HIV pada Anak Penderita Thalassemia di Madhya Pradesh dan Jharkhand
Lima anak penderita thalassemia di Madhya Pradesh terinfeksi HIV setelah transfusi darah, memicu penyelidikan keamanan darah di India dan sorotan terhadap stigma sosial.
Kabar ini menyoroti risiko transfusi darah pada anak-anak dengan thalassemia. Lima anak di Madhya Pradesh, India, terdeteksi HIV positif setelah transfusi darah, memicu penyelidikan atas praktik keamanan darah di fasilitas kesehatan setempat. Kasus serupa juga terungkap di Jharkhand beberapa minggu sebelumnya, menambah kebutuhan pengawasan yang lebih ketat terhadap transfusi darah di berbagai fasilitas.
Apa itu thalassemia dan mengapa transfusi diperlukan
Thalassemia adalah kelainan genetik yang menyebabkan anemia berat, sehingga pasien memerlukan transfusi darah secara berkala untuk bertahan hidup. Kondisi ini membuat kualitas hidup mereka bergantung pada ketersediaan darah yang aman dan teruji.
Menurut otoritas setempat, kelima anak tersebut berusia 3–15 tahun dan terdeteksi HIV melalui skrining rutin antara Januari–Mei 2025. Penyelidikan komite gabungan segera dibentuk untuk menilai praktik transfusi di berbagai fasilitas, baik rumah sakit pemerintah maupun klinik swasta.
Para orang tua berasal dari Distrik Satna. Transfusi dilakukan di beberapa lokasi dengan donor yang beragam, sehingga penyelidikan perlu melihat semua titik transfusi yang terlibat.
Dalam satu kasus, kedua orang tua seorang anak berusia tiga tahun dinyatakan positif HIV, sementara pasangan orang tua lain dinyatakan negatif, sehingga tidak ada penularan dari ibu ke anak pada kasus tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Satna, Dr. Manoj Shukla, menjelaskan bahwa anak yang menjalani transfusi berulang termasuk kelompok berisiko tinggi dan karena itu mereka rutin menjalani skrining HIV. Setelah deteksi, pengobatan dimulai segera dan kondisi anak-anak saat ini stabil.
Menurut pejabat kesehatan, setiap unit darah dari bank darah rumah sakit diperiksa sesuai protokol pemerintah dan hanya dilepas jika hasilnya negatif. Namun, donor yang terinfeksi HIV pada tahap awal dapat lolos skrining awal dan terdeteksi kemudian, meski kasus seperti itu jarang terjadi.
Kasus semacam ini bukan baru bagi India. Pada 2011, Gujarat juga menelusuri 23 anak thalassemia yang terinfeksi HIV setelah transfusi di rumah sakit publik, menyoroti perlunya peningkatan keamanan darah.
Ketua Menteri Hemant Soren dari Jharkhand mengumumkan bantuan sekitar Rp 33 juta per keluarga yang terdampak. Selain itu, ada desakan dari parlemen agar RUU Transfusi Darah Nasional 2025 disahkan untuk memperkuat regulasi pengumpulan, pengujian, dan transfusi darah.
Para aktivis dan keluarga korban juga menegaskan pentingnya perlindungan hukum dan edukasi publik karena stigma HIV masih kuat di berbagai daerah. Di beberapa kasus, stigma sosial berdampak pada akses perawatan dan pendidikan bagi anak-anak yang terpapar HIV.
Di India, akses layanan kesehatan masih tidak merata, terutama di daerah pedesaan. Kasus ini menyoroti perlunya standar minimal yang lebih jelas untuk pemeriksaan darah dan transparansi di seluruh jaringan transfusi.


Komentar ahli: Pakar kesehatan publik menekankan perlunya pengawasan transfusi darah yang lebih ketat dan edukasi publik untuk mencegah infeksi melalui darah. RUU Transfusi Darah Nasional 2025 dinilai sebagai langkah penting dalam memperbaiki regulasi dan kualitas darah di seluruh negeri.
Ringkasan singkat
Kasus ini menyoroti risiko transfusi darah pada pasien thalassemia dan perlunya pengawasan yang lebih ketat. Otoritas lokal membentuk komite penyelidikan, dan bantuan finansial diberikan kepada keluarga terdampak. Seruan publik untuk RUU Nasional Transfusi Darah 2025 menekankan perlunya regulasi yang lebih kuat demi darah yang lebih aman bagi penderita transfusi rutin.
Inti dari laporan ini menekankan perlunya regulasi dan pengawasan yang lebih ketat terhadap proses pengumpulan, pengujian, dan transfusi darah untuk mencegah infeksi seperti HIV pada pasien thalassemia. Sumber: BBC News
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Berita Dunia pada tanggal 19-12-2025. Artikel berjudul "HIV pada Anak Penderita Thalassemia di Madhya Pradesh dan Jharkhand" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Berita Dunia. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " HIV pada Anak Penderita Thalassemia di Madhya Pradesh dan Jharkhand " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Berita Dunia. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


