Jendela Transfer: Apakah Belanja Besar Liverpool Membuat Perebutan Gelar Premier League Jadi Formalitas?
Apakah belanja besar Liverpool menjadikan perebutan gelar Premier League sebagai formalitas? Cerminan Phil McNulty menjelang penutupan jendela transfer.
Liverpool diunggulkan mempertahankan gelar Premier League musim ini sejak mereka memenangi titel ke-20 dengan mudah pada musim semi lalu.
Musim pertama Arne Slot sebagai pelatih berjalan hampir tanpa tantangan sejak Natal, dan mereka memastikan gelar dengan empat laga tersisa, unggul 10 poin.
Respon Liverpool adalah melakukan belanja musim panas terbesar dalam sejarah sepak bola Eropa—pengeluaran £415 juta untuk merekrut beragam talenta top.
Rekor sebelumnya adalah £400 juta yang dibelanjakan Chelsea pada musim panas 2023—Liverpool bahkan bisa mengeluarkan £35 juta lebih banyak jika transfer kapten Crystal Palace, Marc Guehi, tidak gagal jelang penutupan jendela.
Jika Liverpool sudah diprediksi juara sebelum pembelian besar ini, maka titel ke-21 seakan jadi formalitas.
Memang masih terlalu dini untuk menyimpulkan, namun semakin sulit melihat pesaing lain setelah jendela transfer ditutup.
Rekor transfer ganda Liverpool
Menjelang penutupan jendela pada Senin, Liverpool memecahkan rekor transfer Inggris—bisa saja dua kali. Mereka mendatangkan gelandang Jerman Florian Wirtz dari Bayer Leverkusen seharga £100 juta (bisa naik ke £116 juta).
Lalu mereka mengungguli angka itu dengan merekrut penyerang Newcastle United, Alexander Isak, seharga £125 juta (bisa naik jadi £130 juta).
Hingga pekan ketiga Premier League, Liverpool memimpin dengan nilai sempurna, hanya mengalami satu hambatan pada hari terakhir saat transfer Guehi gagal karena Palace tak dapat pengganti yang tepat.
Rekrutan besar lain termasuk striker Hugo Ekitike (£69 juta dari Eintracht Frankfurt), bek sayap Jeremie Frimpong dan Milos Kerkez (total £70 juta), serta bek muda Italia Giovanni Leoni (£26 juta ditambah bonus).
Total pengeluaran ini dipadu kebijakan jual-beli cerdas, dengan penjualan pemain seperti Darwin Núñez, Luis Díaz, dan Caoimhin Kelleher menghasilkan £187 juta.
Singkatnya, upaya perekrutan ini jauh melampaui pesaing, terlepas dari ambisi Arsenal, Manchester City, dan Chelsea.
Slot, yang memenangkan gelar setelah menahan diri setahun lalu, kini dipaksa meraih trofi besar—Premier League atau Liga Champions—dengan dukungan dana luar biasa ini.
Pesaing gelar perkuat skuad
Arsenal, yang kerap gagal akhir-akhir ini, menunjukkan ambisi mereka dengan mendatangkan striker Viktor Gyökeres (£64 juta dari Sporting), gelandang Martin Zubimendi (£60 juta), dan mencuri Eberechi Eze dari Tottenham seharga £60 juta.
Tekanan pada Mikel Arteta untuk mengakhiri puasa gelar lima tahun kini sangat besar. Tak ada lagi alasan.
Namun, pendekatan berhati-hati mereka saat kalah di Anfield mengingatkan keraguan lama—Arsenal belum menang di markas Liverpool sejak 2012.
Manchester City merespons kegagalan musim lalu dengan mendatangkan kiper Champions League winner Gianluigi Donnarumma, menggusur calon pesaing Ederson.
Mereka juga merekrut Rayan Aït-Nouri (Wolves), Tijjani Reijnders (AC Milan), dan Rayan Cherki (Lyon), tetapi kekalahan awal dari Spurs dan Brighton menunjukkan masalah lama belum tuntas.
Guardiola berharap Donnarumma memberi stabilitas yang dibutuhkan.
Di Chelsea, dinamika masuk-keluar pemain masih berlanjut. Meski merekrut Joao Pedro (£60 juta dari Brighton) dan Alejandro Garnacho (£40 juta dari Manchester United), skuad mereka lebih pantas untuk finis empat besar daripada menjuarai liga.
Newcastle United juga ramai dibicarakan setelah kepergian Isak, yang sempat menolak bertahan hingga akhirnya pindah ke Liverpool. Newcastle mendatangkan Nick Woltemade (£69 juta dari Stuttgart) dan Yoane Wissa (£55 juta dari Brentford) sebagai pengganti.
Thomas Frank di Tottenham gagal mendatangkan Morgan Gibbs-White, namun tetap memperkuat lini depan dengan Mohammed Kudus, Xavi Simons, dan Randal Kolo Muani dari PSG.
Di atas kertas, jendela transfer yang luar biasa ini tetap membuat Liverpool menjadi tim yang paling difavoritkan.
Liverpool menghabiskan rekor £415 juta untuk memperkuat skuad, meninggalkan pesaing dengan sorotan terbesar bahwa hanya trofi besar yang dapat menjustifikasi pengeluaran tersebut.
This topic was reported by BBC.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Berita Dunia pada tanggal 02-09-2025. Artikel berjudul "Jendela Transfer: Apakah Belanja Besar Liverpool Membuat Perebutan Gelar Premier League Jadi Formalitas?" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Berita Dunia. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Jendela Transfer: Apakah Belanja Besar Liverpool Membuat Perebutan Gelar Premier League Jadi Formalitas? " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Berita Dunia. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


