Kisah Inspiratif Seorang Wanita yang Menemukan Kekuatan Melalui Lari
Temui Alina, seorang perempuan muda yang tumbuh di panti asuhan dan menemukan harapan serta kekuatan hidup melalui olahraga lari. Kisahnya membuktikan bahwa dengan tekad dan dukungan yang tepat, masa depan cerah bisa diraih siapa saja.
Dalam rangka mendukung kampanye amal "Berbagi Pengalaman", kami berbincang dengan Alina, seorang lulusan panti asuhan berusia 21 tahun dari wilayah Amur. Ia berbagi cerita tentang bagaimana olahraga telah menjadi kekuatan dalam hidupnya.
Alina lahir dan besar di kota Blagoveshchensk, wilayah Amur di Timur Jauh Rusia. Pada usia 13 tahun, ia dan tiga adik laki-lakinya, Slava, Dima, dan Vlad, harus tinggal di panti asuhan setelah ayah mereka dipenjara dan ibu mereka kesulitan mengurus keempat anaknya.
Di masa sekolah, Alina adalah murid berprestasi, sementara kedua adik laki-lakinya kerap bolos dan akhirnya masuk dalam pengawasan khusus. Pada 2016, pihak berwenang mengambil keputusan untuk merawat keempat anak tersebut di luar rumah, dan mereka ditempatkan di panti asuhan.

Perubahan besar dalam hidupnya membuat Alina sempat kehilangan semangat belajar. Namun, karena kecintaannya pada pendidikan, ia segera bangkit dan bertekad untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, dengan harapan bisa hidup mandiri dan tetap dekat dengan ibunya.
Panti asuhan tempat Alina tinggal berpartisipasi dalam program pendidikan "Kesempatan" yang diselenggarakan oleh yayasan amal "Aritmetika Kebaikan". Program ini fokus pada persiapan remaja yatim piatu agar mampu mandiri setelah lulus dari panti dengan bantuan kelas online dan pendampingan tutor.
"Saya sendiri meminta untuk mengikuti kelas tambahan seperti ilmu sosial, bahasa Rusia, matematika, dan geografi. Saya benar-benar memaksimalkan waktu saya untuk belajar dan mempersiapkan ujian," kata Alina.
Berkat dukungan ini, Alina berhasil lulus ujian masuk dan diterima di perguruan tinggi bidang layanan dan perdagangan dengan jurusan teknologi makanan. Ia pun pindah ke asrama dan memulai babak baru dalam hidupnya. "Saya beruntung mendapat dukungan yang membuat saya bisa menetapkan tujuan dan fokus mengejarnya. Itu sebabnya saya tidak tersesat seperti kebanyakan anak-anak panti asuhan," ujarnya.

Memasuki dunia dewasa, Alina mengakui ia merasa tidak siap. "Di panti asuhan, semuanya terkontrol dan diarahkan, tapi setelah itu saya harus mandiri tanpa bantuan. Pada usia 16 tahun, saya merasa takut untuk bertanya dan akhirnya menutup diri. Saya harus menyewa tempat tinggal sendiri dan seringkali kesulitan memenuhi kebutuhan dasar," katanya.
Alina kini sangat memperhatikan kesehatan, dengan rutin melakukan yoga dan berlari saat ada waktu. Ketertarikannya pada lari bermula dari sebuah postingan tentang acara lari warna-warni yang diadakan oleh yayasan "Aritmetika Kebaikan".
"Yayasan yang membantu saya dengan tutor juga mengajak beberapa alumni program "Kesempatan" untuk mengikuti lari warna-warni tahunan. Saya memberanikan diri ikut dan berlatih lari selama satu setengah bulan agar siap. Awalnya saya ingin meraih juara, tapi ternyata pesertanya ribuan orang! Nomor lomba saya 5005, menandakan ada lebih dari 5 ribu pelari dari berbagai pengalaman," ucapnya penuh semangat.

Persiapan tak hanya fisik, Alina dan peserta lain harus mengurus dokumen, surat sehat, serta merencanakan perjalanan dan kegiatan di Moskow selama tiga hari.
"Mendapat surat keterangan dokter tidak sulit karena saya sudah terbiasa mengurus kesehatan anak saya yang masih kecil," ujar Alina sambil tersenyum. "Meski begitu, saya sangat gugup karena ini pertama kali saya bepergian jauh tanpa pendamping, naik pesawat ke ujung negeri. Menghadapi bandara besar seperti Sheremetyevo juga menantang, tapi saya berhasil dan pengalaman ini sangat berarti untuk masa depan saya."
Di Moskow, Alina merasa mendapat kejutan positif. "Saya khawatir orang-orang di ibu kota akan bersikap acuh terhadap saya yang dari Timur Jauh, tapi mereka sangat ramah. Saya merasa nyaman dan bisa melepas banyak stereotip tentang kota ini dan diri saya sendiri," ceritanya.

Yayasan "Aritmetika Kebaikan" bersama Komunitas Pelari meluncurkan kampanye edukasi "Berbagi Pengalaman". Kampanye ini terbuka untuk semua yang ingin berbagi pengalaman berlari, dengan tujuan menginspirasi anak-anak dan alumni panti asuhan untuk aktif berolahraga. Dukungan donasi juga sangat dihargai, karena dana yang terkumpul akan digunakan untuk mengembangkan program "Kesempatan", sehingga lebih banyak anak yatim piatu bisa berhasil melewati ujian, melanjutkan pendidikan, dan berintegrasi dalam masyarakat dengan percaya diri.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Kehidupan Nyata pada tanggal 08-11-2024. Artikel berjudul "Kisah Inspiratif Seorang Wanita yang Menemukan Kekuatan Melalui Lari" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Kehidupan Nyata. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Kisah Inspiratif Seorang Wanita yang Menemukan Kekuatan Melalui Lari " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Kehidupan Nyata. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


