Masa Depan Industri Mobil Listrik di Era Kepemimpinan Trump
Colin Laidley
Colin Laidley 1 tahun yang lalu
Associate Editor, News #Berita Perusahaan
0
5.8K

Masa Depan Industri Mobil Listrik di Era Kepemimpinan Trump

Kepemimpinan Donald Trump membawa ketidakpastian bagi produsen mobil listrik, namun menghadirkan peluang baru bagi industri otomotif tradisional. Temukan bagaimana kebijakan dan hubungan politik dapat mengubah lanskap kendaraan listrik di Amerika Serikat.

Colin adalah Editor Asosiasi yang fokus pada berita teknologi dan keuangan. Dengan pengalaman lebih dari tiga tahun dalam mengedit, memeriksa fakta, dan mengoreksi konten terkait peristiwa keuangan dan politik terkini, Colin meraih gelar M.A. di bidang jurnalistik dari The New School dan B.A. di sejarah serta ilmu politik dari McGill University.

Intisari Penting

  • Presiden terpilih Donald Trump berjanji akan mencabut standar emisi kendaraan yang ketat dan mengurangi dukungan pemerintah terhadap mobil listrik.
  • Hubungan dekat Trump dengan CEO Tesla, Elon Musk, menimbulkan spekulasi tentang sejauh mana janji anti-mobil listrik akan direalisasikan.
  • Beberapa analis memprediksi produsen mobil besar Detroit akan mendapat keuntungan dari perlambatan adopsi kendaraan listrik, sementara Tesla bisa meraih manfaat jika insentif pajak mobil listrik dihentikan.

Kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih memicu optimisme di Wall Street, dengan harapan agenda pro-bisnisnya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan melonggarkan regulasi yang membebani keuntungan perusahaan.

Namun, bagi produsen mobil listrik, masa depan tampak lebih tidak pasti dibanding sektor lain. Retorika dan janji kampanye Trump bertentangan dengan upaya pemerintahan Biden yang mendorong elektrifikasi, meski hubungan dekat Presiden terpilih dengan CEO Tesla, Elon Musk, menimbulkan keraguan akan pelaksanaan janji tersebut.

Pandangan Trump tentang Mobil Listrik

Trump secara terbuka mengkritik mobil listrik selama kampanye, menyebutnya mahal dan dengan jangkauan baterai yang kurang memadai, sehingga kurang diminati konsumen.

Ia menyebut upaya elektrifikasi era Biden sebagai "Green New Scam," sindiran terhadap "Green New Deal," kebijakan perubahan iklim yang ambisius. Trump berjanji akan mencabut mandat kendaraan listrik pada hari pertama masa jabatannya, yakni aturan emisi dari EPA yang mengharuskan produsen menurunkan emisi kendaraan secara signifikan dalam dekade mendatang.

Trump juga menegaskan bahwa kebijakan EV tersebut merugikan lapangan pekerjaan di Amerika dan justru menguntungkan China serta Meksiko.

Langkah-Langkah yang Diharapkan dari Trump

Trump diperkirakan akan menghapus kredit pajak mobil listrik senilai $7,500, yang dapat membuat mobil listrik semakin sulit dijangkau konsumen dan meningkatkan penjualan mobil berbahan bakar bensin. Ini berpotensi menguntungkan tiga raksasa otomotif Detroit: Ford, General Motors, dan Stellantis, yang mobil bensinnya lebih menguntungkan.

EPA di bawah Trump kemungkinan juga akan membatalkan aturan standar emisi tahun ini, mengurangi tekanan pada produsen besar untuk melanjutkan investasi mahal dalam elektrifikasi.

Namun, pengaruh Elon Musk sebagai pendukung utama Trump bisa membatasi pembatalan total kebijakan EV era Biden. Selain itu, Kongres yang dikuasai Partai Republik mungkin tetap melindungi dana miliaran dolar yang disiapkan untuk pembangunan pabrik EV dan baterai di negara bagian yang condong merah.

Siapa yang Mendapat Manfaat dari Kepemimpinan Trump?

Analis Wedbush menyatakan, “Kepresidenan Trump secara keseluruhan memberikan dampak negatif bagi industri mobil listrik.”

Bank of America menurunkan peringkat saham produsen truk listrik Rivian karena potensi perubahan regulasi. Mereka menyebutkan bahwa akses konsumen ke kredit pajak dan harga kredit regulasi bisa terganggu, sehingga menekan profitabilitas.

Perusahaan seperti Rivian dan Tesla sangat bergantung pada penjualan kredit emisi kepada pesaing untuk mengimbangi penjualan mobil berbahan bakar fosil. Rivian memperkirakan akan menjual kredit regulasi senilai $300 juta tahun ini, sementara Tesla telah menjual lebih dari $2 miliar.

Wedbush menyatakan Tesla, yang lebih mandiri dari segi kredit, justru bisa mendapat keuntungan dari pengurangan dukungan pemerintah kepada EV. Skala produksi Tesla yang besar dan rekam jejak profitabilitas memberikan keunggulan kompetitif di lingkungan tanpa subsidi kendaraan listrik.

Dominasi Tesla di pasar AS juga bisa diperkuat oleh tarif impor yang tinggi terhadap produk China, yang menghambat pemain EV murah asal China seperti BYD dan Nio untuk mendominasi pasar AS dalam beberapa tahun ke depan.

Jika Anda memiliki informasi berita untuk tim ZAMONA, silakan kirim email ke tips@ZAMONA

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Berita Perusahaan pada tanggal 18-11-2024. Artikel berjudul "Masa Depan Industri Mobil Listrik di Era Kepemimpinan Trump" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Berita Perusahaan. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " Masa Depan Industri Mobil Listrik di Era Kepemimpinan Trump " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Berita Perusahaan. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.

0
5.8K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.