubahan Fisik dan Mental

Pada dasarnya, ketakutan terhadap penuaan adalah ketakutan akan perubahan dan kehilangan. Carrie Ditzel, PhD, psikolog klinis dan direktur geropsikologi di Baker Street Behavioral Health, menjelaskan, "Ketakutan yang saya temui adalah perubahan yang begitu besar sampai seseorang merasa bukan dirinya lagi. Mereka takut kehilangan kemampuan kognitif—'Apakah saya akan kehilangan akal sehat?'—dan fisik—'Bisakah saya tetap melakukan hal yang saya inginkan?' 'Bisakah saya hidup mandiri?'"

Perasaan Tak Berharga atau Tak Terlihat

Kecemasan tak hanya soal penurunan fisik, tapi juga rasa takut menjadi tak terlihat, tak relevan, atau terisolasi secara sosial. "Penuaan sering diasosiasikan dengan kehilangan nilai diri dan peran sosial. Banyak orang tua merasa 'tak terlihat' semakin bertambah usia," ujar Clarkin.

Ketakutan Akan Kematian

Di balik semua itu, ada ketakutan mendalam terhadap kematian. Peña mengatakan, "Penuaan adalah pengingat paling nyata akan kefanaan kita, yang bisa menimbulkan ketidaknyamanan, terutama dalam budaya yang cenderung menghindari pembicaraan tentang kematian atau kesedihan." Orang juga takut bagaimana cara mereka meninggal dan apakah mereka bisa pergi dengan bermartabat tanpa membebani orang tercinta.

Duka Karena Kesempatan yang Terlewat

Seiring bertambah usia, waktu terasa semakin cepat berlalu, dan ketika tujuan hidup tak tercapai, muncul perasaan kehilangan. "Ironisnya, banyak orang menemukan jati diri dan kestabilan emosional paling kuat saat menua, tapi sisi ini jarang ditampilkan," tambah Peña.

Strategi Menghadapi Ketakutan Penuaan

Ketakutan akan penuaan wajar, tapi jika berlebihan hingga mengganggu kualitas hidup, perlu diatasi. Mengubah perspektif sedikit saja dapat membantu kita berdamai dengan proses bertambahnya usia dan kematian yang pasti datang. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.

Bangun dan Pelihara Hubungan

Jalin hubungan yang kuat dengan pasangan, teman, atau keluarga. "Rutinitas berkomunikasi dan terhubung secara teratur membantu mengatasi ketakutan akan kesepian saat menua," kata Dr. Ditzel. Sebuah studi dari American Psychological Association menunjukkan dukungan emosional dari hubungan sosial sangat penting bagi kesehatan mental.

Kelola Pengaruh yang Anda Terima

Pilih dengan bijak apa yang Anda konsumsi, terutama di media sosial. "Jika feed media sosial membuat Anda cemas soal penampilan atau usia, Anda punya kendali untuk menggantinya. Ikuti komunitas yang merayakan penuaan, bukan yang menakut-nakuti," saran Peña.

Prioritaskan Kesehatan Holistik

Ilmu pengetahuan membuktikan bahwa menjaga kesehatan melalui gizi dan olahraga sangat berpengaruh positif pada kualitas hidup di usia lanjut. American Journal of Medicine menyebutkan indeks massa otot sebagai prediktor umur panjang. Penelitian juga menunjukkan latihan fisik meningkatkan fungsi kognitif. "Bangun kebiasaan sehat untuk mendukung kondisi fisik dan mental sepanjang proses penuaan," ungkap Dr. Ditzel.

Terus Belajar dan Temukan Tujuan Hidup

Monoton membuat waktu terasa berlalu cepat. Memperkenalkan hal baru melalui belajar atau pengalaman seru bisa memperlambat waktu dan meningkatkan kepuasan hidup. "Ini bisa berupa mempererat hubungan, belajar hal baru, atau berkontribusi pada komunitas. Tujuan dan koneksi itu sangat penting di segala usia," jelas Peña.

Terima Proses Penuaan

Meski tak mudah, Dr. Ditzel menekankan pentingnya menerima perubahan yang datang dengan usia. "Age well berarti menua dengan damai dan puas dengan hidup. Menerima perubahan ritme dan peran, serta merangkul dukungan dan cinta, itulah kunci menua dengan anggun, bukan hanya soal penampilan."

Pada akhirnya, mengatasi ketakutan akan penuaan dimulai dari menyadari bahwa sedikit kecemasan adalah normal, tapi tidak harus menguasai hidup kita. Dengan memupuk hubungan bermakna, memilih pengaruh positif, dan menjaga kesehatan mental serta fisik, kita dapat mengalihkan fokus dari ketakutan menjadi kedamaian dan pemenuhan hidup.

Baca juga:

  • Kehidupan Sehat
  • Peningkatan Diri

  1. Morelli SA, Lee IA, Arnn ME, Zaki J. Emotional and instrumental support provision interact to predict well-being. Emotion. 2015;15(4):484–493. doi:10.1037/emo0000084

  2. Preethi Srikanthan, MD, MS; Arun S. Karlamangla, MD, PhD. Muscle Mass Index As a Predictor of Longevity in Older Adults. The American Journal of Medicine. 2014;127(6):547-553.

  3. Mandolesi L, Polverino A, Montuori S, et al. Effects of physical exercise on cognitive functioning and wellbeing: biological and psychological benefits. Front Psychol. 2018;9:509.

Wendy Rose Gould

Oleh Wendy Rose Gould
Wendy Rose Gould adalah jurnalis gaya hidup dengan pengalaman lebih dari sepuluh tahun dalam meliput topik kesehatan dan kebugaran.

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Pengembangan Diri pada tanggal 27-07-2024. Artikel berjudul "Mengapa Banyak Orang Takut Menua? Mengungkap Rahasia di Balik Ketakutan Akan Usia" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Pengembangan Diri. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " Mengapa Banyak Orang Takut Menua? Mengungkap Rahasia di Balik Ketakutan Akan Usia " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Pengembangan Diri. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.

0
6.4K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.