Margaret Thatcher: Sosok Pemimpin yang Mengubah Dunia
Margaret Thatcher adalah tokoh politik Inggris yang mengubah lanskap ekonomi global melalui kebijakan neoliberal dan pengaruhnya yang abadi hingga kini.
Kebijakan "Iron Lady" meninggalkan jejak mendalam pada perekonomian dunia.
Margaret Thatcher adalah seorang politisi Inggris yang berperan kunci dalam memicu gelombang neoliberal di era 1980-an. Sebagai perdana menteri wanita pertama di Eropa, ia memimpin Inggris selama lebih dari sebelas tahun dan meluncurkan kebijakan yang tidak hanya mengubah wajah Britania, tetapi juga memengaruhi ekonomi dunia secara luas.
Intisari Penting
- Margaret Thatcher dikenal sebagai sosok yang bersama Ronald Reagan membuka era kebijakan neoliberal.
- Terpilih sebagai perdana menteri Inggris pada tahun 1979, menjadi pemimpin wanita pertama di Eropa dengan masa jabatan lebih dari 11 tahun.
- Selama masa jabatannya, Thatcher mengedepankan monetarisme, mengurangi intervensi negara, memangkas pajak penghasilan, dan menekan serikat pekerja.
- Ia mengundurkan diri pada tahun 1990 dan meninggal pada tahun 2013.
- Warisan politiknya tetap menjadi pengaruh besar abad ke-20 dan terus terasa hingga sekarang.
Masa Kecil dan Pendidikan
Margaret Hilda Roberts lahir pada 13 Oktober 1925 di Grantham, Lincolnshire, Inggris, dari pasangan Alfred dan Beatrice Roberts yang mengelola usaha toko kelontong keluarga. Bersama saudara perempuannya, ia tumbuh di lingkungan yang kuat menjunjung nilai kemandirian dan kerja keras, dipengaruhi oleh tradisi metodis keluarganya.
Ayahnya yang aktif dalam politik lokal sering membahas isu-isu politik di rumah, membentuk minat Margaret sejak dini. Pada usia 18 tahun, ia melanjutkan studi kimia di Universitas Oxford dan menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai presiden Asosiasi Konservatif Oxford, menandai awal perjalanan politiknya.
Perjalanan Karier: Dari Kimiawan ke Politisi
Setelah lulus, Thatcher bekerja sebagai kimiawan riset di perusahaan BX Plastics di Essex, sambil terus aktif di dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai kandidat Partai Konservatif di Dartford pada 1950 dan 1951. Meskipun kalah, ia mendapat perhatian nasional sebagai kandidat wanita termuda.
Di Dartford, ia bertemu Denis Thatcher yang kemudian menjadi suaminya. Setelah menikah, Margaret beralih profesi menjadi pengacara pajak dan mulai meniti karier politiknya secara serius.
Pada 1959, ia terpilih sebagai anggota parlemen untuk daerah Finchley di London Utara dan melaju ke posisi penting seperti sekretaris parlemen di Kementerian Pensiun dan Asuransi Nasional, juru bicara oposisi bidang pendidikan, hingga akhirnya memimpin Partai Konservatif pada 1975.
Ketika Inggris menghadapi krisis ekonomi dan gelombang pemogokan pada 1979, Thatcher berhasil terpilih sebagai perdana menteri wanita pertama Inggris pada 4 Mei 1979.
Kebijakan Politik dan Ekonomi
Selama tiga periode dan lebih dari 11 tahun memimpin, Thatcher memperkenalkan reformasi besar.
Ketika mengambil alih, ekonomi Inggris sedang mengalami kesulitan. Thatcher, yang sering membandingkan pengelolaan keuangan negara dengan rumah tangga hemat, menerapkan kebijakan berani berdasarkan monetarisme, kapitalisme pasar bebas, dan pengurangan campur tangan pemerintah.
