Memahami Ambang Kejang dan Faktor yang Mempengaruhinya
Carly Vandergriendt
Carly Vandergriendt 2 tahun yang lalu
Penulis Medis & Edukator #Kesehatan Seksual
0
6.3K

Memahami Ambang Kejang dan Faktor yang Mempengaruhinya

Pelajari apa itu ambang kejang, faktor-faktor yang dapat meningkatkan atau menurunkannya, serta cara-cara efektif untuk mengelola risiko kejang agar hidup lebih sehat dan terkontrol.

Ambang kejang adalah tingkat sensitivitas otak terhadap terjadinya kejang. Orang yang memiliki epilepsi biasanya memiliki ambang kejang yang lebih rendah, sehingga lebih mudah mengalami kejang. Berbagai aktivitas, kondisi, dan obat-obatan dapat memengaruhi ambang ini.

Kejang terjadi ketika otak mengalami lonjakan aktivitas listrik yang tidak teratur secara tiba-tiba.

Meski siapa saja bisa mengalami kejang, individu dengan epilepsi cenderung memiliki ambang kejang yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut. Ini berarti mereka lebih mudah terpicu kejang oleh faktor-faktor tertentu.

Artikel ini membahas secara mendalam tentang ambang kejang, termasuk hal-hal yang dapat menaikkan atau menurunkan ambang tersebut.

Faktor-faktor yang Menentukan Ambang Kejang

Siapa pun bisa mengalami kejang jika kondisi yang tepat tercipta, walaupun tidak memiliki epilepsi.

Secara umum, beberapa orang lebih rentan mengalami kejang dibanding lainnya, yang berarti mereka memiliki ambang kejang lebih rendah.

Ambang kejang tidak ditentukan oleh satu faktor saja, melainkan kombinasi banyak faktor, dimulai dari genetika. Misalnya, orang dengan epilepsi seringkali memiliki riwayat keluarga yang juga mengalami kejang.

Faktor lain yang dapat memengaruhi ambang kejang meliputi:

  • usia
  • gangguan spektrum autisme
  • infeksi otak
  • cedera otak
  • tumor otak
  • penyakit kardiovaskular
  • cerebral palsy
  • komplikasi saat kelahiran
  • demensia dan kondisi neurodegeneratif lainnya
  • riwayat kejang sebelumnya
  • gangguan tidur
  • penggunaan zat-zat tertentu
  • stroke

Namun, seringkali penyebab kejang sulit untuk diidentifikasi secara pasti.

Pengertian Ambang Kejang

Istilah "ambang kejang" biasanya merujuk pada seberapa besar kemungkinan otak mengalami kejang. Namun, para ahli juga menggunakan istilah ini untuk menggambarkan faktor-faktor yang dapat meningkatkan atau menurunkan risiko kejang, seperti jenis obat yang dikonsumsi.

Tidak ada cara pasti untuk mengetahui ambang kejang seseorang, tetapi ambang tersebut mungkin lebih rendah jika baru-baru ini mengalami beberapa pemicu kejang yang diketahui.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ambang Kejang

Kebanyakan orang memiliki ambang kejang yang stabil, namun perubahan fisiologis dan lingkungan sehari-hari dapat meningkatkan atau menurunkan kemungkinan kejang.

Faktor-faktor ini dikenal sebagai pemicu. Beberapa pemicu berada di luar kendali, seperti cuaca panas, sementara yang lain terkait dengan gaya hidup, kondisi emosional, atau pola makan.

Bagi penderita epilepsi, biasanya mereka mengenali pemicu kejang yang berbeda-beda pada tiap individu.

Ambang kejang Anda mungkin menurun jika mengalami beberapa pemicu dalam waktu singkat, seperti operasi otak atau stroke. Jika tidak ada pemicu, ambang tersebut biasanya berada pada level normal.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak mungkin menentukan secara tepat ambang kejang pada waktu tertentu. Istilah ini juga sering digunakan saat membahas pengaruh obat terhadap risiko kejang.

Pemicu Kejang yang Umum

Pemicu kejang adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan kejang, dan berbeda pada setiap orang. Pemicu lebih mungkin menyebabkan kejang jika ambang kejang rendah.

