DOJ AS Rilis Berkas Epstein Secara Bertahap Sesuai Undang-Undang

Rencana Rilis dan Perlindungan Identitas

Kementerian Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) akan mulai merilis berkas terkait Epstein sesuai undang-undang baru, meski tidak semua dokumen akan tersedia pada hari pertama. Pejabat berwenang menyampaikan publikasi awal mencakup ratusan ribu halaman dengan rencana rilis bertahap dalam beberapa minggu ke depan.

Undang undang Epstein Files Transparency Act memberi DOJ tenggat 19 Desember untuk merilis seluruh berkas yang tidak berstatus rahasia, termasuk dokumen, komunikasi, dan materi penyelidikan yang berkaitan dengan investigasi Epstein. Namun banyak konten kemungkinan diberi redaksi untuk melindungi identitas korban.

Deputi Jaksa Agung Todd Blanche menegaskan timnya memeriksa setiap berkas untuk melindungi korban tanpa mengorbankan fakta penting. Ia menegaskan publikasi berlanjut dalam beberapa pekan ke depan.

Menurut Blanche, publikasi awal mencapai beberapa ratus ribu halaman, dengan tambahan material yang dirilis secara bertahap. Ia menekankan perlunya menjaga identitas korban tetap terlindungi saat dokumen dipublikasikan.

Selain itu, undang-undang tersebut menuntut rilis semua dokumen yang tidak rahasia terkait investigasi Epstein, meski beberapa bagian diberi redaksi.

Para pemimpin Demokrat menilai keterlambatan rilis sebagai pelanggaran hukum. Senator Chuck Schumer mengatakan pemerintah era Trump seharusnya merilis semua berkas dalam 30 hari, dan para senator tengah berkonsultasi dengan pengacara korban untuk menentukan apa yang bisa dirilis tanpa membahayakan korban.

Anggota DPR Thomas Massie bersama Ro Khanna mendorong pemungutan suara untuk transparansi berkas Epstein, menekankan klausul bahwa semua berkas harus dirilis.

Di Kongres, sebagian dokumen dan foto dari properti Epstein telah dipublikasikan tanpa konteks. Para pejabat Demokrat mengatakan mereka menilai sekitar 20.000 dokumen dan 95.000 foto yang diterima, banyak di antaranya tanpa konteks dan membutuhkan redaksi untuk melindungi korban.

Dokumen dan gambar tersebut menampilkan sejumlah figur terkenal, termasuk mantan Presiden Donald Trump, mantan Presiden Bill Clinton, pendiri Microsoft Bill Gates, dan anggota keluarga kerajaan Inggris Andrew Mountbatten-Windsor. Kehadiran mereka dalam gambar atau dokumen bukan bukti keterlibatan dalam aktivitas ilegal Epstein; beberapa pihak telah membantah keterlibatan tersebut.

Komentar ahli: Pakar hukum menilai rilis dalam jumlah besar dengan redaksi ketat adalah praktik umum untuk melindungi identitas korban. Evaluasi konteks diperlukan agar publik memahami isi berkas tanpa menimbulkan tuduhan yang tidak berdasar.

Ringkasan: Proses ini menyeimbangkan transparansi publik dengan perlindungan korban. DOJ menyatakan akan merilis lebih banyak dokumen dalam beberapa minggu ke depan, meski banyak materi masih di-redaksi. Keberadaan nama tokoh publik dalam dokumen tidak otomatis menunjukkan keterlibatan dalam kejahatan Epstein.

Inti utama dari langkah ini adalah transparansi publik disertai perlindungan identitas korban, rilis berkas dilakukan secara bertahap sesuai undang-undang yang berlaku. BBC News

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Berita Dunia pada tanggal 19-12-2025. Artikel berjudul "DOJ AS Rilis Berkas Epstein Secara Bertahap Sesuai Undang-Undang" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Berita Dunia. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " DOJ AS Rilis Berkas Epstein Secara Bertahap Sesuai Undang-Undang " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Berita Dunia. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.