Privatisasi, Deregulasi, dan Reformasi Negara Kesejahteraan
Dipengaruhi oleh pemikir seperti Friedrich Hayek dan Milton Friedman, ia mendorong pemotongan peran pemerintah dalam bisnis dan memprivatisasi perusahaan milik negara, terutama utilitas, dengan menjual saham ke publik. Langkah ini meningkatkan pendapatan pemerintah dan memperkenalkan dinamika pasar yang baru.
Deregulasi di sektor keuangan membuka pintu bagi aliran modal asing ke Inggris, memicu pertumbuhan ekonomi sekaligus menimbulkan risiko yang berkontribusi pada krisis ekonomi global di akhir 2000-an.
Melemahkan Serikat Pekerja
Ketika serikat pekerja sangat berpengaruh, Thatcher menganggap mereka sebagai penghambat kemajuan ekonomi. Konflik puncaknya terjadi saat pemogokan tambang batu bara 1984 yang berakhir dengan kekalahan serikat dan pembatasan aksi mogok di masa depan.
Pengurangan Pajak untuk Lapisan Atas
Pada 1979, tarif pajak tertinggi mencapai 83%, namun di bawah kepemimpinannya tarif ini dipangkas drastis menjadi 40% pada 1988. Pajak pertambahan nilai dan pajak kepala diperketat untuk mengimbangi, meskipun ini mengakibatkan beban lebih berat bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Mendorong Kepemilikan Rumah
Undang-Undang Perumahan 1980 memberikan kesempatan bagi penyewa rumah pemerintah membeli rumah dengan harga diskon. Kebijakan ini meningkatkan kepemilikan rumah di kalangan pekerja, tetapi juga mengurangi stok perumahan terjangkau dan berkontribusi pada kenaikan harga properti.
Warisan dan Kontroversi
Margaret Thatcher meninggal pada 8 April 2013, namun pengaruhnya masih terasa hingga saat ini.
Ia dipuji karena menyelamatkan ekonomi Inggris dan memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat. Bersama Reagan, ia memelopori konservatisme modern yang memengaruhi kebijakan global. Bagi pendukungnya, Thatcher setara dengan tokoh besar seperti Winston Churchill.
Namun, tidak semua pihak menyukai kebijakannya. Kenaikan ketimpangan sosial dan kurangnya empati terhadap kelompok yang terdampak menjadi kritik utama. Kebijakannya membuka jalan bagi ekonomi pasar bebas yang penuh tantangan.
Fakta Menarik
Thatcher dan Ronald Reagan sama-sama mendapat pengaruh dari ekonom Milton Friedman, sehingga kebijakan mereka memiliki banyak kemiripan dalam mengubah ekonomi Inggris dan Amerika Serikat.
Akhir Masa Jabatan dan Kehidupan Setelahnya
Pada 1990, Thatcher mengundurkan diri setelah kehilangan dukungan partai akibat kontroversi pajak kepala dan sikap keras terhadap isu Eropa. Setelah itu, ia tetap aktif berkontribusi dalam politik konservatif, memberikan ceramah internasional, serta mendirikan yayasan atas namanya.
Kesehatannya menurun setelah beberapa serangan stroke kecil di awal abad ke-21, hingga meninggal dunia pada 2013 akibat stroke berat.
Peran dalam Akhir Perang Dingin
Thatcher dikenal tegas terhadap Uni Soviet dan sering mengecam komunisme. Keseriusannya ini memberinya julukan "Iron Lady". Hubungannya dengan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev diyakini berperan dalam mempercepat berakhirnya Perang Dingin.
Kesimpulan
Margaret Thatcher adalah salah satu figur politik paling berpengaruh dan kontroversial abad ke-20. Terlepas dari pandangan berbeda, ia berhasil mengubah tatanan ekonomi dan politik global yang masih dirasakan dampaknya hingga saat ini.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Pemerintahan & Kebijakan pada tanggal 11-04-2022. Artikel berjudul "Margaret Thatcher: Sosok Pemimpin yang Mengubah Dunia" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Pemerintahan & Kebijakan. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Margaret Thatcher: Sosok Pemimpin yang Mengubah Dunia " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Pemerintahan & Kebijakan. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