Beberapa pemicu kejang yang umum meliputi:

  • penarikan kafein, alkohol, atau obat-obatan
  • puasa atau makan berlebihan
  • lampu atau gambar berkedip
  • mandi air panas
  • infeksi atau demam
  • bahan makanan tertentu
  • obat-obatan
  • menstruasi
  • melewatkan dosis obat
  • kekurangan nutrisi
  • penggunaan narkoba rekreasional
  • kurang tidur
  • stres, kegembiraan, atau gangguan emosional
  • cuaca panas atau perubahan suhu mendadak

Obat-obatan yang Dapat Menurunkan Ambang Kejang

Banyak obat resep yang umum dapat menurunkan ambang kejang sehingga meningkatkan risiko kejang.

Obat-obatan yang mungkin menurunkan ambang kejang antara lain:

  • anestesi seperti lidokain, bupivakain, dan propofol
  • antibiotik seperti penisilin
  • antidepresan
  • obat antimalaria seperti mefloquine dan klorokuin
  • antipsikotik seperti klozapin
  • obat antiepilepsi seperti karbamazepin, gabapentin, dan lamotrigin
  • obat antituberkulosis
  • barbiturat
  • benzodiazepin
  • bronkodilator seperti teofilin dan aminofilin
  • obat antiinflamasi nonsteroid seperti aspirin dan diklofenak
  • opioid seperti tramadol, kodein, dan morfin

Biasanya, dosis yang lebih tinggi memiliki potensi lebih besar untuk menurunkan ambang kejang. Namun, dosis kecil dari beberapa obat tersebut bisa saja justru menurunkan risiko kejang.

Contohnya, obat antiepilepsi dapat mencegah kejang jika digunakan sesuai anjuran dokter, tetapi overdosis atau pada beberapa kasus tertentu, obat ini malah dapat memicu kejang jenis tertentu.

Jika Anda memiliki risiko tinggi mengalami kejang, dokter akan membantu menilai manfaat dan risiko penggunaan obat yang dapat memengaruhi ambang kejang Anda.

Cara Meningkatkan Ambang Kejang

Dalam studi pada hewan, beberapa terapi yang terbukti dapat meningkatkan ambang kejang meliputi:

  • stimulasi otak
  • asam ellagic, yang merupakan antioksidan
  • asam amino rantai cabang yang ditemukan dalam daging, produk susu, dan kacang-kacangan
  • tiamin (vitamin B1)
  • kanabidiol (CBD)

Meskipun terapi-terapi ini menjanjikan untuk masa depan pengobatan epilepsi, uji klinis pada manusia masih diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanannya.

Review tahun 2022 juga menunjukkan bahwa acetazolamide, obat antikonvulsan, mungkin dapat meningkatkan ambang kejang, namun penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan.

Anda dapat mengurangi kemungkinan kejang dengan menghindari pemicu yang diketahui. Misalnya, beberapa orang mengalami kejang saat kadar gula darah turun terlalu rendah (hipoglikemia), sehingga menjaga pola makan teratur dapat membantu mengurangi risiko.

Perlu diingat, meskipun langkah pencegahan dapat membantu, tidak semua kejang dapat dicegah sepenuhnya.

Tips Mengurangi Risiko Kejang

  • Kelola stres dan kecemasan melalui olahraga dan aktivitas relaksasi.
  • Jaga pola tidur yang teratur.
  • Hindari alkohol dan obat-obatan rekreasional.
  • Patuh pada jadwal pengobatan yang dianjurkan.
  • Catat dan kenali pemicu kejang melalui buku harian kejang.

Kesimpulan

Setiap orang berpotensi mengalami kejang, namun beberapa individu memiliki risiko lebih tinggi karena ambang kejang yang rendah.

Ambang kejang tidak dapat diukur secara pasti, tetapi istilah ini berguna untuk memahami pengaruh obat dan faktor lain yang dapat meningkatkan atau menurunkan risiko kejang.

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Kesehatan Seksual pada tanggal 30-01-2023. Artikel berjudul "Memahami Ambang Kejang dan Faktor yang Mempengaruhinya" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Kesehatan Seksual. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " Memahami Ambang Kejang dan Faktor yang Mempengaruhinya " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Kesehatan Seksual. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.

0
6.3K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.